Pesan Sederhana dari Bunga, Senang Hati dibuatnya

in #indonesia7 years ago

Kalau saya jadi dosen, saya akan jadi dosen yang friendly , bisa jadi guru, bisa juga jadi teman.

Ucapan yang cukup sering saya ucapkan beberapa tahun silam. Dan sepertinya, malaikat ikut mengaminkan.


Image source :gettyimages


Setahun setelah selesai studi, di luar rencana yang emang tidak pernah direncanakan, saya benar-benar jadi dosen. Artinya, kalimat saya di awal tadi, harus terealisasi. Hiks, beraatt

Hari ini, yang berat itu..seakan menjadi sedikit lebih ringan.

Pagi tadi saya mengirimkan beberapa pesan pribadi untuk mahasiswa asisten. Kelas praktikum tanpa asisten itu berat anak muda. Apalagi untuk saya yang management mengajarnya masih sangat amburadul. Ucapan terima kasih dalam bentuk ngopi bersama yang disambut dengan anggukan *eh..nulis gimana ngangguknya ya :D . Ngopi bersama yang biasanya akan berlanjut ke curhat ini itu, ngobrol dari A sampe z , terkadang juga ada selipan konsul jurnal dengan harapan bisa dipublikasi nantinya. Hehe, namanya juga usaha. Kayak cerita Hayati di halaman sebelah sana *Opss



Di tengah hecticnya mengisi nilai di portal, seorang mahasiswa yang saya yakin cukup pintar untuk mendapatkan GPA 4 di transkripnya menghubungi saya. Karena kondisinya, semester ini berlalu begitu saja. Nilai memang bonus yang menyenangkan katanya, tapi yang ia sesali justru tidak bisa menepati janji menyelesaikan semester ini dengan baik. Gagal jadi asisten ibu, katanya lagi. Kecewa ? Sempat ada, tapi setiap orang punya kondisi berbeda. Itu harus bisa diterima.

"Bu, nama saya A, dari unit sekian. Kapan ibu bisa ditemui? Memungkinkan untuk konsul sedikit bu? " pesan mahasiswa masuk ke whatsapp saya. Buru-buru saya balas pesan itu. Pesan dari salah satu mahasiswa, sebut saja Bunga, yang saya hindari memandang matanya. Seperti melihat diri sendiri di masa-masa sulit dulu. Gak pede, takut salah, terlalu merendahkan diri.

Pukul 2 siang, sekembali dari lunch break , saya ke kantin untuk mengisi ulang amunisi kopi siang ini. Kerjaan masih numpuk soalnya. Bunga datang menghampiri saya.

"Maaf ya bu, ngaret" , katanya samba nyengir gak enakan.

Dan pembicaraan pun berlanjut ke konsul yang sempat ia singgung di pesan whatsapp tadi. Karena ada janji dengan mahasiswa lain, pembicaraan itu tak bisa berlangsung lama. Sebelum pulang, Bunga bilang, tetaplah seperti sekarang, seperti yang ia kenal, jangan berubah jadi dosen serem ya bu, pesannya lagi, sambil nyengir pula.

Sederhana pesannya, tapi hati saya berbuncah senangnya.

Tiga semester, ratusan mahasiswa dari sekian banyak kelas. Mulai dari ditolak mentah-mentah, dipertanyakan ini itu, sampai kemudian beberapa mulai berani gabung jika ngopi di tempat yang sama. Dipesankan untuk jadi dosen seperti sekarang ini, bolehkan saya mengartikan, bahwa perlahan..saya bisa menjadi seorang pengajar seperti yang saya ucapkan bertahun-tahun lalu. Dan rasanya tak terkira, terharu, senang, tapi juga jadi tantangan untuk bisa jadi lebih baik kedepannya.

Dosen yang katanya cuek ini, masih senyum-senyum gembira. Senang :D

Sort:  

Ecieee....merasakan sensasi bahagia yang sama. Memvisualisasikan wajah Kamira sesuai dengan tulisan di atas, dengan slow motion gitu...

"Tetaplah jadi dosen yang seperti ini..."

Kamira yang sedang mencoba berbenah, memasukkan notebooknya ke dalam tas, tertegun sesaat.

#visualisasi dalam bentuk manga-nya Kyoko Hikawa wakakkakakkaka

Hwuaaaaaaa sukaaa..jd ngebayangin tokoh-tokohnya dia kak.. lucuuuu

Semester yang telah lewat saya juga ngajar dua unit mata kuliah di UIN, saya belum selesai s2, tapi percaya jadi dosen praktisi dari luar, okelah yang penting bisa sharing ilmu/pengalaman. Di antara dua unit, ada empat mahasiswa tak ikut final dan tak buat tugas, terpaksa saya kasih E. Niat awal seperti kak Mira, mau baik2 sama mahasiswa, tapi mereka minta sndiri, hehe

Yg kayak gitu pasti banyak juga hahaha.. berat x memang ya 😅😅

Sensasi jd dosen itu seru ya. Aq juga pernah jd dosen di beberapa tempat. Peran yg aq mainkan adalah jd dosen cool gt. Tapi lama kelamaan kok malah ngak nyaman. Gerakan jd terbatas. Pas dicek rupanya kaki udah keram sangking coolnya...

Hahahahahah brat cool bak sang ya 😂😂😂

Kak Mir, ayi mau jadi mahasiswa kk juga dong :')

Hahahahah k mira ngajarnya masih gagap kali ayi.. nyesal ayi nanti 😂😂

harus banyak bersabar kak @rahmanovic

Elah..ada mahasiswa sana rupanya 😁😁😁😂

Kami mau juga diajarin Kak Mira. Sihiiy

hihihi... Ade yang harusnya ngajarin kak mira :)

Udah jadi dosen best kok buk 😅

waduh.. Udah ada pasukan pti di sini :D

Mencoba mengikuti jejak dosen yang sukses buk 😅

Selamat pagi Ibu dosen @rahmanovic
Semogackesejahteraan selalu melimpahi kita semua. Amiinn

aamiin :) :) , doa yang sama untuk yang seeding berjuang di Taiwan :) :)

Amiinnn ya Allah
Qobul YacRab,,,,

Saat memebaca di bagian "sebut saja namanya Bunga", saya langsung mikir ke berita-beritabyang sering saya nonton di waktu siang. Awalnya saya pikir Bunga adalah korban :D tapi ternyata dia peran pendukung dalam cerita dibatas. Hahaha

hhahahhahaha identiknya begitu ya des :D

Bu Dosen yang keren. Cuek aja masih disenengin mahasiswa, gimana kalo nggak cuek coba :)

aaamiinnnn :D :D

Pertanyaanku mungkin di luar konteks, sejak kapan balik ngopi lagi? Hahhahaa....

sejak kerjaan menumpuk, dikejar-kejar mahasiswa dan rasanya gak akan beres smua kalo gak ada kopi :D

Selamat kak, menjadi dosen yang menyenangkan, karana mahasiswa itu nggak butuh dosen yang jaim dan pingin selalu disegani. Asal dosen itu friendly dan tidak begitu menggurui, pasti mereka akan menaruh perhatian lebih.

smog bisa seperti itu ya :D

Saya tahu rasanya gimana berarti buat mahasiswa (yg serius kuliah tapi punya banyak masalah) untuk punya dosen yang mendukung.

Tetap seperti sekarang bu ya, kalaupun berubah jadilah lebih baik.

hahahahah asem dipanggil ibu :D

Semoga kesederhanaan Kak Mira menjadi tipe rumah selanjutnya.

aamiin...rumahnya sederhana, tapi halamannya luas ya. tolong diaminkan ya :D

nilai selalu jadi problem di akhir semester... yah sudahlah, mungkin sistem pendidikan di negara ini perlu di revisi... sekolah bukan untuk cari nilai tapi cari "jati diri" untuk "meng-upgrade kemampuan" jadi manusia yang lebih baik dan memiliki "kemampuan tinggi dan teruji".

Sebut saja namanya Bunga ^^ Kak Mira @rahmanovic bagus kali pesannya Bunga. Enak kita dengar ya kan.. tidak meuielanya dosen pesan kek gitu :D
Btw kalau cewek kan aliasnya “bunga” kalau cowok apa kk? :D