Hai steemians… Maaf ni baru bisa nepatin janji tuk lanjutin cerita sebelumnya.
ok, langsung aja ya… Terakhir saya kan cerita tentang lab. Nah, ternyata labnya tidak seperti yang saya bayangkan. Bayangan saya tentang Lab yang ada di rumah sakit adalah sebuah ruangan yang memiliki ruangan tertutup/steril yang cukup terang, didalamnya dengan petugas yang memakai pakaian serba putih, masker, kaca mata tebal, dan dengan tatanan rambut klimisnya. hahaha…terlalu mainstream ga sih?
So, begitu saya nemuin yang diluar ekspektasi saya, ya jelas saya jadi kaget. Tapi ternyata ga cuma saya kok yang kaget, suami saya juga demikian.
Pada awalnya kami melihat ruangan lab yang tidak seperti pada umumnya, ruangan ini berukuran kira-kira 4 x 4, pasien dan petugas hanya dibatasi sebuah meja receptionis sepanjang ruangan tersebut, jadi kita bisa melihat seluruh aktifitas yang ada didalamnya. Ruangan ini juga memiliki pencahayaan yang kurang sehingga terlihat gelap dari luar. Saya merasa seperti sedang berada didalam sebuah loket penjualan tiket bus. Dan perasaan itu semakin tegas saat kami disapa oleh petugas yang ada di dalamnya. Hanya ada 2 petugas yang ada didalamnya, satu sebagai petugas registrasi dan yang satunya sebagai pemeriksa. Perawakan petugas registrasi hampir mirip dengan petugas receptionis yang terakhir, bertubuh kurus dan sudah cukup tua. Sedangkan petugas pemeriksa memiliki perawakan tak ubahnya Ketua Preman, Bertubuh kekar, brewokan dan hanya memakai kaos berkerah dengan motip garis-garis dipadu dengan celana jeans. Tampang memang kelihatan sangar tapi gaya bicaranya ternyata tidak sesangar wajahnya. Pokoknya sangat jauh dari apa yang saya bayangkan.
Setelah menerima data saya, si bapak petugas pemeriksa meminta saya untuk menampung urin disebuah wadah yang sudah disediakan. lagi dan lagi kami dibuat shock dengan segala yang ada disana. Dimana wadah yang diberikan adalah sebuah pot bekas yang berukuran kecil yang terbuat dari kaca yang sudah tidak bening lagi. Mungkin pot itu sudah berumur cukup tua karna warnanya yang sudah mulai kecoklatan. Sebanyak pengalaman saya melakukan tes urin, saya biasanya diberikan tabung plastik berukuran kecil dan hanya untuk sekali pakai. Saya hanya bisa berharap mudah-mudahan pot itu sudah disterilkan. Anehnya lagi saat saya menyerahkan pot berisi urin tersebut, agak risih memang, karna potnya tidak ada tutupnya. Untung saja saya ga habis makan jengkol/pete hahaha. Bapak petugas menrimanya dengan tangan telanjang, artinya dia tidak menggunakan sarung tangan. Apa ga jijik ya? kan bisa aja ada bekas percikan urin disekitarnya. Lalu saya diminta untuk menjulurkan jari untuk diambil darah. dalam hati saya berbicara, waduh jangan-jangan jarum yang digunakan jarum bekas juga yang udah berusia tahunan hahaha… Walau saya tahu itu ga mungkin, tapi jujur mata saya menjadi sangat awas demi memastikan jarum yang digunakan adalah jarum yang baru. Dan Alhamdulillah jarum yang digunakan adalah jarum yang baru.
Pemeriksaan lab tidak berlangsung lama, hanya urin dan darah. Hasilnyapun tidak sampai 10 menit sudah bisa kita terima. Kemudian kami kembali keruangan dokter dengan membawa hasil lab. Alhamdulillah sang dokter sudah ada disana. Ternyata Dokternya juga sudah cukup tua menurut saya, karna jalanpun dia sudah susah. Tapi saya tidak sekhawatir saat sebelumnya, karna melihat banyaknya plakat penghargaan yang sudah dia terima. Jadi saya merasa yakin kepadanya. Dokterpun mengajak saya untuk masuk keruangan USG untuk dilakukan pemeriksaan dibagian rahim. Didalam ruangan itu sudah ada 4 suster yang mendampinginya. Suami saya tidak diperbolehkan ikut masuk, karna diruangan tempat suami saya menunggu sudah tersedia monitor yang bisa dilihat oleh suami saya saat dilakukan pemeriksaan USG.
Begitu pemeriksaan selesai, dokter memberikan diagnosa bahwa saya diduga mengalami KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) atau kehamilan diluar rahim, dan akan melakukan observasi selama 1 minggu. Jujur saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan KET, mengapa bisa terjadi KET, dan apa bahanyanya. Saya mendengar vonis hamil saja sudah cukup senang, tidak peduli meski itu membahayakan bagi saya. Tapi ekspresi si dokter dan suster yang ada disebelahku cukup serius, apalagi suster melihat HB saya yang sangat rendah. kemungkinan disebabkan saya sudah kehilangan banyak darah akibat pendarahan yang saya alami. Suami saya yang banyak bertanya mengenai KET dan tindakan apa yang kemungkinan akan dilakukan untuk mengatasinya. Saya tidak mau tahu dengan apa yang mereka bicarakan, saya cuma fokus kepada pernyataan bahwa “wow saya hamil” dan saya cukup bahagia saat itu.
Kemudian Dokter memberikan kami beberapa resep obat untuk saya minum. Sebelum kami pulang, dokter berpesan supaya kami tidak ke dokter lain lagi, khawatir kalo dokter lain melakukan diagnosa yang salah dan memperburuk keadaan saya. Sebelum beranjak dari sana, saya kembali memastikan mengenai kehamilan saya, apakah saya benar hamil atau tidak. Dokter menjawab, “Ya hamil.. tapi kemungkinan KET, jadi diobservasi dulu ya, kalo benar KET maka kemungkinan besar harus dioperasi”. Kemudian dokter mengeluarkan beberapa coklat dan dodol dari lacinya dan memberikannya kepada saya sambil berpesan supaya saya melakukan bedrest selama masa observasi ini. Hahaha saya merasa jadi seperti anak kecil yang diberikan hadiah supaya tidak takut dengan dokter. Saat beranjak suster kembali mengingatkan kami untuk tidak pergi ke dokter lain lagi dan lakukan bedrest mengingat HB saya sangat rendah..
Begitu banyak rentetan keanehan yang terjadi yang kami alami, tapi so far pelayanannya cukup baik, dan semua karyawannya sangat ramah.
Well… Untuk hasil setelah observasi, saya akan lanjutkan lagi di postingan berikutnya. Disanalah pertanyaan “Apakah Diagnosa Dokter Salah?” ini terjawab. Breath is Grace.. Keep Thank To Allah SWT...
#promil #howtogetpregnant #gejalaawalkehamilan #hamildiluarkandungan
Sebegituu anehnya lihat RS nya kak...
Emberrrrr hahaha
Ooooo begituuu hehe
Udah awak upvote ya kak, Rewardnya jangan lupa di Claim :D
Reward apa 😃 Ga ngerti pun :(
Bang akbar ngerti tuh kak :D
Baiklah nanti ditanyakan, btw thanks udah di resteem bal.. dirunggu makan2nya ya hehe