Usai kegiatan Aceh Global Health Youth Forum (AGHYF) pada Oktober 2014, tidak ada komunikasi apa pun antara aku dan dia. Aku tidak mengetahui nomor kontaknya, begitu juga dengan dia hingga suatu hari di bulan Oktober 2015 dia mengrimkan pesan melalui twitter kepadaku.
Dia mengatakan sangat tertarik dengan komunitas yang sedang kujalani dan ingin bergabung dengan komunitasku. Apalagi dia juga berasal dari kabupaten yang sama denganku, Aceh Selatan. Itulah awal mula komunikasi kami sampai berlanjut ke chating pribadi melalui pesan BBM dan SMS.
Awalnya aku tidak ingat lagi wajahnya, cuma karena ada embel-embel AGHYF aku pun membuka komunikasi selebar-lebarnya dengannya. Toh, dia juga mau terlibat dengan komunitas budaya yang sedang kujalani dan aku butuh tim untuk bergerak bersama.
Komunikasi kami berlanjut pada pertemuan komunitas. Tidak hanya dia, tapi ada beberapa temanku lainnya yang juga tertarik dengan komunitas yang baru saja kubentuk.
Dia menyalamiku, ada tatapan aneh dari pancaran matanya yang tidak kusadari. Rupanya dalam setahun itu, dia mengikuti tulisan opiniku yang terbit di halaman Serambi Indonesia. Dia juga mengstalking beberapa akun media sosialku. Kepada teman-teman AGHYF dia juga sempat menanyakan tentang diriku. Ternyata secara diam-diam, dia mulai mengagumiku.
Saat pertemuan kedua itu, baru aku sadar bahwa orang yang menghubungiku itu ialah orang yang ngesalin di kelompok saat AGHYF. Namun, kali ini sikapnya berbeda dari setahun lalu kutemui yang sok tahu dan banyak ngomong.
Saat pertemuan kedua ini, dia terlihat lebih kalem, tenang, dan lebih banyak mendengarkan ide-ide yang kusampaikan. Aku sempat heran, kenapa sikapnya berubah seperti itu padahal aku berharap dia berdebat denganku dan mengeluarkan ide-ide gilanya itu.
Saat itu, aku tidak terlalu fokus dengannya karena yang menjadi fokusku ialah bagaimana komunitas yang baru saja terbentuk ini bisa berjalan. Kemudian, dua buku yang kususun dengan judul Asal Mula Aneuk Jamee di Tapakatuan Aceh Selatan dan Makna dan Filosofi Pelaminan Kasab Tapaktuan bisa diterbitkan.
Aku dan beberapa temanku lainnya sangat antusias untuk menjalankan komunitas yang kami beri nama Colourful Kota Naga.
Tim penggagas Colourful Kota Naga