Relasi Saya dan Steemit Sejauh Ini; 3000 Postingan, 1000 Follower dan Sejuta Kesan

in #indonesia7 years ago (edited)

image


"Saya ingin mengajak teman-teman semua untuk menikmati setiap waktu dan momentum yang teman-teman dapatkan di Steemit. Entah itu momen pahit atau indah. Karena saya percaya, sebaik-baiknya manusia adalah ia yang sanggup menghadapi, ia yang mau menerima."

Sampai hari ini saya sudah berada di Steemit lebih dari setengah tahun. Saya memulai petualangan di Steemit pada Tanggal 8 Agustus 2017. Jika dihitung dengan rumus matematika sederhana, maka hasilnya saya sudah 7 bulan lebih berada di platform yang kece kayak Badai Katrina ini. Relasi saya dengan Steemit awalnya tak baik-baik amat. Sempat vakum dan menghilang selama hampir dua bulan setelah postingan perkenalan diri. Akhirnya saya menemukan nyaman di sini.

Sampai hari ini tercatat sudah ada 3 ribu postingan yang terbuat dengan akun ini. Tentu saja itu semua dihitung berbalas komentar dan juga postingan orang yang saya resteem. Dan tadi malam jumlah follower saya sudah menyentuh seribu orang. Meski, ada akun-akun yang tak terlalu aktif atau bahkan sama sekali tidak aktif lagi, tapi begitulah sistem di Steemit menghitung follower saya: seribu orang lebih satu atau dua biji. Oleh karena itu, malam ini saya membuat postingan khusus untuk merayakannya. Tanpa acara makan-makan gratis tentu saja wkwkwk.

Belajar Konsisten


image


Meski sudah berada di Steemit nyaris delapan bulan, namun menjadi konsisten adalah tantangan yang berat. Ini persis seperti perjuangan seorang jomblo yang lari dari kenyataan. Tak mudah. Ada saatnya ide membuncah di pikiran, tapi paket internet sekarat. Esok lusa paket internet penuh hingga tumpah-tumpah, giliran ide yang gak muncul. Selalu ada hal-hal tak terduga yang menguji konsistensi seseorang berada di Steemit.

Dari itu semua, ujian terberat bertahan dan konsisten di Steemit adalah saat postingan kita yang panjang lebar tak dibaca oleh orang. Bagi saya pribadi yang gemar menulis, kesedihan terdalam bukan saat jumlah voting sedikit, tapi saat tulisan kita tak dapat menarik orang untuk membacanya. Seorang penulis akan diuji mentalnya ketika karyanya tidak dapat memukau pembaca. Ini persis seperti pemain stand up comedy yang gagal membuat penonton tertawa. Yang terjadi setelahnya adalah malu, minder, ciut dan kalah. Begitulah.


image


Sumber

Di sinilah Steemit terasa begitu istimewa. Ketika seorang penulis sedang bimbang dan diuji konsistensinya, selalu ada steemian lain yang membuat konten-konten penyemangat, sehingga penulis yang tadinya sedang bergalau ria menjadi terhibur dan bersemangat lagi membuat konten dan postingan. Saya beberapa kali mengalami momen serupa. Saya jadi ingat suatu ketika, saat itu saya membuat tulisan panjang lebar, tapi tak ada yang melirik. Melirik bukan berarti divote, tapi tidak ada yabg membaca. Di situ saya kepalang sedih. Saya berpikir tulisan saya sudah usang dan tak menarik lagi.

Dua jam kemudian, seorang steemian lain membuat postingan yang persis mewakili perasaan saya. Dalam postingan tersebut, sang steemian bercerita, bahwa, hidup ini bukan tentang adil dan tidak, tapi tentang seberapa mental kita kuat dan tangguh. Katanya lagi, hidup bukan perkara memanjatkan doa agar beban diringankan, tetapi juga tentang doa-doa agar bahu dikuatkan. Saya membaca tulisan itu berkali-kali hingga bersemangat lagi untuk terus menulis. Akhirnya saya kembali membuat postingan di Steemit sesuai rumus yang saya buat sendiri: one day one post.

Teman Baru dan Komunitas


image


Sumber

Kesan berharga lainnya yang saya rasakan setelah 7 bulan bergabung di Steemit adalah bertemu dengan teman-teman baru yang asik dan juga komunitas. Jujur, sangat banyak teman baru yang unik dan keren yang saya temukan di Steemit. Ada yang jago bernyanyi dan konsisten bergelut di openmic. Ada yang sangat cerdik menggunakan ponsel untuk membuat konten mikrophotography, ada yang jago menulis dan terus konsisten melakukannya.

Intinya, bagi saya Steemit itu benar-benar tempat berkumpulnya orang-orang dengan bakat berbeda-beda. Saya belum pernah mengikuti acara meetup sekali pun. Yang saya maksud adalah meetup yang dihadiri oleh kurator Indonesia Bang @levycore dan Bang @aiqabrago dkk. Tapi saya selalu mengikuti reportase steemian menjelang meetup dan setelahnya. Lantas kenapa saya tak ikut? Alasannya adalah waktu belum mengizinkan saya hadir di acara meetup sekalipun. Semoga di acara meetup selanjutnya saya bisa ikut.

Belajar Memanajemen Waktu


image


Sumber

Ini adalah benefit positif yang saya temukan dari Steemit. Bahwa Steemit telah membuat manajemen waktu saya lebih baik. Awal-awal bergabung di Steemit, saya membuat postingan tidak tentu dan tidak di waktu yang sengaja saya alokasikan. Ada kalanya saya membuat postingan tengah malam, besok lusa saya membuatnya siang hari dan sebagainya. Tapi tiga bulan belakangan ini, saya hanya akan membuat postingan antara pukul 20.00 sampai 22.00 WIB. Kenapa? Karena itulah waktu terbaik untuk membuat postingan menurut penerawangan saya. Selain ide masih segar, menurut saya rentang waktu itulah steemian Indonesia aktif di Steemit.

Sebelum membuat postingan, saya akan membaca beberapa artikel dan berita tentang hal-hal yang sedang ramai diperbincangkan. Setelahnya saya menganalisis, baru kemudian saya mencari tema yang berkorelasi dengan bacaan tadi untuk membuat konten di Steemit. Inilah yang terus saya lakukan hingga hari ini. Steemit secara tidak langsung telah membuat saya lebih cerdas dalam memanajemen waktu. Dulu, sebelum bergabung di Steemit, rentang waktu antara pukul 19.00 hingga 20.00 WIB adalah waktu senggang untuk menunggu malam benar-benar pekat. Tapi setelah bergabung di Steemit, rentang waktu yang sama adalah saat untuk berpikir membuat postingan.

Masih Ikan Kecil


image


Sumber

Meskipun saya sudah memiliki seribu followers dan sudah membuat banyak postingan, namun saya tetap masih ikan kecil di Steemit. Kekuatan voting power masih berkisar antara 0,01 dan 0,02. Namun, meski ikan kecil semestinya kita tetap menjaga wibawa dan prinsip. Caranya? Hasilkan konten bermanfaat dan berisi agar pembaca bisa meneguk hal baru setelah membaca postingan kita. Prinsip yang saya pegang teguh di Steemit adalah, meskipun kita ikan kecil, tapi jadilah ikan yang menarik dan enak dilihat. Jangan jadi spammer atau sejenisnya. Karena hal tersebut hanya akan membuat orang-orang menjauhi kita.

Itulah perjalanan saya di Steemit sejauh ini. Barangkali bisa menjadi tips dan trik untuk teman-teman bertahan di Steemit. Terutama bagi teman-teman yang baru bergabung. Saya ingin mengajak teman-teman semua untuk menikmati setiap waktu dan momentum yang teman-teman dapatkan di Steemit. Entah itu momen pahit atau indah. Karena saya percaya, sebaik-baiknya manusia adalah ia yang sanggup menghadapi, ia yang mau menerima. Salam hangat untuk seluruh anggota Komunitas Steemit Indonesia. Salam literasi.


image


Regards

@samymubarraq

Sort:  

Saya sudah sering mengalami itu, jadi saya bisa langsung tahu intinya. Selain konsitensi, banyak berdoa, berusaha dan bersabar. Keren banget postingannya sammy.

Bener sekalii bang Mus.. Memang konsisten adalah poin utama untuk bertahan di Steemit.. Semoga kita bisa bertahan di Steemit yaa.. ':)

yayaya, doa keu2 long bg @samymubarraq
segera nyusul droneuh

Hehe.. Pasti menyusul nyan ngen.. Hana trep lee.. 😂😂

Bertussss... Semakin bagus and can not to cut.. Bravo adoe

Mohon selalu dukungannya abangda... 🙏

Wooowww.. 😱😱😱 Keren"postingan bang samy...

Ahaha.. Bisa aja Mbak.. Terima kasih mbak.. 😀

Hasilkan konten bermanfaat dan berisi agar pembaca bisa meneguk hal baru setelah membaca postingan kita. Prinsip yang saya pegang teguh di Steemit adalah, meskipun kita ikan kecil, tapi jadilah ikan yang menarik dan enak dilihat.

Secuil kutipan yang semakin memacu adrenalin saya untuk terus mengalirkan konten pada platform ini.
Thanks my bro @samymubarraq👍

Sama-sama Bro @rizkyfajar.. Ayoo buat konten bernas.. 😎