Anak ketagihan smart phone? Sepertinya itu bukan lah hal yang asing lagi kita dapati pada zaman millennial saat ini. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini sudah tidak dapat dibendung, sehingga smart phone menjadi salah satu teknologi yang mudah didapat di mana pun dan sangat diminati oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Saya yakin, sebagian besar dari rekan-rekan di sini punya masalah yang sama. Begitu pun saya. Anak yang sudah kenal smart phone sejak dini memang rentan ketagihan. Apalagi jika di dalam keluarga tempat ia tinggal, benda itu sangat mudah didapatkannya.
Ketagihan smart phone pada anak sesungguhnya sangat berbahaya. Jika dilihat pada proses tumbuh kembangnya, seharusnya pada usia anak-anak aktivitas bermain dengan berbagai jenis mainan, bersosialisasi dengan kehidupan sosial, dan dunia di luar adalah yang lebih utama. Supaya tumbuh kembangnya optimal. Nah, bagaimana dengan anak yang terlanjur mengenal teknologi?
Sulit untuk melarang anak untuk tidak mengenal teknologi, karena ia memang sudah dilahirkan "pada masanya teknologi itu ada". Namun setidaknya kita dapat membatasinya, agar anak tidak terpaku melulu pada teknologi di tangannya.
Berikut tips-tips yang pernah saya jalani, dan sedikitnya lumayan manjur untuk mengalihkan perhatian anak dari smart phone:
Batasi penggunaan smart phone hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Ini dilakukan agar anak lebih disiplin pada waktu. Jangan membiasakan anak untuk melihat smart phone ketika menjelang tidur atau untuk menenangkannya. Karena justru akan semakin membuatnya ketergantungan.
Beri dia banyak permainan lainnya.
Bisa saja dia bermain smart phone karena tidak ada mainan lainnya yang menarik perhatiannya. Maka selalu maksimalkan ketersediaan mainan untuk anak. Kalau bisa, sediakan mainan-mainan edukatif yang merangsang perkembangannya motorik dan kognitifnya.
Ajak bermain ke luar rumah, karena bisa jadi dia bosan. Bukan hanya orang dewasa yang bisa bosan, anak-anak juga. Maka ajak lah dia bermain ke tempat-tempat publik. Agar dia merasa senang dan terbiasa dengan dunia luar.
Terbuka lah dengan teman-teman sepermainannya. Jangan segan untuk mengajak teman-teman di sekitar rumahnya. Meskipun akan membuat rumah menjadi sedikit berantakan, namun juga membuat rumah terasa hidup dan ceria.
Buat kontrak/janji dengannya. Seperti misalnya "mainnya sebentar saja ya", "Habis main, tidur ya", "Kalau tidak makan, hp nya ibu simpan", dll. Yang membuat anak merasa perlu bernegosiasi jika ia ingin mendapatkan sesuatu.
Tidak bermain smart phone di hadapannya. Ini juga sangat penting, dan memang sangat sulit dilakukan. Sebisa mungkin hindari bermain smart phone di hadapan anak, kecuali anak sedang asyik dengan hal-hal lainnya.
Jika semua itu tidak bisa, maka cara yang luar biasa manjur adalah...
Hahaha. Agak mengerikan bukan?
Tapi ini adalah strategi paling manjur yang pernah saya lakukan. Jangankan meminta, untuk memegang saja dia tidak mau.
Sekian tips yang dapat saya share, jika menarik silahkan vote dan berbagi komentar. Terima kasih.
Betul sekali mbak, cara paling ampuh itu yang terakhir :D
Iya kan? Haha.
Tapi kesannya jadi mak-mak yang kejam banget kan ya..:))