dengan selimut dari masalalu yang bersih-bersih, kami sebrangi jalan menikung, kami belakangi mimpi. Kami diajak bermain-main, diajari meratapi segala sesuatu yang tak kami mengerti.
Dengan sedikit kepercayaan diri dan tak tahu malu, kami parkirkan sepeda motor di gedung-gedung megah, di rumah-rumah kekasih kami yang selalu mengisyaratkan rasa kurang senang dengan berdehem dan lirik tetangga dengan ujung mata seakan-akan berkata, "mencurigakan!"