Dunia Terus Ke Akhirat

in #indonesia6 years ago (edited)

Dunia boleh dikejar namun akhirat (kehidupan hidup setelah mati) jangan dilupakan. Pernyataan ini memunculkan banyak tafsir. Setidaknya yang dapat saya tafsiri antara lain. Dunia akhirat itu seakan-akan dua alam yang terpisah, tidak saling terintegrasi satu sama lain. Ada yang berpikiran akhirat terdapat ruangannya sendiri, dunia juga ada ruangnya sendiri. Segala aktifitas dunia seakan-akan mempunyai sasaran mutu hanya untuk dunia saja tidak berdampak ke akhirat. Namun ada juga tafsirnya dijabarkan sebagai berikut, Dunia itu media anda menuju akhirat, apapun kegiatan dan perbuatan anda yang lebih cenderung duniawi, seperti berhias, bersandang, berkarya dan berpetualang semua itu ditumpuk dan bermuara tidak berhenti hanya di dunia namun mengalir terus kelautan langit atau akhirat.

Hidup sebelum mati merupakan dimensi, wahana dan ruang ajang mencari bakat manusia untuk kelak bertemu dan menyatu dengan Sang Pencipta. Segala macam skenario sedih bahagia telah disiapkan oleh Sang Pencipta kepada manusia untuk memilih Kekasihnya. Gelanggang dunia merupakan tempat manusia sekolah, yang didalamnya ada belajar, ujian dan kelulusan sekolah. Tidak semua manusia yang dapat lolos dari masa pendidikan yang diberikan Gusti Allah kepada manusia. Penyebabnya rata-rata dikarenakan terikat oleh gebyarnya dunia. Lupa tujuan awalnya, hakikat diciptakannya dan terlena oleh media-media duniawi yang ada di sekitar kita. Gusti Allah meminta kita belajar namun ketika kita selesai belajar dan berilmu kita malah menuhankan pengetahuan yang telah kita dapatkan. Kita disuruh bekerja namun ketika telah berhasil menjadi orang kaya kita malah bertuhan kepada harta kita. Sangat disayangkan manusia yang mulia masih dapat luput dari gebyarnya dunia. Harta, Jabatan, Wanita masih saja dapat membutakan mereka untuk percaya bahwa Gusti Allah itu ada.

Disinilah kita harus dapat menata pola pikir kita tentang Alam Dunia dan Alam Akhirat. Dasarnya yaitu Ihsan yaitu percaya kalau seandainya kita tidak dapat melihat(menyadari) Gusti Allah namun percaya kalau Gusti Allah selalu melihat (ada) kita setiap saat. Ihsan ini kalau didasarkan pada Syahadat maka akan dijamin lah segala macam ritual-ritual ibadah untuk membangkitkan kesadaran kita menjadi makhluk yang dicinta Allah. Sholat,Zakat, Puasa dan Naik Haji akan dapat dilakukan dengan ikhlas dan segera mendapatkan pahala yang terkonversi menjadi hikmah sehingga semakin dekatlah kita kepada Gusti Allah.

Syahadat merupakan media pembangkit kesadaran, kalau Gusti Allah dan Rasulullah Selalu menyertai kita dalam setiap langkah kehidupan kita di Dunia, Baik dalam kondisi sedih dan senang. Ketika kita merindukan Gusti Allah dan Rasullulah pada sepersekian detik itu juga Gusti Allah dan Rasulullah datang menemui kita, membelai lembut jiwa kita dan mencurahkan kasih sayang yang tak terhingga kepada kita

Ihsan dapat membuat kita sadar pada setiap kegiatan yang kita lakukan ini akan berujung kepada Gusti Allah dan Rasulullah. Dengan Ihsan kita menyadari audiensi kita bukan hanya bos, teman, sahabat, keluarga, lawan, pelanggan, investor dan kekasih pujaan hati kita. Sehingga apabila kita melakukan kebaikan namun tidak dianggap oleh audiensi kita di dunia, Kecewa akan sirna, digantikan ketenangan ketika menyadari bahwa Gusti Allah juga melihat dan menyaksikan. Ingatlah, bahwa Gusti Allah memonitoring segala tingkat level perjuangan kita, ketika memberikan kebaikan kepada semua makhluk ciptaanNya.

Boleh kita membeli baju nan indah, namun janganlah berhenti, kalau menggunakan baju indah itu hanya untuk menghibur manusia yang melihat kita atau bahkan malah berbangga atas kemampuan kita mampu memiliki baju nan indah tersebut. Ingatlah bahwa Gusti Allah juga menyaksikan kita. Celakalah kita, kalau Gusti Allah menyaksikan kita sedang berbangga dan sombong.

Begitu juga dengan berkarir, bekerja dan mencari nafkah di dunia ini. Memang secara struktur organisasi atasan anda adalah pemimpin, tapi janganlah sampai menganggap kalau rezeki anda, masa depan anda berada ditangan atasan anda, sampai-sampai anda melanggar aturan-aturan Gusti Allah, apalagi melupakan bahwa sumber hulu rejeki itu dari Gusti Allah. Naudzubillah.

Dalam berdagang, memang pelanggan adalah raja, namun jangan sampai anda melupakan raja diraja yang selalu menyaksikan anda di setiap detiknya, Boleh mengejar keuntungan, tapi janganlah keuntungan yang dicari hanya untuk memenuhi kebutuhan dunia indrawi saja, sehingga anda menghalalkan segala cara untuk memuaskan pelanggan anda. Ingatlah, bahwa semua perbuatan anda disaksikan oleh staf-staf Gusti Allah hingga Gusti Allah sendiri.

Sungguh ironi orang yang berilmu namun mabuk akan gebyarnya dunia, segala ilmu yang didapatkan dijadikan ajang pamer, ajang sayembara kebanggaan di dunia. Mereka enggan mengamalkan ilmu yang dititipkan Sang Pencipta kalau tidak ada keuntungan duniawi. Mereka marah dan membenci orang-orang sekitarnya karena tidak menghormati dia sebagai orang berilmu, hingga merendahkan orang lain. Mabuk akan eksistensi di Media (riya) Sosial. Orang-orang seperti ini merasakan hukuman sebagai berkah dan kenikmatan. sehingga ketika terjebak dikubangan noda-noda mereka keasikan, hingga nyaman tidak ingin meninggalkan kubangan noda tersebut. Makin jauhlah mereka dari Gusti Allah

Mari kita bersama-sama belajar untuk menjadikan Syahadat sebagai kata-kata motivasi kita dan melatih kesadaran alam bawah sadar dan alam kesadaran kita untuk selalu Ihsan. Zaman ini, manusia telah menganggap ajaran agama hanya sebatas surga dan neraka, yang mana semua itu akan diberikan kepada kita di kehidupan setelah mati. Lupa akan nikmatnya, kalau cinta dan kasih sayang Gusti Allah selalu menyertai kita. Surga dapat dirasakan di dunia dan neraka juga dapat segera diberikan Gusti Allah kepada kita di dunia. Pupuklah segala perbuatan kita, tujukan hanya kepada Gusti Allah dan Rasulullah. Berjalanlah di Dunia ini untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, (Pangan, Sandang, Mapan) untuk memperoleh energi yang terpusat dari Sang Pencipta. Untuk kuat dan konsisten dalam menjaga cinta dan rindu kita Kepada Gusti Allah dan Rasulullah.

Sort:  

Masukkan gambar bang, biar lebih menarik. Gambarnya bisa di ambil dari pixabay.com. Jangan lupa tautkan sumber gambar. Saya tidak tau apakah Anda sudah lama di Steem atau tidak. Just information saja bang.

 5 years ago  Reveal Comment