DOGMA
Adakah, kau kembali pada sebaris masalalu
Yang diam diam menyambut dedaun yang puput
Di musim gugur tak berkesudahan?
Anak anak bunga tumbuh malu malu
Tak berani memandang wajahmu
Dari seberang sungai yang dangkal
Bebatuan membuat rumah rumah ikan
Membuat jejak jejak menuju jalan pulang
Tak kah kau dengar gemercik itu?
Tak kah kau hirup aroma kembang
Di bawa angin sampai ke ujung kenangmu?
Matahari lindap ragu ragu
Suara reranting berdesir
Membuat sunyi berlagu lagu
Ada segenggam doa yang tak bisa kau ingat
Bagaimana Tuhan memberimu cinta
Bagaimana binar matamu
Pernah dikuyupkan setampung hujan
Turun menelanjangi sepenuh tubuh
Adakah, kau pergi memulangkan waktu
Yang saban hari berdetak dalam dadamu
Yang acap kali menebar benih benih kerinduan
Di pagi hari yang hanya kau dan aku
Memetakan setiap qalam dan salam
Beburung hinggap dan membuat sarang
Menyambut putik putik harapan di musim semi
Sembari menulis syair syair rindang
Kita akan berteduh dari hari hari sepi
Adakah, kau rindu
Tuhan mendengarkanmu
Aku mendengarkanmu
Bercerita dari lanskap likuk waktu?
Lsm, 230119.
PDA.