Dan menu yang ramai peminat selain satai adalah masak rendang. Proses penyimpanannya bisa lama dan ahli keluarga pecinta rendang semua.
Sambil menunggu proses masak rendang yang lama, terinspirasi untuk masak lontong yang sebelumnya tidak terlintas di pikiran sama sekali.
Lontong yang sedang dimasak
Lontong sudah mantang dan siap disantap
Dari pada ngangur dapur satunya jadilah masak lontong on the spot. Daun pisang yang langsung bisa diambil di belakang rumah dan proses pembuatannya tidak ribet. Lidi pun sudah tersedia dari lidi penusuk gigi, ups! Yang masih steril donk bukan tusuk gigi yang sudah dipakai:)
Setelah proses pencucian beras dan langsung direbus sebentar biar cepat proses pematangan dan tidak harus menunggu berjam-jam.
Dan mulailah si lontong bersanding dengan rendang dan saatnya menunggu sambil sekali-sekala mengaduk biar tidak lengket bawahnya dan menghangus.
Dan benar saja setelah rendang masak tidak berapa lama si lontong pun masak, dua pulau terlewati, dan rencana awal hanya makan lontong dengan rendang saja tapi setelah Zuhur ada voulenteer yang mau masak kuah, rebus mie dan buat touco, lengkap sudah menu lontong on the spot.
Kuah lontong
Touco
Habis Asar tamu yang datang kebagian makan lontong Sore, ini yang namanya rezeki yang tidak disangka-sangka bagi mereka. Rezeki anak shaleh agaknya, yang datang para Teungku dari Samalanga yang merupakan kerabat adik kami.
Inti dari memasak itu, kemauan bukan karena bakat, buktinya ketika mau memasak dan ada bahan yang bisa diolah pasti akan menjadi makanan juga:)
Inilah hasil lontong on the spot dan berkah alhamdulillah hingga beberapa gelombang dari tamu bisa menikmatinya.
Salam Hangat
@Syarifahrahmi
Saya suka rendang apalagi kalau tinggal makan 😋😁
Itu mah yang paling simpel😃
Posted using Partiko Android