Kita dalam memahami hidup selalu menyalahkan keadaan atas apa yang terjadi. Kita dalam menerima kenyataan selalu berpikiran yang salah, salah satu contohnya adalah kata miskin. Allah tidak pernah memberikan kemiskinan kepada kita, Allah memberik rezeki yang cukup kepada hambaNYA. Akui sajalah, setapak jalan selalu meninggalkan jejak. Jika berhenti melangkah karena alasan menyalahkan orang lain maka percayalah bahwa hidup masih dibawah pengaruh ketakutan.
Senyum adalah jalanku menerima kenyataan dan ikhlas adalah caraku melepaskan kekhawatiran. Hidup kita dengan cara kita tapi Allah Maha Mengetahui atas apa yang terbaik bagi hambaNYA...
Rangkaian Firman Allah dalam Surah An-Najm ayat 43-45, dan 48, sbb:
ﻭَﺃَﻧَّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ "dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm: 43)
ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ "dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (QS. An-Najm:44)
ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ "dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. " (QS. An-Najm:45)
ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ "dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan KECUKUPAN." (QS. An-Najm:48)
Sesungguhnya Allah hanya memberikan kekayaan dan kecukupan kepada hamba-hamba Nya BUKAN kemiskinan seperti yang telah kita sangkakan.
استغفرالله العظيم
Ternyata yang menciptakan kemiskinan adalah diri kita sendiri.
Kemiskinan itu selalu kita bentuk dalam pola pikir kita.
Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang pandai bersyukur walaupun hidup cuma pas-pasan tapi ia tetap bisa tersenyum BAHAGIA???
Karena ia merasa cukup, bukan merasa miskin seperti kebanyakan orang lainnya.
Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang selalu merasa cukup dan selalu bersyukur dalam segala hal...