Salah satu hobi yang sulit ditinggalkan Sakapol adalah berhenti untuk menikmati Ayam Tangkap. Masakan yang satu ini memang tak pernah henti-hentinya menggoda selera Sakapol.
Lihat saja tampilannya, sungguh mengusik kedamaian bola mata. Lalu mengapa masakan ini dinamakan Ayam Tangkap?
Menurut salah satu keterangan narasumber yang enggan disebutkan namanya, kisah penamaan itu muncul karena sebelum digoreng, ayam tersebut ditangkap secara langsung sesuai dengan pilihan hati penikmatnya. Jadi kondisi ayam tersebut benar-benar mutakhir.
Nah, mumpung Sakapol memiliki beberapa ayam peliharaan sendiri. Sore tadi Sakapol melanjutkan hobinya untuk menikmati Ayam Tangkap Pribadi. Rasanya sungguh membuat Sakapol masbuk tarawih.
Saya suka dengan Postingan kamu @muntazar
saya telah upvote
cek juga postingan saya, follow, upvote atau resteem !
Saling membantu dan berbagi informasi !
Siap. Terima kasih
Rupanya itu asal muasal penamaan ayam tangkap ya. Baru tau saya. Trims uda berbagi
Begitulah @akubaihaqi. Terima kasih
Mengoda dan membuat jadi pingin menikmati saat berbuka nanti. Terimakasih telah berbagi...
Saleum
@iskandarawe
Haha, sangat menggoda pak @iskandarawe. Saleum
Sang penemu sempat bingung memberi nama dari santapan satu ini. Maka, tak heran jika pernah bermunculan nama dengan sebutan "ayam sampah." dikarenakan cara makannya harus dikireuh dalam kerumunan dedaunan. Dan nama ini sempat populer di lidah para penikmatnya, namun karena terkesan jorok akhirnya penemu memberi nama ayam tangkap.
Brat memang arti sebuah nama @cek.sin. Seorang penemu brat bak geupikee untuk sebuah nama yang khas.