Curahan Hati Seorang Stemian Pemula

in #indonesia7 years ago (edited)

Assalamualaikum sahabat stemian semuanya

Saya teringat saat pertama sekali saya mendapat ilmu tentang aplikasi steemit, saat itu saya mengikuti kelas FAMe Chapter Pidie Raya di Sekolah Sukma Bangsa Pidie. Siang yang cerah itu kelas FAMe diisi oleh pemateri yang tidak asing lagi saya dengar, yaitu seorang penyiar radio di Pidie. Siapa dia ? iya benar, dia adalah Bung @rezaacoi yang sekarang menjadi ketua Komunitas Steemit Indonesia Chapter Pidie. Saat itu Bung @rezaacoi mengatakan banyak sekali kegunaan steemit, dan banyak sekali jenis hobi yang dapat di sinkronkan ke dalam steemit ini, salah satunya adalah yang hobi dengan dunia literasi, steemit ini merupakan gudangnya para peminat literasi untuk menuangkan berbagai hasil karya tulisannya.

Berbicara masalah kegunaan steemit, saya teringat saat itu bung @rezaacoi mengatakan di steemit ini kita bisa juga mencurahkan isi hati kita atau istilah anak muda sekarang adalah curhat. hehe

Nah, hari ini saya akan mencoba mencurahkan isi hati saya ke dalam steemit ini, tapi berbicara tentang curhat, pasti banyak yang memikir curhat itu hanya sebatas membicarakan masalah “Cinta” saja. Tentu ini adalah satu pemikiran yang salah, curhat itu bisa tentang apa saja, seperti yang saya lakukan hari ini, saya akan mencurahkan isi hati saya tentang kurangnya pengalaman dan berbagai hambatan saya dalam memanfaatkan aplikasi steemit untuk hobi literasi yang sekarang saya tekuni.

Oke, sedikit saya singgung tentang pertemuan dengan orang-orang hebat di steemit. Sehari setelah saya mengikuti kelas FAMe, saya bersama teman saya @khatamirangersmerah menjumpai @riodejaksiuroe dan @zianmustaqim di Taufik Kopi Sigli. Malam itu kami selaku newbie nya steemit belajar cara-cara efektif menggunakan steemit dengan mereka. Dan selang beberapa jam kami duduk berdiskusi, datanglah bang @ojaatjeh duduk bergabung dengan kami. Saat itu saya dan @khatamirangersmerah terkejut dengan pertanyaan dari bang @ojaatjeh, pertanyaannya adalah tentang tujuan kami belajar steemit, dengan polosnya kami menjawab karena kami suka dengan dunia literasi. Belum habis kami mengutarakan alasan kami, bang @otjaaceh langsung menyanggah jawaban kami dengan kata-kata “Munafik”. Spontan kami terkejut dengan pernyataan dari beliau.

Bang @ojaatjeh mengatakan mustahil bagi orang yang menggeluti dunia Steemit ini hanya untuk mengembangkan hobinya saja dengan dunia literasi. Saat itu kami hanya terdiam saja mendengar penjelasan dari beliau. Intinya adalah walaupun kita hobi dengan literasi, pastinya akan ada reward juga yang kita harapkan nantinya. Saat itu saya secara pribadi setuju dengan pemikiran beliau dan sampai sekarang saya masih memanfaatkan Steemit ini untuk mengasah kemampuan saya dalam dunia literasi dan juga mengharapkan reward yang di sediakan Steemit untuk penggunanya.

Oke lanjut, sekarang masuk ke dalam masalah yang saya alami selaku newbie di steemit, masalah terbesar saya adalah kurangnya kemampuan saya dalam membuat sebuah tulisan, itu yang paling utama. Terkadang saya termotivasi ketika membaca tulisan-tulisan teman di grup Steemit dan terkadang juga saya merasa kurang percaya diri, di karenakan bagusnya dan berkelasnya tulisan-tulisan yang dibuat oleh kebanyakan anggota steemit di Pidie. Sebagai contoh, saya sangat salut dengan kemampuan menulisnya @emsyawall yang hampir setiap hari memuat tulisan yang baru di steemit, tulisannya tersebut itu berkualitas dan mengikuti trending topik saat ini.

Pernah saat saya sedang bersemangat membuat tulisan, di tengah-tengah perjalanan saya kehabisan kata-kata untuk melanjutkan, inilah yang sering saya alami saat ini. Untuk masalah yang satu ini, saya sudah pernah bertanya dengan bang @riodejaksiuroe, beliau mengatakan hal-hal seperti itu sering juga beliau alami, dan menurut beliau salah satu jalan keluarnya adalah cari dulu aktivitas yang lain saat sedang kehilangan kata-kata untuk tulisan. Misalnya keluar dulu sebentar untuk jalan-jalan mengganti suasana hati dan kembali melanjutkan tulisan saat suasana hati sudah mulai tenang.

Ini beberapa tulisan saya yang tidak selesai. hehe

Nah, itulah masalah yang saya rasakan saat ini, sampai saat tulisan ini saya buat, saya masih membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya. Dan juga membutuhkan mood yang pas pastinya.

Sekian.

Sort:  

Sama kawan..kita punya masalah yang sama, cume bedanya saya tidak selalu butuh waktu berjam jam mgkin, semuanya tergantung pada persiapan mental kita, misalnya hari ini saya punya ide dan berkeinginan untuk menuangkannya kdalam bentuk tulisan, itu pasti saya pertimbangkan dulu seberapa siapkah saya untuk tidak di upvote atas ide ini, jika memang murni pengen nulis, maka siap saya habiskan berjam-jam..tp jika saya fokusnya ke vote maka urusannya post aja..salah dikit gak open..hahaha..pribadi saya seperti itu.

You did good bro..!!

Haha
Iya kawan, terkadang keinginan untuk menulis itu timbul dengan sendirinya, dan saat kita ingin menulis, di tengah perjalanan kita kehabisan kata-kata.. hehe
terimakasih kawan atas masukannya

Heheh..ada salah satu kawan bilang saat ada ide langsung hajar, kalo disimpan di kepala dijamin hilang katanya..cuma ya kembali lagi..kalo saya motivasinya tidak selalu ada..pas itu datang ya itu artinya saya siap tanpa vote..saya juga sempat baca sbuah artikel, dimana tertulis bahwa biarpun penulis dunia btuh waktu untuk merevisi tulisannya, berarti keadaan kita skrg bukan tidak mampu, tp memang normalnya tulisan perlu revisi dan dibaca ulang

Iya siap kawan
Ini saya juga masih dalam proses belajar kawan, mohon bimbingannya , hehe

Jgn menyerah teruslah menulis sampai terbawa seperti makan

Iya siap bg
Terimakasih atas supportnya