"Yaudah yok beli es krim kita biar nggak sedih lagi" Katanya padaku, mencoba menghibur
Ada senyum simpul diwajahku, tapi pada detik berikutnya aku menyadari satu hal yang tak bisa ditempuh dalam beberapa menit, sesuatu yang harus ditempuh dengan uang, sesuatu yang harus menyebrangi pulau untuk membunuh rindu, sesuatu yang membuat aku belum yakin untuk menerimanya. Dan tak lain tak bukan adalah jarak.
"Kita jauh" Balasku singkat
"Iyaa tahu, kita terpisah jarak" Katanya padaku
Ada rasa sedih yang tiba-tiba melesak dalam hatiku. Sadar bahwa ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk di jalani. Medan ke Jakarta tak bisa ditempuh hanya dengan kata rindu. Hanya orang-orang yang kuat yang bisa bertahan dengan jarak. Bukan seperti pecundang yang seketika melambaikan tangan menyerah dan berlalu meninggalkan.
Aku juga ingin seperti pasangan yang lain, pergi ke bioskop bersama menonton film kesukaannya atau kesukaanku secara bergantian, atau sekadar ngobrol di kafe sambil meminum kopi hitam favoritnya dan ice cappucino favoritku, atau sekadar membicarakan hal-hal yang bahkan tak penting sambil sesekali saling menatap satu sama lain.
"Kamu kuat akan jarak?" Tanyaku padanya, hanya ingin tahu bagaimana jawaban atas pertanyaanku. Aku yakin, semua orang akan bilang kuat sebelum mencoba. Setidaknya sedikit optimis. Meskipun kita tidak tahu bagaimana ujungnya.
"Pastilah jarak itu hal yg paling rumit, buatku yang penting saling menjaga dan percaya kuncinya. Insyaallah aku kuat" Katanya mencoba meyakinkan
Aku tersenyum tipis, sedikit senang tapi rasa ragu tetap menyelimuti. Ia berbalik menanyakan bagaimana denganku perihal jarak. Aku terdiam beberapa saat, dari awal pun tak begitu yakin ini akan berjalan dengan baik. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik. Seketika aku mengingat hubunganku yang kandas karena jarak beberapa bulan yang lalu. Masih terasa sakit dan menyesakkan jika diingat
"Aku cuma ngga mau disakitin lagi" Balasku
"Siapa emang yang berani nyakitin kamu? Aku ngga berani nyakitin kamu" Katanya padaku seakan sedang menantang seseorang dan mencoba membuat perasaanku menjadi lebih baik
"Kenapa?" Tanyaku lagi
"Sudah jelas Aira, wanita itu kan untuk disayang bukan disakiti"
Hatiku bergejolak, meskipun ia meyakiniku berkali-kali rasanya masih sama. Ada rasa takut yang menjadi-jadi saat mencoba memulai hubungan. Namun disisi lain, ada rasa yakin juga dengan segala perkataannya. Aku tahu ia lelaki baik. Tapi, ah aku tak tahu bagaimana menjelaskannya
Salam hangat,
Berdoa lah karena doa itu mendekat kan. Hehehe...
Aku padamu😎 wakawaka
Wkwkkwkw bang pupu
Akhirnya ku menemukan mu juga wahai dx siti, wk wk wk
Hahahaha selamat!
akhirnya aku menemukan kamu dihati ku, hehe
Alhamdulillah...