Makam Laksamana Perempuan Pertama di Dunia

in #indonesia7 years ago (edited)

P_20180429_083603.jpg
Penziarah menyampaikan doa di Makam Laksamana Keumala Hayati

Melalui kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) 2018 yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 27 April – 1 Mei lalu, aku banyak belajar tentang sejarah Aceh.

Aku bersama rombongan peserta Lasenas dari seluruh propinsi, mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di Aceh. Salah satunya adalah makam laksamana perempuan pertama di dunia. Dia adalah Laksamana Keumala Hayati yang pernah memimpin pasukan inong balee saat melawan Portugis.

Aku sudah lama mengenal sosok perempuan tangguh ini, meskipun dia hidup lima abad yang lalu. Namun, kisah perjuangannya mampu membangkitkan semangat juang perempuan lainnya.

Jiwaku selalu bergelora saat menyebut namanya, apalagi membaca kisah perjuangannya. Bahkan saat pertunjukan tari kolosal Laksamana Keumala Hayati di acara puncak Sail Sabang 2017 lalu, aku meneteskan air mata karena haru yang mendesak dada.

2.jpg
Sumber blog pribadi, saat pertunjukan tari kolosal Laksamana Keumala Hayati

Aku pun menulis tentangnya di blog pribadiku yang berjudul Mengenang Laksamana Malahayati di Acara Puncak Sail Sabang 2017.

Dari bacaan berbagai referensi, telah kutahu tentang kehidupan perempuan perkasa ini. Aku juga menjadikannya sebagai inspirator dalam hidupku, tapi aku tidak tahu dimana jasadnya dimakamkan.

Jadi, ketika kutahu bahwa salah satu jadwal lawatan kami ke makam Laksamana Keumala Hayati, aku sangat antusias untuk mendatanginya. Kami pun berangkat dari Asrama Haji Kota Banda Aceh ke Gampong Lamreh, Krueng Raya, Aceh Besar pada pukul 07.20 WIB menggunakan mini bus.

Jalanan yang mulus tanpa hambatan mempermudah perjalanan kami dan tiba di sana pada pukul 08.00 WIB. Setibanya di sana aku merasakan aura yang berbeda karena makamnya berbeda dengan pemakaman pada umumnya.

P_20180429_083515.jpg

Di depannya terdapat panplet yang menerangkan bahwa tempat itu telah dijadikan sebagai cagar budaya.

Untuk menuju makam Laksamana Keumala Hayati, kita harus menaiki anak tangga sepanjang 200 meter karena makamnya berada di atas bukit Lamreh. Di sana hanya terdapat tiga buah makam yang diberi atap seperti pondok.

Menurut pemandu kami yang berasal dari Balai Pelesatarian Cagar Budaya Aceh, di antara ketiga makam itu terdapat makam Malahayati. Duanya lagi tidak diketahui secara pasti jasad siapa yang disemayamkan di pemakaman tersebut.

Perempuan tangguh berjiwa baja dan berhati kesaktria ini, kini terbaring di bawah batu nisan yang berbentuk prasasti. Sayangnya batu nisan itu sudah dicat putih sehingga sulit terbaca informasi yang tertulis di prsasti tersebut.

Namun, menurut cerita penduduk setempat dan beberapa bukti sejarah lainnya, makam ini diyakini makam Laksamana Keumala Hayati yang pernah menjadi panglima angkatan laut / kepala dinas rahasia kerajaan dan protokol istana pada masa Kerajaan Aceh. Saat itu dipimpin oleh Sultan Saidil Mukamil Alauddin Riayatsyah.

P_20180429_084022.jpg

Yang membedakannya dengan dua makam lainnya bahwa prasasti di atas makam Malahayati berbentuk seperti kuping yang menandakan bahwa dia seorang perempuan. Sedangkan dua lagi diyakini keluarganya, entah itu suami dan anaknya atau kerbat dekatnya yang lain.

Mengunjungi tempat ini membuatku sadar bahwa perempuan Aceh mempunyai peradaban yang besar dan jauh lebih maju. Perempuan tidak hanya dipandang sebagai pelengkap laki-laki yang selalu dikesampingkan. Namun, mereka menjadi aktor dan tercatat sebagai pejuang yang mempertahankan negerinya.

Ini sudah ada sejak abad ke-16, melalui tangan perempuan penyemangat para janda ini, Aceh berjaya dan tidak pernah tunduk oleh bangsa lainnya yang ingin menguasainya. Akankah perempuan Aceh sekarang bisa mepertahankan sikap yang telah dilakukan oleh leluhurnya?

Bila ingin melihat video saat aku berkunjung kemari, silakan kunjungi akun instagramku ini. https://www.instagram.com/p/BiKHMEqlciJ/

Sort:  

Catatan peneguhan atas sosok inspirator, @yellsaints24 mampu memotret makam dengan segala aspek historisnya. Menunggu kisah perjalanan tentang sejarah Aceh lainnya kak.

Baiklah, terima kasih sudah berkunjung. Tunggu cerita berikutnya ya 😁

Semoga dengan adanya berziarah dan berdoa"bisa mengurangi kesalahan di perbuat semasa dia di dunia ini, @yellsaints24

Amin, semoga perjuangannya menjadi teladan bagi kita semua.

Ya"lah semoga menjadi terbaik buat penziarah ami.

Laksmana Malahayati menunjukkan bahwa jauh sebelum isu gender digembar-gemborkan, Aceh telah melaksanakannya terlebih dahulu. Selain itu juga menjelaskan bahwa Aceh punya banyak wanita tangguh dan perkasa.

Iya kak, berbanggalah kita menjadi perempuan Aceh 😃
Semangat juang mengalir ke darah kita.

Kereennn...
Udah ditulis aja.
Kakak udah siap juga nulis semua kompilasi cerita Lasenas di blog. 😊

Sudah, dikunjungi blognya ya kak😃

Ini sangat menginspirasi
Bisa bikin buku nanti say
Gud job

Heheheh, iya. Mudah-mudahan kak😊

Selalu saja menginspirasi tulisannya, baru tahu bentuk nisannya ada filosofinya

Iya kak. Yel sudah 8 tahun tinggal di Banda Aceh, tapi baru kali itu dapat berkunjung.

Iya kak. Yel sudah 8 tahun tinggal di Banda Aceh, tapi baru kali itu dapat berkunjung.

Senang akhirnya membaca Yelli bisa mengunjungi makam Laksamana Malahayati. Iya, kakak pernah dengar untuk membedakan makam kuno perempuan dan laki-laki, seperti yang Yelli sebut kan di atas.

Semoga semakin semangaat yaa!

Alhamdulillah kak, tersampaikan juga bisa kemari dan melihat langsung kuburan perempuan perkasa ini.

tulisan² seperti ini sangat mengedukasi. Diluar sana mungkin ramai adik² kita yang kini tidak tau lagi jejak dan cerita sejarah indatunya

Iya kak, maunya memang setiap sekolah harus ada kegiatan lawatan sejarah seperti ini.