English
It's thick, thick so black Sadly, I sat up I have to deploy how deep again Now my patience is dregs Once I had to kiss the pain 'I'm sick of hiding! Mauku is not just lying in exile Ah, I'm no longer immune If so. . . May I finally end up dead? With blood around the pulse My mind went back to madness 'I'm not strong anymore' My saber's scramble was spat on Make it a warm sincere knot But all you sow betrayal Makes me mad by a false love unseen by your loyalty. Itu pekat,kental begitu hitam Nelangsa, aku terus terduduk Harus ku endapkan seberapa dalam lagi Kini sabar ku tinggalah ampas Pernah aku terpaksa mengecup pedih 'Aku muak sembunyi! Mauku tak cuma terbaring di pengasingan Ah,aku tak lagi kebal menahan Andai demikian. . . Bolehkah akhirnya ku akhiri dengan mati? Dengan darah mengitari nadi Nalarku kembali tak waras 'Aku tak kuat lagi' Remuk sabarku diludahi Menjadikannya hangat simpul tulus Tapi seluruhnya kau tabur pengkhianatan Menjadikanku tak waras oleh cinta yang semu tak terpetik setiamu.
That's my coffee,
my appointment in the dark night
Bring to my grim hopes
Thinking of you for hours.
Thrill you away on the horizon
Want me to come knocking on the door of your heart for me to stop
In order to escape the cursed doubts
Ah, I'm down
All the disappointments that I packed neatly
I humans have a heart
Can not stand being hurt repeatedly
Too often you squeeze
You stay away letting me crash
No matter how hot my heart is
Release already a handful of the remaining
You make me numb
Feel the pain more obvious
I do not want to know LOVE anymore.
Also all the darkness in the exile bed
Screamed with regretful cry
Though my soul is stuck with fear
Want me to cuss the cursing nonstop
As hard as possible until the sky breaks
Stoned lonely perpetually afraid
Cursed me whether the time
As if this is the destiny of suffering
I can not live with loneliness
Throwing angry all broken
Pause for a moment and then break
Overflowing tears between restraint
Is not there your art of fragility?
About my loyalty knit love?
To be durable does not go away
Itu kopiku,
penenangku di malam kelam
Terseduh untuk harapku yang muram
Memikirkanmu sekian jam.
Menghayalkanmu jauh di ufuk
Ingin aku datang mengetuk pintu hatimu tuk ku singgahi
Agar terlepas ragu yang mengutuk
Ah,aku terpuruk
Segala kecewa yang ku kemas rapi
Aku manusia memiliki sebentuk hati
Tak mungkin tahan disakiti berulang kali
Terlalu sering kau peras merampas
Kau menjauh membiarkanku terhempas
Tak peduli lagi akan hatiku yang memanas
Lepas sudah segenggam asa yang tersisa
Kau tlah buat aku mati rasa
Merasakan sakit semakin kentara
Aku tak mau lagi mengenal CINTA.
Juga segala kelam di ranjang pengasingan
Menjerit bersama tangis sesal
Meskipun jiwaku terpasung ketakutan
Ingin aku mengumpat caci tanpa henti
Sekeras mungkin hingga langit pecah
Dirajam sepi terpasung takut menerus
Mengutuk aku kah sang waktu
Seakan ini tlah jadi takdir penderitaan
Aku tak tahan hidup dengan sepi
Melontarkan marah segala pecah
Diam sejenak lalu berderai
Meluap tangis diantara tirakat
Tidak adakah artimu tentang rapuh?
Tentang setiaku merajut cinta?
Agar awet tak kunjung pupus
semakin saya resapi, semakin dalam perasaan yang terlibat didalamnya
Terimakasih bg @dimensco.
Wahh kopi yang luar biasa kawan.
Ayo kita nikmati bersama sobat.
Tenang.... selama ada kopi, selalu ada cinta dalam setiap tegukan...
Tepat mbak @mariskalubis. Selalu ada cinta dan emosi dalam setiap tegukannya.
Coffee lover. I love sanger :)