Strategi Petahana dalam Pertahankan Kekuasaannya

in #indonesia7 years ago

Strategi Petahana dalam Pertahankan Kekuasaannya


Credit : wired.com
Di tahun 2019 Indonesia akan menyelenggarakan pesta akbar demokrasi secara serentak. Banyak hal yang harus disiapkan para calon penguasa untuk menarik simpati rakyatnya. Hal yang sama akan dilakukan petahanan dalam menyongsong kontestasi presiden. Memepertahankan kekuasaan lebih sulit dari pada merebut kekuasaan. Kata – kata ini sangat cocok untuk petahanan yang menurun citra politiknya dimata rakyat. Apakah rakyat akan puas dengan kinerjanya ?? apakah semua janji kampanye sudah terlaksana ?? hal apa yang bisa digunakan untuk meyakinkan rakyat bahwa ia layak untuk berkuasa kembali ??. pertanyaan terakhir adalah pertanyaan yang sulit untuk di jawab karena bila rakyat terlanjur kecewa dengan kinerjanya sudah pasti tidak ada secercah harapan dimata rakyat walaupun program kerjanya akan memindahkan Indonesia ke bulan. Kata – kata emang gua pikirin yang penting kerja kerja kerja yang dahulu sering di ucapkan saat baru melaksanakan roda kepemerintahan tidak lagi relevan dengan kenyataaannya. Moratorium infrastruktur dilakukan, kenaikkan harga listrik, kelangkaan bbm bersubdi dimana-mana, sulitnya gas 3 kg, import hasil pertanian yang akibatkan para petani sulit, utang negara meningkat, dll. Hal ini sudah terjadi dalam pemerintahan sekarang. Bila hal-hal negatif diekspos sudah barang tentu rakyat tidak memberikan mandat lagi. Para karteker politik wajib meramu strategi politik untuk menaikkan citra politik petahana. Semua hal dilakukan demi meraih dukungan rakyat.

Credit : dreamstime.com
Untuk mengatasi penurunan citra politik petahanan, hal yang sangat realistis adalah menggunakan segala kekuasaannya disetiap lini organisasi pemerintahannya. Bila ini dilakukan maka kata-kata kerja kerja kerja tidak lagi relevan karena organisasi kepemerintahan digunakan sebagai corong politik penguasa. Semoga rakyat lebih pintar dalam menyikapi hal ini dalam. Semoga rakyat tidak salah pilih di 2019 karena menentukan nasib politik bangsa ini dalam pembangunan demi terwujudnya kejayaan Indonesia dibebagai sektor kehidupan.