REORIENTASI TENTANG ACEHNOLOGI : Bab II Acehnologi

in #indonesia7 years ago (edited)

1523496951735-275476137.jpgRanah pengkajian dalam studi Acehnogi adalah: pertama, wacana mengenai Aceh Studies (Studi Aceh). Aceh memang sudah banyak dikaji oleh mereka yang menggali dan mengkaji tentang Aceh sedalam mungkin, mulai dari awal sejarah Aceh hingga sampai ke era kekinian.. kajian- kajian tentang ke-Acehan sangat mudah di temui di dayah- dayah hingga ke lembaga riset terkemuka di seluruh dunia. Namun sayangnya upaya penggalian tentang Aceh belum sampai pada kesimpulan,
“bak makalah tak berkesimpulan pembaca maupun audience mempunyai banyak peluang untuk menanyakan maupun merasa tidak sampai pada tujuan makalah itu”.
begitulah sekira- kira gambaran kajian mengenai studi Aceh, yang belum sampai pada kesimpulan untuk mengeluarkan sebuah disiplin ilmu yaitu Aceh Studies. sejauh ini, studi mengenai Aceh lebih banyak dijadikan sebagai sub-studi diberbagai perguruan tinggi di luar negeri diantaraya Studi Asia, Studi Asia Tenggara, Studi Indonesia, dan studi Malaysia. Di dalam kajian tersebut Aceh bukan menjadi bahasan pokok, atau dalam arti, kajian mengenai seluk beluk Aceh bukan merupakan satu bidang disiplin ilmu yang berdiri sendiri melainkan hanya dijadikan sebagai objek “pelengkap”. Masih Perlu perjuangan amat panjang untuk Aceh Studies, masih perlu perbaikan. Kajian Aceh memang cukup banyak akan tetapi formasi mengenai ke-Aceh-an masih dikatakan langka.
penulis menjelaskan bahwa membuka disiplin keilmuan tidakkah semudah membuka satu jurusan pada satu kampus, sebab suatu disiplin keilmuan menuntut satu komitmen yang cukup lama, agar masyarakat mau menerima dan menganggap ilmu tersebut penting bagi mereka dan masyarakat umum. Disinilah mungkin letak kesulitan itu, butuh pengkajian yang cukup lama untuk menjelaskan serta meyakinkan.

01 acehnologi.jpg
Acehnologi bertujuan untuk mengkaji semua tradisi yang terjadi di Aceh, baik yang sudah memiliki pengaruh terhadap dunia Aceh ataupun sama sekali belum dikenal khalayak publik. Sebelumnya pola pengkajian seperti ini sudah pernah dilakukan oleh Hasan Hanafi ketika mencetuskan studi tentang barat dari berbagai aspeknya( oksidentasi) lihat, (Salvatore, 1995, 191-124); (Asmin, 2003, 233-248). Lihat juga (Hassa Hanafi, 1998, 6-29). Proyek keilmuan yang sangat ambisius oleh Hassan hanafi sebenarnya ingin mengembalikan kajian pada tradisi Arab dan mengkaji barat dengan pola oksidentasi. jadi, pola pembacaan pada tradisi Aceh dengan gaya Aceh adalah satu modal awal dalam membina Acehnologi. Aceh banyak digemari dan diteliti selama puluhan tahun mempunyai alasan yaitu keunikan dan kekayaan tradisi Aceh. Kajian pada tradisi Aceh yang paling tinggi adalah studi pada alam pikiran orang Aceh yang membentuk sebuah kebijaksanaan lokal atau juga sering diungkapkan dengan istilah kearifan lokal, dari sinilah pemikiran orang Aceh bisa diteliti.

Kedua, menyajikan beberapa isu yang mempertegas bahwa studi ini bisa disebut sebagai suatu bidang keilmuan. Ilmu- ilmu sosial nantinya akan memperlihatkan dimana posisi Acehnologi, hal ini disebabkan didalam studi ilmu sosial, tidak sedikit ilmu yang berkembang karena adanya gejala sosial dan budaya, dimana pada ujungnya ditarik dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. Dan ketika ditelaah lebih mendalam lagi "bagaimana mengkaji Aceh", maka terlebih dahulu digambarkan topografi dan lanskap kebudayaan dan struktur bahasa Aceh. Ketika para peneliti yang mengkaji jawa tentu sangat mudahuntuk memulai studi mereka, karena konteks sejarah dan bahasa mereka yang tidak begitu sulit diteliti. Tidak begitu dengan Aceh yang semula adalah naggroe (negeri/negara) memiliki keunikan tersendiri, hal ini agaknya dikarenakan secara geografinya Aceh berada di pintu Selat Malaka, dimana kontak budaya dan bahasa sangat beragam. Berdasarkan lanskap Aceh yang sudah diubah berdasarkan arah mata angin yaitu : Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Selatan dan Aceh Utara, bahkan ditambah lagi dengan adanya Aceh Barat Daya, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Tentu saja di masing-masing kawasan ini mempunyai sejarah dan kebudayaan masing-masing, bahkan tidak terkecuali Aceh juga mempunyai banyak keragaman dibidang bahasa. Karena itulah penulis Acehnologi memetakan cara untuk memulai kajian ke-Aceh-an adalah dimulai dari struktur bahasa dan struktur kebudayaan yang mempengaruhi cara pandang orang Aceh.

Ketiga, sampai hari ini Aceh masih mencari siapa sebenarnya yang dimaksudkan sebagai orang Aceh Asli , penulis menuliskan bahwa “ini merupakan tugas generasi muda, supaya mereka tidak hilang akan jati diri mereka”. Jadi kondisi diatas merupakan sederet alasan mengapa Acehnologi muncul pada abad ke-21 ini, sehingga Acehnologi menjabarkan mengapa Aceh begitu penting dikaji sebagai suatu rumpun keilmuan yang baku, yang dapat dijadikan sebagai disiplin ilmu.

Sort:  

Acehnologi gerbang baru memahami Aceh secara lebih melokal...

Acehnologi the best 👍