Hallo sahabat stemian
Ini adalah pengalaman yang luar biasa menjadi bagian dari platform yang hebat dan terganas di abad ini….!!!
Di iringi dengan suara Tut..Tut…Tut… kita akan mulai perkenalan diri saya , jangan ada yang mengira suara tersebut dari telpon terputus apalagi lagu ~naik kereta api tut..tut..tut..~ yang sering saya nyanyi kan pada saat saya masih polos dan belum ternoda, itu suara yang keluar dari monitor vital sign benda petak kecil berukuran 10 inci yang bisa mengukur tensi, tekanan darah, kadar oksigen pasien, benda yang cukup keren dan sangat membantu di bidang medis. Saya seorang tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah di Kabupaten Bener Meriah-Aceh, daerah dataran tinggi yang memiliki gunung merapi aktif, gunung Burnitelong , udara yang sejuk, pemandangan yang indah dan satu lagi yang membuat daerah ini terkenal, yang lain dan tak bukan adalaaah…!!! penghasil kopi gayo, kopi ter enak se dunia dan se alam jagad raya ini, kecuali alam ghaib karna saya belum pernah ketemu makhluk ghaib ngajak minum kopi.
Siapa saya??
Nama saya olin aditama saya berumur 32 tahun dan Alhamdulillah saya sudah terlepas dari belenggu pertanyaan yang sangat mengesal kan “kapan menikah?” bisa di bilang saya masih pengantin baru, (pantang senggol Gass….!!!). saya sebagai dokter umum di Instilasi Gawat Darurat di RSUD Munyang Kute Redelong Bener Meriah. Pertama sekali saya berkenalan dengan steemit dari abang dan guru saya yang tidak pernah marah kalau saya nakal, dr.Razack Pulo Sp.PD (@razack-pulo) terima kasih sudah membimbing saya di Rumah Sakit dan memperkenalkan dengan steemit. Dan seorang abang-abang memiliki rambut ter urai indah berkilau serta senyum menawan, senyuman nya selalu terbayang sampai ke tempat tidur, bang diyus (@sangdiyus) , dia yang memberitahu saya penting nya entroduce untuk mengesankan stemian, karna kesan pertama sungguh menggoda.
Latar Belakang Profesi Saya
Saat ini saya dokter umum di IGD yang bertugas menangani dan memberi pelayanan medis yang di butuhkan oleh pasien dengan segera untuk menyelamat kan dan menstabilkan keadaan pasien yang menderita cedera dan sakit yang dapat mengancam kelangsungan hidup pasien. Instalasi Gawat Darurat merupakan gerbang utama sebuah Rumah Sakit, di sinilah kita memilah pasien untuk di tangani dokter spesialis di bidang nya sesuai diagnosa yang tegakan. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat juga menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di sebuah Rumah Sakit. Setiap Rumah Sakit pasti memiliki Pelayanan IGD yang melayani 24 jam. Saya juga berkolaborasi dengan teman- teman perawat yang merupakan partner bekerja untuk melayani pasien dengan pelayanan medis darurat. Sudah cukup mengenai pekerjaan saya. Untuk kedepan nya insyallah saya akan memposting mengenai kesehatan, perjalanan dan pengalaman professional saya. Jadi apa bila stemian ada pertanyaan silahkan hubungi saya.
Menikmati Darah
Bagaimana saya bisa menjadi dokter??. Tidak pernah terpikirkan suatu saat nanti saya akan menjadi dokter karena saya gemetar melihat darah.
Sewaktu saya belum ternoda, saya pernah di Tanya apa cita-cita saya, dan saya menjawab dengan penuh keyakinan kawin sama bintang film india. Pada saat itu cita-cita polisi,tentara, dokter, pilot dan cita-cita yang keren lain nya sudah di ambil sama kawan – kawan saya, jadi saya harus beda cita-citanya. Hingga berjalan nya waktu dan saya pun secara perlahan namun pasti sudah mulai ternoda dengan kejam nya dunia dan godaan makhluk ghaib dan saya mulai tersadar cita-cita kawin dengan bintang film india sudah bisa dipastikan 100% persen tidak akan mungkin terwujud, dimana saat itu teman-teman sekolah sudah sibuk menceritakan melanjutkan kuliah ke jurusan nya masing – masing untuk mewujudkan cita-citanya, dan saya belum menetapkan pendirian ingin melanjutkan kemana. Hingga datanglah pertanyaan horor yang saya takut kan muncul,” Mau kuliah di mana dan ambil jurusan apa?” untuk kali ini saya ambil jurusan yang kawan-kawan sekolah banyak ambil yaitu masuk Polisi biar cepat dan gak banyak nanya lagi. Dan saya utarakan ke inginan saya ke orang tua saya.
“ mak aku ikut tes polisi lah..”
“enggak nanti kau mati di tembak”
“ jadi aku kuliah kemana? binggung aku kalo di tanya kawan-kawan aku”
“ya kau lah yang pilih kuliah kok mamak pula. Kau yang jalanin, nanti mamak pilih kau salah-salah kan mamak kalo gagal ,asal jangan polisi sama tentara, gak ikhlas mamak”
“yaudah terserah mamak, pilihkan lah gak aku salah-salahkan.”
“betul kau ya, tapi kau serius jangan main-main kuliah.janji kau dulu”
“iya, kuliah apa ..?”
“mamak pengen kau masuk dokter, dr dulu pengen mamak anak mamak ada yang jadi dokter kalo mamak sakit nanti ada anak mamak yang obatin”
“aduh mak aku itu pelupa nanti klo gunting ketinggalan di perut orang kek mana?, apa lagi liat darah mak gak sanggup lutut aku,mukul nyamuk berdarah aja aku mau pingsan.”
Kurang lebih nya seperti itu lah percakapan saya sama emak, yang kemudian saya bertanya sama abang temen saya yang saat itu se orang mahasiswa kedokteran masalah ketakutan saya pada darah, dia mengatakan itu namanya phobia yang memiliki istilah hemophobia, dia menyaran kan untuk lebih sering liat yang ber darah-darah nonton film yang berdarah-darah. Saya langsung me rental VCD film yang mengandung darah, dan aneh nya di film saya tidak merasakan cemas atau ketakutan melihat darah, sepertinya saya memang harus sering liat darah asli kalo darah ecek-ecek di film gak ngaruh. Saya ambil inisiatif di mana saya bisa liat darah beneran., langsung saya telpon senior SMA yang juga sebagai Pembina di organisasi Palang Merah Remaja saya tanya sama abang senior itu, Badrul namanya.
“ bang aku mau liat-liat darah di PMI kek mana caranya?”
“nagapain kau liat-liat darah?, macem takut aku dengar pertanyaan kau ni..!!!”
“bukan gitu bang aku kan di suruh mamak aku kuliah kedokteran, tapi aku takut liat darah, pas waktu si Rio jatuh naik kreta tahun lalu pitam aku liat dia berdarah langsung gemeteran aku, jadi semenjak itu klo liat darah bedebar jantung aku bang.”
“ ah yang enggak enggak aja alasan kau itu. Kalo cuman liat darah kau tunggu aja idul adha, kau liat2 aja lah itu darah kambing sama darah lembu.”
“ish lama x aku nunggu hari raya haji”
“gini aja, minggu depan ada donor darah di kantor PLN dekat sekolah nanti aku kabarin kau, sekalian kau donor kan darah kau juga”
“ omaaak jangan lah abang tambah-tambahin lagi phobia aku bang udah lah aku takut darah abang suruh pula aku aku donor, besar jarum suntiknya itu bang…!!!”
“ ah macam banci kau lemah kali, datang aja lah kau minggu depan”
“ siap bang…!!!”
Dan kemudian buat janji lah saya dengan bang badrul di kantor PLN di situlah pertama sekali saya lihat secara langsung donor darah, baju saya mulai basah keringat menyucur deras bukan karna lihat darah tapi cuaca saat itu panasnya luar biasa, tapi di sini saya merasa bingung saya gak ada merasakan getaran-getaran rasa cemas dan takut liat darah. Yang ada malah dada berdegup kencang saat kakak-kakak cantik dari PMI mendekat ke saya, perasaan sudah mulai tidak enak melihat senyum kakak ini, dan betul seperti yang saya duga kakak ini mempersilahkan saya untuk cek darah apakah layak untuk donor atau tidak, ada beberapa syarat yang wajib dilakukan sebelum mendonorkan darah yaitu:
- Umur minimal 17 tahun
- Berat badan minimal 45 Kg.
- Temperature tubuh 36,6-37,4 derajat celcius.
- Tekanan drah atau tensi 110/70 - 130/100 mmHg.
- Denyut nadi teratur, sekitar 60-100x/menit.
- Hemoglobin minimal 13 gram% .
Abang senior saya ini memang mengetahui betul kelemahan saya, tidak bisa menolak ajakan cewek cantik, dengan perasaan campur aduk saya menuruti ajakan kakak cantik ini, setelah persayaratan untuk donor darah dan pemeriksaan golongan darah selesai, dan saya di nyatakan lulus sebagai pendonor, mulailah lutut gemetar, mau lari tapi malu, jadi pasrah aja.
Saat jarum mau suntikan di siku lengan, tiba-tiba saya seperti susah bernapas dan pandangan menjadi gelap, dan saya terbangun mendengar ketawa orang-orang di samping termasuk kakak yang cantik itu. Ternyata tadi saya pingsan sebelum jarum suntik menembus kulit tangan saya yang masih mulus, saya hanya bisa terdiam dan menyimpan rasa malu yang tidak terkatakan lagi.
Sedikit saya jelaskan mengenai phobia, phobia merupakan rasa ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal atau fenomena. Sebenarnya rasa takut merupakan hal yang lumrah dan wajar, tapi pada orang yang mengidap phobia, ketakutan ini menjadi berlebihan bahkan bisa mengganggu kehidupan, saya merasa sebenarnya phobia yang saya alami merupakan pristiwa traumatis pada saat melihat teman saya kecelakaan yang membuat perasaan takut dan kemudian terbawa sampai alam bawah sadar. Jadi saya coba untuk mengubah rasa takut saya terhadap darah menjadi rasa nikmat, saya buat moto hidup “ Nikmatin Rasa Takutmu” dan saya tetap melanjutkan kuliah di kedokteran, selama menjalani pendidikan dan bersentuhan dengan darah pada saat praktikum, saya hanya berusaha menenangkan diri dan ber imajinasi kalo darah itu merupakan syrup kurnia, Lol.
Alhamdulillah saat ini saya sudah terbiasa melihat darah, dan sudah tidak takut dengan jarum suntik lagi,sekarang saya phobia Hp di pinjam istri, dan saya belum bisa menikmatin nya.
Dan ini lah saya seorang dokter yang dulunya takut melihat darah dan mengalahkan rasa takut itu. Terima kasih atas waktu telah membaca perkenalan diri saya, semoga anda tertarik. Semoga ke depan nya tulisan saya dapat bermanfaat buat teman-teman.
Jangan lupa untuk upvote, reblog dan follow saya. Terima Kasih
Welcome bro.. Semoga sukses di steemit...
Amiiin terimakasih abang awak
Welcome to Steemit from Indonesia, this is an amazing platform for creativity and imagination. Share, comment and make friends
Terima kasih
Selamat gaeh pak Dokter, 👍👍
Berizin @sadramunawar
Salam kenal pak doktor, welcome home
Salam kenal kembali bang.
Akhirnya tulisan pertama terbit juga, mantap, untuk sekarang , welkam to the family dlu bg. Nanti kita dudukkan lagi cerita cerita.
Siap @mahlizarsafdi
Congratulations @olinaditama! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP