Agus Harimurti Yudhoyono resmi menapaki jalan baru sebagai politisi. Ia telah menjadi politisi Partai Demokrat sejak Sabtu 17 Februari lalu dan langsung menyandang tanggung jawb sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat. Tugas berat menanti AHY di dunia yang sudah setahun ini Dia dekati.
Partai Demokrat memang tidak sembarang memilih orang untuk menjabat di posisi se strategis itu. Kemunculan nama AHY memang sudah diprediksi sebelumnya untuk berlayar mengarungi lautan politik bersama partai yang didirikan oleh ayahnya tersebut. Namun, dengan bekal kemampuannya, AHY memang harus diposisikan sebagai demikian.
Bagi Partai Demokrat, AHY adalah simbol baru yang memiliki nilai jual tinggi. Hasil survey beberapa lembaga konsultan politik menempatkan Peraih Adhi Makayasa Tahun 2001 itu di posisi teratas. Ia bahkan melampaui capaian elektabilitas politisi senior Muhaimin Iskandar, Zulkifli hasan dan bahkan Seniornya sendiri di TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sabtu lalu, AHY resmi dilantik menjadi Komandan Kogasma Partai Demokrat. Tentu partai yang pernah meraih dukungan terbanyak pada Pileg 2009 lalu itu ingin mengulang memori kemenangan mereka. Capaian keberhasilan SBY sebagai Presiden periode 2004 – 2009 membuat rakyat memberikan apresiasi dengan kembali memilihnya menjadi Presiden pada periode kedua. Mulus dan telak. SBY meraup dukungan signifikan diatas 60 persen.
Memori kemenangan Pemilu itulah yang kembali dibuka dengan ditunjuknya AHY mengomandani barisan pemenangan pemilu. Demokrat sadar betul bahwa mereka butuh darah muda dan figur yang baru dan segar.
Masuknya tokoh tokoh muda ke dalam organisasi Partai Demokrat seperti Mantan Peraih Medali Emas Olimpiade Taufik Hidayat, Ricky Ahmad Subagja serta Juara Dunia Tinju Profesional Chris John serta sederet nama terkenal lainnya dinilai sebagai langkah positif untuk meraih dukungan publik yang lebih banyak.
Dengan AHY sebagai Komandan Kogasma, bukan hal yang mustahil bagi Demokrat untuk mengulangi kembali prestasi tahun 2009 lalu tersebut. Demokrat yang berbenah dan makin muda, akan menjadi modal besar untuk itu.
Hal yang mendesak dilakukan oleh kader Demokrat adalah menunjukkan konsistensi kepada publik sebagai partai yang selalu memberikan solusi. Sikap Demokrat yang tidak memihak pada dua kutub politik yang tengah bertikai Demokrat terbukti membuka mata bahwa PD adalah partai yang pro rakyat dan ditunjukkan dengan alasan yang kuat. Tokh rakyat juga bisa menilai bahwa sikap Demokrat yang menjadi partai tengah adalah sebuah keharusan ditengah hiruk pikuknya persaingan kelompok yang pro dan anti pemerintah.
Hal lain adalah, dalam empat tahun pasca badai korupsi yang dilakukan oleh mantan kader mereka, Partai Demokrat berhasil menjalani aksi bersih bersih. Coba liat, dari sekian banyak kasus korupsi yang hari ini diselidiki oleh KPK, nama kader Partai Demokrat tidak satupun muncul bahkan dalam aksi OTT terhadap kader di daerah. Sebaliknya, partai yang tadinya menuding PD justru menyumbang kader terbanyak sebagai pasien KPK.
Jelas, ini merupakan ketegasan yang harus dilakoni. Tokoh Partai Demokrat sendiri pernah menganalogikan ketegasan itu sebagai obat pahit yang harus diminum jika ingin sembuh (dari prilaku korup kadernya)
Dengan jabatan barunya di Partai Demokrat, AHY akan menjadi pemicu bergairahnya kembali kader partai itu menyambut pemilu 2019. Nantilah bicara koalisi dan pilpres. Kehadiranya saja sudah menjadi sinyal positif bagi kancah politik tanah air.
Selamat AHY, Selamat berjuang di medan pengabdian yang baru.
Agus Harimurti Yudhoyono officially trekked the new road as a politician. He has been a Democratic politician since Saturday 17 February and immediately bear responsibility jawb as Commander of the Joint Task Force (Kogasma) Democratic Party Election Victory. Heavy duty awaits AHY in this year-old world He approaches.
The Democrat Party does not just pick people to take up the strategic position. The emergence of the name AHY was already predicted earlier to sail across the ocean of politics with the party founded by his father. However, with the provision of his ability, AHY should indeed be positioned as such.
For the Democrat Party, AHY is a new symbol that has high selling value. The results of a survey of several political consultancy agencies put Adhi Makayasa's Year Award in 2001 at the top position. He even surpassed the elektabilitas achievements of senior politicians Muhaimin Iskandar, Zulkifli hasan and even his own senior in TNI General Gatot Nurmantyo.
Last Saturday, AHY was officially sworn in as the Democratic Kogasma Commander. Of course the party that had won the most support in Pileg 2009 and then want to repeat their winning memory. Yudhoyono's success as President for the period of 2004 - 2009 has made the people appreciate by re-elected him as President in the second period. Smooth and loud. SBY gained significant support above 60 percent.
Memory of the election victory is re-opened with the designation of AHY commanded the winning line of elections. Democrats are well aware that they need young blood and new and fresh figures.
The inclusion of young prominent figures into Democratic Party organizations such as Former Olympic Gold Medalist Taufik Hidayat, Ricky Ahmad Subagja and Professional Boxing World Champion Chris John as well as a series of other famous names are seen as a positive step to gain more public support.
With AHY as Commander of Kogasma, it is not impossible for Democrats to repeat the achievements of 2009 ago. Democrats who clean up and get younger, will be a great capital for it.
The urgent thing done by the Democratic cadres is to show consistency to the public as a party that always provides solutions. The impartiality of democrats in the two democratic political poles proves to be a real eye-opener that PD is a pro-people party and is shown with good reason. Tokh people can also judge that the attitude of the Democrats who became the middle party is a necessity amid frenzied pro and anti-government rivalry.
Another thing is, in four years after the storm of corruption committed by their former cadres, the Democrats managed to undergo clean clean action. Just look at it, from the many corruption cases currently investigated by KPK, the name of the Democratic Party cadres does not appear even in the OTT action against the cadres in the region. Conversely, the party that had accused the PD actually contributed the most cadres as a patient KPK.
Obviously, this is a firmness to be acted upon. Democratic Party figures themselves had analogized the firmness as a bitter medicine that must be drunk if you want to recover (from the corrupt behavior of his cadres)
With his new Democratic position, AHY will be the trigger for the party's cadre to welcome the 2019 election. Then talk to the coalition and the presidential election. Its presence alone has become a positive signal for the political arena of the homeland.
Congratulations AHY, Congrats on the new field of devotion.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://politiktoday.com/jalan-baru-agus-harimurti-yudhoyono/
hahaha