You are viewing a single comment's thread from:

RE: Introducemyself: Saya, Jejak Jurnalistik, dan FAMe

Terima kasih banyak atas sambutan hangat para Steemian senior. Saya butuh banyak bimbingan di platform ini agar tak tergelincir. Sangat bahagia rasanya bisa bergabung di Steemit yang merupakan materi paling diminati warga Forum Aceh Menulis (FAMe) di seluruh Aceh.

Sejauh ini baru di sebuah dayah (pesantren) di Cot Trueng, Aceh Utara, tawaran untuk mengajarkan Steemit oleh tutor FAMe ditolak. Alasan gurunya yang mencengangkan: Tak usah lagi diajarkan Steemit di sini Pak Yarmen karena sudah lebih dari 40 orang Steemian di dayah ini. Penghasilan santri di sini rata-rata Rp 2 juta hingga Rp 3 juta dari Steemit.

Saya hanya terdiam mendengarnya.

Nah, siapa bilang Steemit tak boleh masuk dayah? Siapa bilang santri alergi terhadap Steemit. Temukanlah jawabnya di Aceh.

Sort:  

Wow istimewa pak @yarmen-dinamika sebuah pesantren melek steemit dan penghasilan mencengangkan tiap santri

Dayah Darul Muta'allimin Meulaboh juga terbuka dengan Steemit pak. Kemarin itu kami juga baru sosialisasi ke sana dan disambut hangat. Semoga benih-benih literasi semakin membumi di Aceh.