Akhirnya sampailah kita pada bab terakhir dalam buku ini. Dalam bab ini, dijelaskan pendidikan islam di Aceh khususnya mengenai perubahan otoritas religi masyarakat Aceh dari teungku ke ustaz. Pada umumnya, pendidikan di Aceh lebih banyak dikontrol oleh para pemimpin atau ahli agama lokal yang dikenal dengan istilah teungku. Mereka memainkan peran yang cukup signifikan tidak hanya di dayah sebagai tempat reproduksi ulama, tetapi jusa sebagai 'penjaga masyarakat'. Adapun makna ustaz adalah guru. Mereka memainkan peran tidak hanya di pondok pesantren, tetapi juga sebagai juru dakwah. (hal 927)
Gelar teungku agaknya merupakan warisan dari pendidikan tradisional islam di Aceh. Namun, terdapat hirarki dari gelar teungku, khusus terkait kapasitas ilmu pengetahuan dan pengaruh dalam masyarakat. Posisi yang paling tinggi adalah Teungku Chik yang memiliki dan menjalankan sistem pembelajaran di dayah. Berikutnya adalah Teungku Bale yang bekerja di bawah kendali Teungku Chik. Adapun Teungku Rankang adalah santri senior yang bertindak sebagai asisten Teungku Bale. Namun demikian, terdapat juga Teungku Meunasah di kampung yang bekerja sama dengan geuchik. Tugas Teungku Meunasah adalah mengajar ilmu-ilmu dasar keislaman kepada anak-anak sebelum mereka belajar di dayah atau sekolah umum.
Gelar ustaz dapat dikatakan sebagai "embedded religious title" dalam pendidikan islam di Aceh. Beberapa ustaz datang dari luar Aceh untuk bekerja sebagai tidak hanya pengajar, tetapi juga dalam bidang dakwah islam. (hal 938)
Pencerahan istilah untukku dalam kaitannya dengan terminologi teungku dan ustadz. Yang terpenting adalah bahwa mereka adalah harapan bagi pencerahan generasi muda.
ya betul. Mereka adalah harapan bagi pencerahan generasi muda. Istilah teungku, hanya dipanggil untuk orang Aceh yang mengenyam pendidikan islami di dayah sedangkan istilah ustaz adalah mereka dari luar Aceh yang mengenyam pendidikan islami di pondok pesantren maupun madrasah dsb. Akan tetapi, sebagian drpd itu ada yg punya visi misi terselubung untuk menyebarkan paham-paham yg dianutnya, khususnya ke Aceh.
Kadang na golongan ubit, lon jameun teumasok golongan nyan yang lon mita ileumee tuwo keu meu amai. Padahai na ileumee meu amai laju. Ladong that geu peutimang Nahu...bak wate geu baca iftitah ka na cabok.
Semua komponen bangsa ini wajib waspada terhadap isu itu dan pencegahan pertama adalah menghidupkan pengajian bagi anak bangsa yang mengenai waktunya orang tualah yang mengaturnya.
Teungku dan ustadz, dua istilah bagi mereka yang mengabdikan diri lebih fokus pada jalan Allah. Selama tidak menghantam tatanan mayarakat Asy'ariah/Maturidiah di Aceh, mereka akan selalu diterima.
Mereka bisa dipercayai. Ureungnyan dari dayah, ummi.
Oya, ustadzah. udah ikut bonus kecil-kecilan dari byteball. Ikut aja dengan kami. Lumayanlah buat pulsa.
Congratulations @putrianjni! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!