Foto: Pixabay
Sepekan sudah lewat, saudara-saudara.
Hasrat menggebu setelah Steemit mengakui sebagai warga baru, agak tersendat, setelah saya memosting dua tulisan pekan lalu. Menyedihkan, ya? Memang. Tapi, saya tak akan patah arang.
Beberapa sahabat tak henti memberi semangat, mengingatkan, agar apa yang kerap saya ucapkan kepada mereka saya tunaikan sekarang: singkirkan writers block! "Tulis apa pun yang terlintas di pikiran, baru kemudian dipelototin ulang. Gampang, kan?"
Saya beralasan, harus pelan-pelan. Perlu menjaga stamina agar tetap bugar sampai di tujuan. Rute maraton di Steemit teramat panjang, jadi wajib menjaga sikap dan alasan kuat untuk bertahan. Tak mampu lagi saya segesit dan seenergik mereka, akibat minim alasan pemaksa dan kemampuan literasi yang perlu digedor untuk kembali meningkat.
Tujuan utama saya berada di Steemit, sebagaimana banyak steemian lain, tentu ingin mendapatkan benefit, dapat sedikit berguna bagi orang lain. Bila mungkin, bukan sekadar memburu Steem dan SBD belaka.
Belum menambah tulisan, alasan saya juga, karena masih harus belajar dari banyak sekali postingan para steemian di jaringan ini. Macam-macam isu yang saya temukan. Ada tentang teknik menulis dan menjemput ide, info dan kiat meningkatkan penghasilan, pengalaman hidup, berbagai kontes dan tantangan. Ada pula hal menyedihkan, ihwal steemian yang lupa beretika secara patut, serta tak sedikit yang gusar merasa tak diperhatikan para senior dan kurator.
Semua isu di jagat Steemit, saya coba nikmati dan menjadi hiburan selama sepekan. Berselancar di samudera steemit hingga dinihari, memang mengasyikkan. Kadang saya hanya membaca, menonton, mengomentari dan memberikan upvote yang kuat (meski belum menyumbang $). Aktivitas ini membuat saya bersemangat dan kian teryakinkan untuk terus menjadi Steemian. Saya merasa sudah berada di jalur yang tepat.
Apa pun kata orang (kalau melihat aktivitas blog saya), setidaknya, saya merasa senang dan bahagia. Saya puas membaca, merespon dan mengamati banyak sekali postingan kreatif dan berkualitas dari berbagai belahan dunia, terutama dari Aceh dan steemian lain di nusantara. Saya suka, ketika kisah-kisah para steemian dituturkan dengan baik dan direspon dengan cara dan menggunakan bahasa beragam stemian lainnya.
Tentu tak mungkin menyantumkan semua bacaan, gambar, sketsa, lukisan dan video bukti kesaksian atas kreatifitas para steemian Indonesia dan mancanegara di tulisan ini. Semua karya steemian itu juga tak lengkap bila kita tidak mengikuti respon para penikmatnya. Kadang terasa lucu , ada yang di luar konteks bahasan dan yang sangat banyak adalah pujian dan ungkapan penyemangat. Semua itu sangat menggoda kita untuk terus membaca, mengamati, menyimak dengan mata dan hati terbuka.
Banyak sekali tulisan yang saling mengonfirmasi ihwal perjuangan gigih para steemian, jatuh-bangun dan pengalaman tak mengenakkan di awal menjalankan aktivitas di jaringan Steemit. Dari tulisan-tulisan itu, saya juga memahami, umumnya steemian yang telah memiliki reputasi tinggi, adalah yang persisten, konsisten dan kreatif mencari alasan untuk bertahan di Steemit. Bahkan, salah satu pendiri Steemit pun terpelanting dari jagat maya yang dikreasikannya ini. Mungkin, dia memiliki alasan kuat untuk masuk dan hilang alasan untuk terus bertahan hingga dapat berkenalan dengan kita-kita di jagat maya yang unik ini.
Menjalani hidup adalah pilihan. Berada di mana pun adalah pilihan. Umumnya kita, dengan sadar memilih berada di Steemit. Segala konsekuensi dari pilihan itu tentu terpulang kepada kita juga untuk menyikapinya. Apakah akan terus atau menggenapkan jumlah orang-orang yang lebih dulu menyerah? Akankah kitabertahan, hingga mendapatkan penghargaan seperti tujuan awal kita bergabung? Sebagai media jejaring sosial, agaknya, hanya di Steemit reputasi dari konsistensi dan kerja kreatif kita menghasilkan konten, dihargai dan diapresiasi secara patut oleh banyak orang dan reward menggiurkan dari platform Steemit.
Saya tambah yakin, proses belajar dan saling berbagi di sini akan menambah alasan untuk terus menggumuli Steemit . Saya membaca postingan dan komentar penuh inspirasi dari beberapa kawan dan para steemian yang belum pernah bersua di alam nyata. Semalam, ketika tengah menulis naskah ini, saya juga membaca tulisan @razack-pulo, stemian senior dari Aceh yang berprofesi sebagai dokter internis:
"Tidak Ada Cara Instan untuk Sukses di Steemit, Kecuali ….
https://steemit.com/indonesia/@razack-pulo/tidak-ada-cara-instan-untuk-sukses-di-steemit-kecuali.
Saya sepakat dan mengapresiasi para penulis di Steemit yang mengingatkan agar kita memiliki spirit: konsisten dan persisten menjalani proses sebagai steemian. Memang tak ada panen yang gampang. Tak ada steemian sukses, bila ingkar proses. Paling tidak, begitulah hasil pengamatan dan bacaan saya selama sepekan.
semua butuh proses dan waktu, namun yang terpenting untuk bertahan dan berkembang di dunia steemit ini adalah dengan menjadi diri sendiri, sehingga kita tidak merasa seperti dikekang atau dipaksa.
berkreasilah sesuai dengan hati...
^^ mari saling bantu dengan saling follow, vote, dan resteem. ^^
Betul. Bersama, kita bisa. Menjadi diri sendiri dalam berkreasi, saling dukung dengan sesama steemian, dan keukeuh menekuni jalan steemit. Terima kasih telah singgah dan merespon tulisan saya.
Congratulations @nashmarzuki! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @nashmarzuki! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!