Perdebatan seringnya membawa kepada penimpaan-penimpaan kalimat yang berisi pembelaan-pembelaan yang semakin lama semakin rumit. Memporsir otak, meningkatkan denyut jantung, pada akhirnya hanya keresahan yang tersisa. Rasa bersalah bagi yang menang, dendam bagi yang kalah. Kalah jadi abu menang jadi anu.. Hihi
You are viewing a single comment's thread from:
Waahhh ini benar-benar jenius. Dialektika cerdas: ternyata tidak yang diuntungkan.