Bikin Ketagihan Sekaligus Lampu Merah Bagi Penderita Kolesterol, Mitoskah?

Assalamualaikum sahabat steemit, salam para penulis super. Anda pasti bahagia dengan apa yang anda raih hari ini. Semoga...

Sahabat, Bentuknya bulat lonjong dengan ukuran kecil mungil, warnanya putih kecoklatan dan berbintik-bintik seperti flek pada wajah. Inilah ciri telur burung puyuh yang digemari oleh banyak orang. Di Indonesia burung puyuh dibudidayakan untuk pemanfaatan produksi telurnya.

Telur burung puyuh ini bisa disajikan dalam berbagai model hidangan. Bentuknya yang mungil dan mudah dikupas sering dijadikan menu menarik seperti dalam hidangan tumpeng yang diletakkan dipinggir nasi yang berwarna kuning sehingga telur puyuh yang berwarna putih menjadi kontras dengan warna menu lain yang mengelilingi nasi tumpeng tersebut sehingga menggugah selera makan para penikmat telur mungil ini.

Selain itu telur burung puyuh ini dapat dibuat sate seperti dalam gambar di atas. Bagi anak-anak yang tidak menyukai ikan, maka telur burung puyuh ini dapat dijadikan alternatif penambah protein bagi pertumbuhan anak disamping rasanya yang lezat dan anak-anakpun cukup menyukainya.

Namun dibalik kelezatannya, telur burung puyuh ini menyimpan sejuta kehati-hatian bagi penderita kolesterol yang sudah terlanjur mengklaim bahwa salah satu pemicu kolestrol tinggi adalah mengonsumsi telur burung puyuh.

Bila dikaji, memang ada benarnya bahwa dalam 5 butir telur puyuh ini mengandung lemak jenuh sebesar 1,6 gram lebih tinggi dari lemak jenuh dari yang dikandung dalam 1 butir telur ayam yaitu sebesar 1,5 gram.

Telur puyuh dengan kandungan lemak jenuh tinggi dapat menyebabkan kolesterol darah dan tekanan dara tinggi, sebenarnya anggapan tersebut tidak selamanya benar. Karena makanan yang dikonsumsi mengandung kolesterol belum tentu penyebab tubuh anda mengalami kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Hormon tertentu dalam tubuh justru membutuhkan kolesterol untuk membangun sel dan memproduksi vitamin D.

organ hati yang berfungsi sebagai penghasil kolesterol akan mengatur berbagai kebutuhan tubuh dan tidak mengubah kelesterol dari hasil mengonsumsi makanan menjadi kolesterol darah.

Reaksi setiap tubuh kita berbeda-beda, sebagian orang bila mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi dalam jumlah lebih banyak sekalipun tidak menunjukkan reaksi apa-apa, namun sebagian lainnya menunjukkan kenaikan kolesterol drastis meskipun mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol dalam jumlah sedikit saja.

Menjaga pola makan yang tidak berlebihan mungkin salah satu usaha mencegah timbulnya berbagai penyakit, jadi bagi anda penderita kolesterol tinggi, mengonsumsi telur puyuh bisa dibatasi dan bisa di makan sekedarnya saja. Semua yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan karena tubuh membutuhkan keseimbangan sesuai dengan jenis darah, berat badan dan lain-lain.

Semoga bermanfaat. Selamat sore. Sukses untuk anda.

Follow me @nyakti