Sajak ini ku tuliskan kepada seorang adik, dia yang sedang berjalan jauh dalam perantauan. Yang sedang mengumpulkan keping demi sekeping pecahan kaca impian.
Aku tahu, ia sedang gerimis dengan kerinduan, ingatlah petualang sejati tak pernah mati pada ketakutan dan ia sangat benci pada kegagalan.
"Aku Pasti Pulang"
Sajak : Muraz Riksi
Hujan
Perkataanmu dan aku dalam kesunyian
Kita tidak pernah bercerita lebih dalam
Selain malam yang menenunkan harapan
Hujan
Surabaya menangis dalam kesepian
Saat hatiku mendung akan kerinduan
Menatap Aceh tanah kelahiran
Yang jauh dari batas-batasnya ingatan
Dulu, alang tumbuh ditengah kegersangan
Menemani hari-hari dalam kebisingan
Mewarnai sepi dengan keramaian
Menghapus kesendirian dengan tawa dan keceriaan
Aku yang jauh dari mu
Hanya merasa ada saat membaca tulisan-tulisanmu
Sepertinya hujan yang mendekatkanmu dengan jarak dan perpisahan
Tanpa harus dihantui oleh rasa kekhawatiran
Memikirkanmu adalah kelemahan
Jauh darimu adalah kerinduan
Aku hanya tahu, kamu masih menunggu
Dan ku harap kamu tetap di jalan itu
Mempercayai satu harapan
Memimpikan seseorang untuk pulang
Percayalah, aku akan wujudkan mimpi itu
Aku pasti pulang...
Bireuen, 19 Januari 2018
Untuk Adikku @mayamaulida
Steemit Muraz Riksi
Pikiran 91 / Seniman Bisu
geut lalalalal
hihakhgjsdgajgdjabgd
pu bahasa nyan temon?