Transformasi Petani Menuju Ekosistem Trading yang Inovatif

in #inovasipertanian6 months ago (edited)

craiyon_092157_Agroinova__o.png

Bayangkan jika petani dapat menjadi bagian dari ekosistem trading yang sukses dan inovatif. Dengan modal yang lebih kuat dan wawasan yang lebih luas, mereka bisa kembali ke pertanian untuk meningkatkan hasil panen dan inovasi di ladang. Tidak hanya itu, mereka juga bisa menginspirasi dunia melalui konten kreatif.

Kedengarannya mustahil, bukan? Terlebih lagi, sebagian besar petani saat ini sudah berusia lanjut dan gagasan ini mungkin belum pernah terlintas di benak mereka. Namun, saya berbicara tentang generasi muda—adik-adik, anak-anak kita, bahkan generasi kita yang masih terbuka untuk bertumbuh.

Saya ingin memulai cerita ini dari awal.

Saya hidup di salah satu desa terpencil di Indonesia, lahir dalam keluarga petani. Sekarang saya berusia 38 tahun, namun merasa seperti masih anak kecil karena perkembangan saya yang lambat. Saya pernah merantau mencari pengalaman di kota dan luar pulau, tetapi akhirnya kembali karena saya adalah anak terakhir yang harus merawat orang tua. Saya harus memulai kembali dari nol.

Sebagai orang dewasa, saya mengamati kehidupan di sekitar saya. Saya menyadari bahwa bertani tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup, terutama dengan cara tradisional yang dilakukan orang tua saya. Permainan para pedagang sungguh merugikan, dan saya tidak bisa melihat masa depan saya dalam cara bertani seperti itu. Meski saya merasakan kenikmatan bertani, hasil yang minim membuat saya kecewa.

Saya kemudian mencari informasi di internet dan semakin sadar bahwa pola pikir yang saya dan orang sekitar saya gunakan terlalu sempit. Akibatnya, yang kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin.Pernah saya mencoba menjadi pahlawan dengan membuat konsep untuk memaksimalkan potensi desa agar pendapatannya meningkat. Saya mengumpulkan orang-orang dan membuat kegiatan yang saya pikir akan berkelanjutan. Namun, niat baik saya diterjemahkan sebagai ancaman oleh kelompok dominan di desa. Mereka menganggap saya mengganggu eksistensi mereka dan akhirnya saya "dihabisi" secara halus. Bahkan dalam konteks religius, saya menemukan dominasi kelompok semacam itu yang terkesan melindungi sistem yang sudah tua dan kaku. Akhirnya, saya memilih menarik diri untuk fokus pada diri sendiri.

Waktu dan energi saya terasa sia-sia, tetapi saya anggap ini sebagai proses pendewasaan. Desa tercinta terasa seperti batu yang terjebak dalam sistem lama. Pandangan saya mungkin salah, tetapi itulah yang saya rasakan. Keputusan saya menarik diri membuat saya tidak disukai, tetapi saya terima sebagai konsekuensi.

Saya membangun keluarga dalam keterbatasan ekonomi, namun terus memikirkan cara keluar dari lingkaran ini. Saya berbicara kepada keluarga tentang bagaimana cara berpikir orang kaya. Saya bersyukur keluarga mendukung apapun yang saya lakukan, meski bagi orang lain saya hanya pemimpi kosong.

Orang tua saya bukan petani dengan tanah luas, jadi saya fokus menjalani hidup dengan cara lain. Fenomena hutang yang menjamur di sekitar saya membuat saya semakin sadar busuknya sistem yang berjalan. Penghasilan petani yang sedikit tidak mungkin mencukupi kebutuhan yang semakin meningkat. Padahal, petani adalah pahlawan yang menciptakan bahan makanan. Mereka seharusnya mendapatkan bayaran lebih.

Saya berandai-andai tentang sistem yang menanggung finansial petani agar mereka bisa fokus bertani tanpa memikirkan uang. Saya menemukan kesimpulan bahwa orang kaya memiliki aset yang bekerja bahkan saat mereka tidur. Dunia keuangan dan investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup orang kaya, sementara kami tetap miskin.

Dengan internet yang kualitas jaringannya buruk, saya belajar tentang trading dan kripto—hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan histori kehidupan saya. Trading yang dianggap judi tetap saya pelajari karena potensinya jika diperlakukan dengan benar. Kripto yang dianggap tidak jelas tetap saya pelajari karena prinsip dasarnya bisa menjadi solusi keadilan dan transparansi yang saya impikan.

Selama 10 bulan, saya belajar keras dan mencoba pasar nyata dengan kegagalan-kegagalan yang mengajarkan saya banyak hal.Gagasan tentang kombinasi pertanian, trading, dan pemanfaatan teknologi kripto menarik bagi saya. Saya sudah mulai menjalankan gagasan ini dan menulis cerita ini di platform kripto yang saya gunakan ini.

Terima kasih sudah membaca kisah kecil ini. Saya bersyukur masih punya keluarga yang penuh kegembiraan dan kebebasan, meski dengan keterbatasan finansial. Saya tetap bisa bertualang dalam dunia baru ini.

Penutup

Namun, ini baru permulaan. Pada artikel berikutnya, saya akan menjelaskan lebih detail tentang bagaimana kita bisa mengintegrasikan pertanian, trading, dan teknologi kripto dalam sebuah ekosistem yang berkelanjutan dan inovatif. Jangan lewatkan kelanjutannya, karena di sana saya akan membahas langkah konkret yang bisa kita ambil untuk mewujudkan visi ini. Teruslah mengikuti, karena perjalanan ini baru saja dimulai.

Artikel dalam bahasa inggris

Merging farming with trading and crypto tech to revolutionize agriculture. Discover the journey and join the transformation. https://peakd.com/farminginnovation/@farmertofarmer/transforming-farmers-into-an-innovative-trading-ecosystem

gambar dari https://www.craiyon.com/

Sort:  

Halo mas Yohanes. Ditunggu ya kisah-kisah berikutnya. Kalau boleh saran, nanti post bahasa inggrisnya dijadikan satu saja, jadi post bilingual. Suka ada yang nuduh aneh-aneh nanti kalau dipisah dua tulisan :)

Salam kenal, jangan lupa mampir-mampir ke komunitas Indonesia dan ASEAN

baik trimakasih atas sarannya kk. trimakasih sudah memberitahukan hal itu , kedepanya akan saya pertimbangkan bilingual saja,Saya akan mampir ke komunitas Indonesia dan ASEAN. senang sekali sudah mampir.Sekali lagi terima kasih, dan sampai jumpa di cerita berikutnya!