Ayyuhal Steemians yang budiman. Kali ini saya hanya ingin mengisahkan hal yang sederhana dan ringan saja. Kira-kira seringan popcorn yang mau dimakan ketika nonton bioskop.
Namun hal sederhana ini nampaknya bermanfaat bagi publik, sebab banyak yang belum mengetahuinya.
Kisah ini tentang mencoba kereta bandara yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo 2 Januari lalu. Stasiun utama kereta ini dinamakan Stasiun BNI City. Awal peresmian stasiun ini dinamakan Sudirman Baru karena ia berada pada irisan Jalan Sudirman.
Sayangnya ketika dinamakan Stasiun Sudirman Baru, banyak pihak terkecoh, mengira sama dengan Stasiun Sudirman dalam kota yang letaknya di Jalam Kendal Menteng, Jakarta Pusat. Itu juga menyebabkan supir taksi online saya juga tak mengetahui dimana letaknya stasiun ini.
Jika kita buka data di Wikipedia alamat Stasiun ini adalah Jalan Tanjung Karang Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berdekatan memang dengan Stasiun Sudirman juga yang disebut Stasiun Dukuh Atas atau yang juga menjadi nama halte Transjakarta.
Bangunannya baru dan bersih. Saya tidak merasa sedang berada di stasiun kereta di Jakarta padat dan sembab. Sebab tak banyak orang yang berlalu lalang ditambah tak ada supir ojek atau penjual asongan.
Stasiun ini mirip dengan Airports Railink Service (ARS) di Medan: rapi dengan penataan ruangan dan tempat belanja yang artistik. Bahkan lebih menarik dibandingkan ARS Kota Medan itu.
Yang membedakan dengan Medan, proses pemesanan tiket di sini tidak menggunakan uang tunai, tapi uang digital melalui mesin pendebit. Mesin pemesanan dibuat directory pemesanan yang ringkas. Hanya perlu Anda memasukkan stasiun tujuan dan nomor telpon, serta terakhir jumlah tiket. Selanjutnya tinggal menggesek ATM kita ke mesinnya. Jangan takut salah, ada petugas yang cantik dan sopan yang akan mengarahkan. Kalau tidak sopan dan cantik pasti dia sudah berada di tempat lain di dunia kerja saat ini.
Kereta saya saat itu berangkat pukul 14.51 WIB. Sebelum jadwal keberangkatan, kita bisa memilih ruang tunggu. 15 menit sebelum berangkat baru pintu menuju kereta dibuka. Kita diarahkan ke ruang bawah tempat kereta kita berlari kencang.
Banyak orang yang ingin mencoba naik kereta ini. Saya juga termasuk ingin coba merasakan sensasinya. Tiketnya seharga Rp. 70 ribu jelas lebih murah dibandingkan Medan Rp. 100 ribu. Awalnya pihak pengelola ingin menjadikan harganya ke harga keekonomian yaitu Rp. 100 ribu. Tapi Presiden Jokowi yang meminta diturunkan menjadi seperti harga sekarang. Itu juga ketika warga Jakarta memprotes menganggap harga Rp. 100 ribu terlalu mahal.
Karena masih baru dan keren, banyak orang sibuk mengabadikan setiap sudut kereta api ini dengan kamera mereka. Keamanan dan kenyamanan benar-benar dijamin ketika berada di stasiun ini. Banyak petugas yang siap sedia memberikan informasi.
Bagi yang bepergian sendiri, lebih baik mencoba naik kereta api ini. Namun jika Anda bertiga atau berempat, jauh lebih murah menggunakan taksi.
Suatu kali saya pernah menggunakan taksi online dari sebuah hotel di Jakarta Pusat. Para jam sibuk harga taksi online bisa lebih mahal dari taksi biasa. Saat itu saya memesan ke stasiun Gambir untuk naik Damri. Namun di tengah perjalanan sang supir mengatakan, jika rute diubah saya hanya mengeluarkan uang Rp. 150.000. Namun ketika tiba di Bandara, ada notifikasi di email saya tentang pembayaran kartu kredit untuk taksi tadi hingga Rp. 300.000 lebih. Itu karena taksi online tadi tidak menggunakan fix rate, tapi progressive rate sesuai dengan kemacetan di jalan.
Jadi, kelebihan menggunakan kereta bandara ini adalah waktu ketibaan yang terukur yaitu 57 menit. Kita pasti tak was-was dari sisi waktu akan ketinggalan pesawat (missed-flight) atau membayar lebih jika macet terjadi di jalan. Perjalanan dengan kereta api ini juga terjadwal dengan tepat. Anda bisa browse di internet dengan kata kunci jadwal Airport Railink Service di stasiun BNI City, Jakarta.
Namun ingat, kita juga harus mengukur waktu sela (interrupted time) karena setiba di bandara Soekarno-Hatta kita harus berganti dengan kereta api antaran ke terminal masing-masing atau disebut Sky Train. Kereta api layang ini memerlukan jarak tempuh 5-7 menit untuk tiba ke tujuan. Kira-kira seluruh waktu perjalanan dari Stasiun BNI City hingga tiba di terminal adalah 1 jam 15 menit.
Selamat mencoba! Semoga semakin terang informasi tentang ARS BNI City Station.
31 Januari 2018
Terlihat suasana dan kondisi kereta dan stasiunnya sangat rapi dan bersih serta pelayanan yang ramah pasti penggunanya sangat senang dan nyaman.
Mantap
Saya sangat tertarik untuk berkomentar di postingan ini setelah membaca :
Hehehehe, terima kasih informasinya bg @teukukemalfasya.
Hehe... Kan sebenarnya Steemians ini banyak yang jemaah.
Hehehe iya bg, termasuk saya dan abang juga ya
Kereta apa yang mewah pasti menyenangkan.
Semoga menjadi perjalanan yang menyenangkan @teukukemalfasya
Mewah dengan harga murah.... Thanks anyway
Jadi pengen mencobanya, hehe..
Tulisan pengalaman yg keren. Bagus mana Ampon sama Medan punya?
Banding-bandinglah..... 11-12.
kalau berkesempatan, ARS ini wajib dicoba kayaknya.
Tergiur kita lihat foto-fotonya pak @teukukemalfasya
Ya... Kalau lagi sendiri enaknya naik kereta ini. Dengan kapasitas 272 kursi terasa lengang saya naik kemarin. Paling hanya 20 persen yang terisi. Kita bisa duduk mana suka
Hebat
Ulasan yang ringan tapi lengkap seperti popcron diberi warna pink n hijau trus diberi gula gongseng sedikit lanjut nonton bioskop bareng seseorang tersayang asekk .... pak @teukukemalfasya.. ..tak payah buka Wikipedia lagi deh.. tararengkyu pak informasi nya...
Keren tu bg, boleh sekali-sekali kita kesitu...
Wah, Ampon sibuk pulang-balik ke Jawa. Oya saya sudah hadir di Steemit. Sudah follow dan vote, Ampon ya :)