Perdebatan sebaiknya dihindari dalam percakapan-percakapan biasa. Sebab, perdebatanlah yang biasanya menjadi pemicu retaknya hubungan dan merusak persahabatan. Menurut James Wilson, hanya satu dari limapuluh perdebatan dapat memberikan hasil, tetapi juga hasil yang tidak memuaskan. Sebab, bagaimanapun pandai orang berdebat, namun pihak yang dikalahkan tidak akan mengalah 100%. Boleh jadi dihadapan umum ia mengalah dan mengakui kebenaran pihak yang menang, tetapi dalam hatinya tetap tertinggal kesan: Kurang dihargai.
Perdebatan mudah menimbulkan salah paham, lebih-lebih bila pihak yang berdebat telah dipengaruhi oleh emosi. Sebab itulah makannya Perusahaan Asuransi Jiwa "Penn" sebuah perusahaan asuransi terbesar di Amerika memberikan perintah kepada semua agennya: Jangan Berdebat!
Dale Carnegie; "Sukses tidak terletak pada kepandaian berdebat dan perdebatan juga tidak pernah berhasil dalam menundukkan pikiran orang lain"
Banyamin Franklin yang terkenal itu juga berkata: "Anda mungkin memperoleh kemenangan lewat perdebatan, akan tetapi kemenangan itu hanyalah bersifat khayali. Kemenangan yang anda peroleh dalam perdebatan tidak membuat pihak yang dikalahkan bersimpati bahkan ia akan berdaya-upaya untuk membuat dirinya lebih unggul."
Bahwa perdebatan juga bermanfaat untuk kemajuan pikiran dan perkembangan pengetahuan, memang diakui, selama itu berada dalam tataran keilmuan untuk mencari titik temu kebenaran.
Perdebatan atau bantah-membantah akan mengundang kebencian, dan kebencian melenyapkan keinginan untuk berdamai. Berselisih paham hanya bisa diselesaikan bila salah satu pihak ada yang mau mengalah, kemudian menghadapinya dengan penuh kebijaksanaan.
Hubungan dengan hal itu, dalam Al-Qur'an terdapat perintah: "dan hendaklah kamu membantah mareka (yang membangkang) dengan cara yang lebih baik." Jadi, jangan menuding kalau orang menuding, jangan berteriak kalau orang berteriak, dan jangan membentak kalau orang membentak. Sikap tenang dan perkataan lembut akan lebih berkesan dan dapat meredakan emosi yang sedang memuncak.
Tinggallah perdebatan walaupun menurutmu pendapatmu itu benar..!
Sepakat dan sependapat.
Debat tidak akan pernah selesai dan menghasilkan solusi ketika kedua pihak dalam posisi saling berhadapan. Berdiri sejajar, menghadap pada satu arah yang sama, maka perdebatan akan menuju kepada sebuah titik penyelesaian
Dan peserta debat pasti akan mempertahankan benderanya masing-masing.
nanana...Perdebatan di atas kbenaran yg bs mghasilkn satu pemahaman itu baik,tp perdebatan
seperti di warkop kayak kemarin gmna..???
mulanya mmg mgalah tp bkn brarti kalah nmun
justru d balik itu ada kesan tersendiri yaitu
kupi pre..haaaa...
mf..ini canda pelepas lelah yg seharian puasa tdi
ini jgn di simpan ya??
salam persahabtn dan ukhwah serta kompak sllu
Oleh karena hindari debat yang tidak perlu. Tukar pikiran dengan debat tentu beda substansinya. Berdebat saat diperlukan sama hal nya seperti mempergunakan energi cahaya pada tempat yang gelap.
Perdebatan hanya membawa kepada energi negatif bang. Jadi hindari kemungkinan-kemungkinannya
Sahih rakan
Dalam hadis nabi berpesan hindarilah debat walaupun dalam debat yang benar
Sahih
Sahih
Berdebat dalam konteks mencari kebenaran yang di lakukan para ilmuan beda kasusnya dengan berdebat yang dilakukan oleh orang biasa dan itu hanya bisa di lakukan oleh mereka karena berbicara dengan data bukan dengan emosi. Nah bagi kita masyarakat biasa terutama saya, solusi terbaik adalah bermusyawarah.
Saya sepakat dengan postingan ini.
Ya, Musyawwirhum.
Berdebat tanpa landasan ilmu lebih tepat disebut sebagai pertengkaran.
Klo saya orgnya bukn anti debat. Cuma males debat.
Untuk hal2 yg tidak pantas untuk diperdebatkan saya selalu berpikir " mengalah untuk menang" .
Daripada ga mo ngalah biar dianggap keren padahal ga jelas pun yg diperdebatkan . Mending ngalah aja. Buang2 energi aja
Buang-buang energi. Saya suka kalimat ini. Berdebat pada saat diperlukan, sama seperti mengunakan energi cahaya pada tempat yang gelap.
Tulisan yang sangat menginspirasi, mengingatkan kembali kenangan lama saat belajar marketing, jadi pendengar itu lebih bagus dari pada berdebat.
Terimakasih telah berbagi.
Salm super
Menjadi pendengar yang baik ternyata juga membutuhkan ilmu dan seni.
Terima kasih apresiasinya.
Katakan yang baik-baik atau lebih baik diam bang
Tepat sekali kawanku.
Karna sejatinya yang menurut kita benar belum tentu dapat diterima oleh orang lain, perlu mamang menyanggah perkataan orang lain jika ada kekeliruan namun dengan etika yang baik dan menyesuaikan waktu dan tempat (Kondisi). Terimakasih sudah berbagi bang @munawar87, tulisannya bermanfaat.
Ya, kondisional dan etika dalam menyanggah. Cerdas sahabat @irapra
Tergantung juga pada apa yang diperdebatkan dan urgensinya. Banyak debat yang justru melahirkan ide baru, walaupun sangat banyak juga debat yang berujung pada bentrok.
Tiap individu atau kelompok punya ide yang dianggap cemerlang, namun dilain pihak ada bantahan dengan argumenasti yang tepat. Debat tentu menjadi salah satu solusi untuk menetapkan nilai kebenaran yang bisa diterima dari sebuah ide atau pemikiran, tentunya juga dengan cara yang beradab
Bertukar pikiran akan melahirkan ide. Namun debat tanpa landasan keilmuan, yang hanya untuk mempertahankan berdera masing-masing, lebih layak disebut sebagai pertengkaran.
setiap ide untuk mposting kdg tak perlu d cari jauh k google
tp kdg dtg sndiri saat kita berjalan dalam steemit ini
ibarat org mau mmsak sayur g ush pgi k kedai jauh jauh untk mbeli, tp bs d petik sndiri d cong pageue.
on ubi bineh ra ueh misalnya,bwa plg tggal msak" tp,,
untuk mghasilkn rasa yg special dr on ubi yg sifatnya biasa aja, itulh pandai2 org yg mmsaknya dgn technik
tersendiri yaitu dgn rempah2 pilihn dan penyedap
sebangsa AJINOMOTO.
gitu...
tp,, bkan org sperti ku yg g bs mmsak msakn yg mggugah slera .
buktinya,
msakn ku yg baru ini sikit tamu yg dtg untk mcicipi,
ada yg dtg lgsg pulang enth krn g enk persaan krn ada hal lain/ mmg krn sayur olahn ku yg g da rasa.
cuma bbrpa org yg stia yg mau mccipi msakn ku
wlo kdg
g sedap, mklum krn g da rmpah2 khuss yg bs ku olah
mf...kdg g nymbung coment ku ini".
Setiap orang adalah guru, dan setiap tempat adalah sekolah. Bagi seorang pembelajar.
ya..mksh karib, saya dh paham smua ini tp kdg
ht ku yg tk mnntu geli olh prasaan yg brsifat kurg
tepat dlm berkomunikasi kadang gtu..
instropeksi lbh baik drpd trus dlm keadaan twrbawa arus yg tk baik bg agama. trim,s
ya..mksh karib, saya dh paham smua ini tp kdg
ht ku yg tk mnntu geli olh prasaan yg brsifat kurg
tepat dlm berkomunikasi kadang gtu..
instropeksi lbh baik drpd trus dlm keadaan twrbawa arus yg tk baik bg agama. trim,s
Perdebatan seringnya membawa kepada penimpaan-penimpaan kalimat yang berisi pembelaan-pembelaan yang semakin lama semakin rumit. Memporsir otak, meningkatkan denyut jantung, pada akhirnya hanya keresahan yang tersisa. Rasa bersalah bagi yang menang, dendam bagi yang kalah. Kalah jadi abu menang jadi anu.. Hihi
Waahhh ini benar-benar jenius. Dialektika cerdas: ternyata tidak yang diuntungkan.
Perdebaran seringnya membawa kepada penimpaan-penimpaan kalimat yang berisi pembelaan-pembelaan yang semakin lama semakin rumit. Memporsir otak, meningkatkan denyut jantung, pada akhirnya hanyak keresahan yang tersisa. Rasa bersalah bagi yang menang, dendam bagi yang kalah. Kalah jadi abu menang jadi anu.. Hihi
Luar biasa bang @zenangkasa. Salut
Berdebat jangan bang berkelahi baru boleh hahahaha
Hahahaha na saja droeneuh @khaidir1990