Ahai, akhirnya buku yang ditunggu sampai juga. Sebuah novel sejarah baru karya Teuku Dadek (TD) , Rundeng, sampai ke rumah saya di Lhokseumawe.
Teuku Dadek adalah manusia multi talenta. ASN iya. Perancang pembangunan pesisir Barat Aceh juga iya. Kolumnis, penyair,dan kini novelis pun iya. Lengkap sudah lakab ketua Dewan Kesenian Aceh Barat ini.
Awalnya ketika TD mempublish buku barunya itu di grup whatsapp Teuku-Cut Network, saya langsung sambut gembira. Karena sedikit kaum uleebalang masa kini yang tampil dandy di media sosial dan juga menulis secara terstruktur-sistematis-massif. TD is a distinguished person. Kebanyakan pintar ceramah tapi tak memiliki ketekukan menulis.
Saya langsung minta beli dua buah termasuk ongkir. Dengan sms banking soal bayar-bayar jadi mudah. Tapi TD menolak. Ia memberikan gratis ke saya.
Saya merasa ini penghormatan besar, dan akan saya resensi serius nanti. Catatan ini hanya pembuka saja menuju tulisan panjang ke depan.
Sedikit orang mengingat nama Teungku Di Rundeng atau Teungku di Meukek. Padahal ia adalah orang yang terus mengobarkan perang ke Belanda ketika Teuku Umar sedang asik membangun persekutuan dengan pasukan kolonial dari Eropa Barat itu.
Di Meulaboh namanya cukup populer, meskipun sejarahnya hanya diketahui lamat-lamat. Ibaratnya Teuku Umar adalah Manchester United yang lebih dikenal dunia luar dibandingkan kampung sendiri, Teungku Di Rundeng adalah Manchester City, lebih dikenal di kampung sendiri terutama kelas buruh dibandingkan luar negeri. Jika kini Manchester City lebih terkenal, itu hanya karena sudah dibeli emir dari Arab.
Kisah ini menarik karena dituliskan dalam bentuk novel. Novel bisa menghubungkan keping sejarah yang tidak ditemukan dokumen historiknya tapi menjalar dalam benak - meledak-ledak sebagai arah pena - penulis.
Sebagai penulis novel sejarah, TD dibebaskan dalam jeratan konstruksi ketat para sejarawan skolastik. Sebaliknya dengan bukti oral history pun, ia bisa menjadikan kisah ini punya daya baca yang luas. Ini juga jembatan ketika pemuda sekarang agak malas baca sejarah. Menyedihkan melihat pemuda Aceh mengalami dehidrasi dan disentri sejarah.
Kalau the Steemians berminat baca buku ini, bisa hubungi toko-toko buku terdekat di Aceh.
Seperti kata @masriadi, beli buku lebih mulia dibandingkan beli sepatu atau gunting kuku. Tentu contoh di atas hanya imajinasi saya atas literal @masriadi.
Proficiat mein Brueder, Teuku Dadek!
30 September 2017
Wah sekarang logonya sudah dipublikasi nih. Interisti sejati. Saya tunggu resensi buku ini ya. Sudah lama sekali saya tidak membaca novel karena kesibukan pekerjaan. 🤗
Postingan yang bagus @teukukemalfasya. Mengajak untuk menjadikan buku sejarah sebagai sebuah bacaan wajib agar kita semua tidak pernah melupakan nilai-nilai kehidupan dan belajar dari sejarah yang diceritakan.
Hal yang semakin sulit dilakukan anak muda di era instan media seperti saat ini... Thanks @zamzamiali
Salah satunya adalah menganggap konten online sudah mewakili semua yang mereka butuhkan bg @teukukemalfasya
berbagi-bagi bacaan nanti pak ya hahaha...
Beresss
waah mantap..
di toko buku lhokseumawe sudah ada buku ini?
Belum masuk... Sy minta penulis untuk masukkan ke Lhokseumawe
Mantap
Siip, kadang sejarah mengenai pahlawan lokal perlu diungkapkan, sebagai pengingat bagi generasi penerus kita. Seperti Sarip Tambak Yoso, di Surabaya ada pahlawan lokal bernama Cak Durasim, yang dihukum Jepang gara2 parikan ini "Pagupon omah doro, Melu Nippon tambah soro ", Moh. Seruji, di Pasuruan dan Probolinggo ada Untung Suropati dan masih banyak lagi. siiip :)
di nusantara terserak kisah seperti ini..... Saatnya kita hidupkan etnografi bangsa kita yang kaya budaya, sejarah, dan pengetahuan
Jadi penasaran sama bukunya...
Makanya beli nanti di Aceh... Hehe
Mantap boss.. Teruslah berkarya @teukukemalfasya
Terima kasih @silvia...
Luar biasa @teukukemalfasya. Thaks
Thanks @ilyasismail.....saleum
Nanti kalau ke Banda Aceh saya beli.
Gitu.... Baru dosen yang soleh dan solehah.... Buku beli. Bukan buku dapat.. Hehe
Congratulations @teukukemalfasya! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
menarik sekali sepertinya buku itu pak.. penasaran
Oh ya... Kamal harus memilikinya juga... Saya akan resensi di media cetak
Insya Allah Pak Kemal.. terima kasih