Sumber
Nama Aman Abdurrahman begitu populer di Indonesia saat ini. Bahkan saat saya mencari namanya di Google, hanya butuh 0.50 detik untuk menemukan seluruh informasi terkait dirinya.
Lelaki yang dituduh sebagai salah satu aktor di balik sejumlah aksi serangan bom di negeri ini, memiliki begitu banyak nama alias. Selain Aman Abdurrahman, ia juga populer sebagai Abu Sulaiman dan Oman Rachman.
Hari ini, nama dia semakin bertebaran dalam dunia maya setelah para jaksa menuntutnya agar dihukum mati di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tuntutan itu atas sejumlah aksi serangan yang pernah dilakukan kelompoknya, seperti pengeboman Thamrin dan 14 Januari 2016 yang menewaskan empat orang. Gereja Samarinda 13 November 2016 yang menewaskan seorang balita dan Kampung Melayu yang menewaskan tiga polisi pada 25 Mei 2017.
Tututan hukuman mati terhadap Aman juga mengundang reaksi pro dan kontra. Sejumlah petinggi partai di Indonesia ikut memberikan pandangan terkait tuntutan terhadap tokoh ideolog jihadi Jemaah Ansharud Daulah (JAD).
Kasus JAD terakhir, termasuk kerusuhan mematikan di markas Brigade Mobil Polisi Nasional (Mako Brimob) di Depok, Jawa Barat, dan serangkaian pemboman yang menewaskan sedikitnya 13 orang di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Sidang terhadap Aman Abdurrahman ini masih akan berlangsung untuk beberapa kali ke depan, hingga akhirnya tiba pada pembacaan putusan. Melihat dari data yang dijejali para jaksa penuntut di pengadilan, sepertinya hukuman mati memang akan menjadi putusan terakhir untuk pria ini.
Terlepas dari ancaman tututan terhadap Aman ini, sebaiknya kita semua sangat berhati-hati terhadap penyebaran paham radikalisme tersebut. Karena paham ini bisa saja bersentuhan dengan kita, keluarga kita dan orang-orang terdekat kita kapan saja. Sebab kita tidak tahu kapan orang-orang yang memiliki kemampuan hebat dalam penyampaian pesan-pesan dan doktrinisasi itu akan kita temui.
Membentengi diri dengan memahami agama secara benar adalah merupakan salah satu cara terbaik dalam mencegah diri agar jauh dari paham radikalisme.
Sepakat bg, cara paling jitu mencegah dan membentengi diri dari faham radikal adalah belajar ilmu agama secara utuh. Sehingga tidak terjadi salah tafsir.
thank you baihaqi
Sama-sama bg
Ilmu yang utuh dan kawan yang setia salah satu kunci pencegahan
ehem. ka aktif lom ya