ليقل ما تفرح به يقل ما تحزن عليه
( Ketika berkurang apa yang membuatmu senang, maka kuranglah pula apa yang engkau risaukan.)
Berkali-kali disinggung bahwa manusia itu memiliki nafsu.
Setiap saat nafsu membisikan hatimu, keluar masuk dari pintu kalbu.
Bisikan nafsu adalah meniupkan keinginan-keinginan. Sehingga dirimu itu tidak tercapai, maka berkuranglah kesenangan hidupmu (berkuranglah kesenangan nafsumu)
Namun bagi penempuh jalan Allah, berkurangnya kesenangan karena tidak tercapai justru dianggap mengurangi kesedihan.
Jadi pandangan ahli makrifah dengan pandangan orang awan jauh berbeda.
Oleh sebab itu hendaknya engkau menyadari bahwa semakin dirimu mendapatkan kesenangan duniawi, maka semakin banyak pula kesedihan/kerisauan hati yang engkau rasakan. Semakin sedikit kesenangan duniawi yang engkau dapatkan, maka semakin sedikit pula kesusahan kalbu yang engkau rasakan.
Secara hakikat memang demikian. Orang yang bergelimang harta, semakin tidak tenang jiwanya karena dihantui rasa cemas, takut dan berbagai kekhawatiran lainnya. Hal tersebut karena ia sepunuhnya bergantung pada harga. Dirinya telah diperbudak oleh kekayaannya sendiri.
Maka orang yang tenang dan damai hatinya adalah yang menerima pemberian Allah. Meskipun tidak banyak jumlahnya,namun disyukuri, maka akan menjadi berkah dan membahagiakan.
Hahhhaa.. Awak gampong droe ku. Pat posi2
Aci follow balek ilee
haha na langkawasan nyo....