"Goresan Pena Diyah Gayo"
Seakan ada satu kedamaian yang terasa saat melintas diiringi embun pagi...
Aku melirik ke kanan dan berhenti sejenak, ku pandangi setiap sisi. Ucap ku tak pernah berhenti untuk bersyukur..
Ku ambil beberapa gambar untuk di jadikan sebuah dokumentasi sebagai kenangan suatu saat nanti. Ini pasti menjadi suatu kebanggaan tersendiri...
Batin ku berkata, betapa indahnya pagi ini, aku serasa berdiri di atas awan yang terhampar di hadapan ku. Kini matahari nya yang begitu gagah mempesona memperlihatkan keelokan pancaran sinarnya di balik gunung yang gagah perkasa..
Ada rasa kagum, senang bercampur bahagia saat melihat nya..
Ku sadari, aku harus kuat seperti gunung yang kokoh siap bertahan di hembus angin dan di terpa badai..
Aku harus seperti embun yang bisa memberikan kesejukan dan kedamaian. Kelembutan hati sebening embun pagi..
Tak kalah juga...
Aku ingin seperti matahari, memberikan ribuan manfaat. Memancarkan cahaya dalam diri...
#Bersambung ^_^
"" Dimanakah damai itu tuan""
Karya : Syukran Jazila
Tuan dengar lah ...
Gemuruh peluru berdesing merdu menghujam tubuh
Tuan dengar lah ...
Teriak perut kerontang ketika hari mencengkam kelam
Tuan lihat lah...
Banjir indah berwarna merah dari darah syuhada
Tuan lihat lah ...
Ringkik tulang dalam balutan kulit tak berbaju
Masihkah tuan tertawa...?
Saat pasir-pasir itu beraroma wangi anyir darah tubuh tak berdosa
Masihkah tuan kenyang...?
Saat bayi kekurangan asi dari tetek ibunya
Tuan.....
Hanya damai yang kami pinta
Bukan harta,bukan tahta...
Bukan pula istana....
Tuan...
Dimanakah damai itu tuan..
Beng kupi
Kamis 2 Agustus 2018