Harga Diri Uang Koin Bagi Masyarakat Aceh

Assalamu'alaikum wr, wb
Selamat pagi teman-teman steemian dimana pun anda berada, kali ini saya ingin sedikit berbagi cerita tentang harga diri uang koin bagi masyarakat Aceh.

Dalam setiap ptoses transaksi dan jual beli, uang koin bukanlah sesuatu hal yang baru bagi seluruh masyarakat. Uang koin adalah merupakan salah satu alat tukar yang di akui oleh negara dalam melakukan proses transaksi atau jual beli oleh masyarakat.

Penggunaan uang koin di setiap daerah tentu berbeda-beda, jika di daerah pulau Jawa dan sekitarnya penggunaan uang koin yang di mulai dari Rp 50, Rp 100, Rp 200, hingga Rp 500 masih sangat sempurna.

Maka hal ini tentu sangat berbeda dengan yang terjadi di Profinsi Aceh. Bagi masyarakat Aceh penggunaan uang koin kebiasaannya dalam masyarakat Aceh hanya sebatas pecahan Rp 500 saja, sedangkan uang koin pecahan yang lainya hampir tidak lagi berlaku bagi masyarakat Aceh.

Banyak pedagang di setiap daerah yang ada aceh kebayakan hanya mau menerima transaksi jual beli uang koin dari masyarkat yang menggunakan pecahan Rp 500 saja. Sedangkan pecahan uang koin lainya kebayakan dari para pedagang di Aceh menolak menerimanya.

Jika anda melihat orang Aceh sedang melakukan proses transaksi jual beli di pasar atau di sebuah toko, maka anda akan melihat uang koin pecahan Rp 50, Rp 100, hingga Rp 200 hanga terpajang kaku di dalam kotak amal di sudut-sudut pasar. Hal ini di sebabkan karena nilai tukar rupiah dalam uang koin di anggap sangat rendah di mata orang Aceh.

Begitulah sedikit cerita saya tentang harga diri uang koin bagi masyarakat Aceh, semoga dapat menambah ilmu tentang perbedaan cara dan kebiasaan di tiap-tiap daerah yang tentu berbeda.-beda. Salam Steemian......