Steemit, Dunia Baru Tanpa Kelas

in #indonesia7 years ago

IMG_20180317_114204.jpgBagi Anda yang sudah memiliki nama besar di luar Steemit, bahkan telah menjadi tokoh apa saja di dunia nyata, tentu akan syok, bila di dunia persteemitan, Anda akan diperlakukan seperti orang yang tidak atau belum terkenal.

Fenomena ini sudah saya amati semenjak memutuskan untuk bergabung di Steemit. Di sini, kita harus membangun reputasi baru, seperti orang-orang yang lain. Justru yang lebih menohok ulu jantung, tokoh-tokoh steemit mayoritas justru seseorang yang yang di dunia nyata bukanlah sosok terkenal,bahkan namanya saya tidak diingat oleh geuchik kampung.

Inilah steemit, sebuah arena pasar bebas, yang bebas nilai. Di sini semua orang memiliki "kesetaraan" yang sempurna. Sebuah alam demokrasi yang dicoba kreasi sepositif mungkin, walau yang namanya demokrasi, selalu menghadirkan kesakitan-kesakitan baru atas fakta yang harus dihadapi.

Di Steemit reward yang independen memang menjadi momok. Semua orang bisa memberikan penilaian atas karya orang lain, dengan alat ukurnya sendiri. Sebagus apapun karya sastra Anda sangat hebat secara teori sastra, tapi perihal vote di Steemit,tunggu dulu. Pilihan paling aman untuk menghibur diri adalah menggunakan robot. Tapi, ya itu, pada akhirnya, terlepas dari nilai sbd, kita tentu rindu apresiasi yang sesungguhnya.

Ketika harga SBD mencapai 200 ribuan pada awal 2018, ribuan orang hingga ke Steemit. Politikus, sastrawan, seniman, pengangguran,dokter, polisi, guru, ustad, kepala lorong, juru parkir, dll, semua berbondong-bondong mendaftar ke Steemit. Alasannya cuma satu, Steemit dicitrakan sebagai a new way menuju kaya tanpa modal finansial.

Semangat mendapatkan vote (uang) membuat mereka semangat menulis apa saja,tanpa memperhatikan kualitas konten. Di ujung tiap tulisan selalu ada tulisan :Jangan lupa vote.

Begitu mereka tidak divote, ujung-ujungnya ngamuk-ngamuk dan keluar dari grup. Demikian juga dengan yang lainnya, yang hadir ke Steemit hanya sekedar ingin cari uang dengan cara instan. Tidak sedikit yang kemudian menutup akun, atau memaki-maki Steemit di Facebook.

Steemit itu seperti manusia, dia butuh waktu untuk besar. Setiap ianya memutuskan bergabung di Steemit, maka ia harus memulai kehidupan baru, dengan kerja keras yang tidak ringan. Di sini, semua harus dimulai dari nol, apalagi dengan kondisi harga sbd yang sedang rendah setelah sempat menjulang tinggi.

Merdeka!

Sort:  

Keras, meuhamboe dan meusipreuk👍

Bereh. Selain bisa berkarya juga bisa berinvestasi. Dan ini tidak ada di media lain sepeti facebook, twiter dll

Hehehe. Siap bg.

Bereh...jangan lupa sambil bersteemit kita juga harus berinvestasi

Hahaha. Mari membeli sbd.

salam satu dunia tanpa batas

A world without Borders.

Merdeka!
Mari kita buktikan bahwa ini kelas yg tepat utk mempertajam naluri survive dlm kondisi apapun..

Hehe. Tetap ada yang meuronron.

beuhhgg, sudah masuk dunia tanpa kelas.
habis kita.

Hehehehe. Without class we are nothing. Hehe.

Betoi that aduenlon @muhajir.juli lage droneuh peugah..

Semoga tanyoe bek latah.

Ya ya.. Ha.. Ha.. 😂😂😂

Saket that2 wate SBD ka jai, tp harga steem menurun

Sepakat. Izin resteem bang. Salam kenal dari Jambi

Selamat melakukan resteem. Terima kasih.

jadikan Steemit media belajar, tuleh laju pupu yang hawa dile phon, adalah kalimat penyemangat untuk kami yang buta ilmu jurnalistik..
cukup anek terasa membaca postingan tgk @muhajir.juli lage ie bateiliek dile dari sela sela bebatuan..

Hehehehe. Semoga bermanfaat. Menulis apa saja bukan berarti tidak memperbaiki kualitas. Juga bila semata tujuannya uang yang instan, maka tidak akan mampu bertahan.

nah itu yang penting.. uang terlihat ada juga.. tapi seperti bang @muhajir.juli pegah tidak mudah.. yang penting media berekspresi kana na..

kesalahan terbesar adalah mindset seseorang terhadap steemit, ini dikarenakan salah presentasi terhadap steemit oleh orang yang memperkenalkan steemit ini kepada orang lain.

kebanyakan pemula beranggapan bahwa di steemit bisa cepat kaya, tanpa modal, dan tanpa usaha keras. itu sebabnya disaat mereka masuk ke dunia steemit yang sebenarnya, mereka akan terkejut dan kecewa.

oleh sebab itu, pemahaman tentang steemit harus benar dan tidak berlebih2an, sehingga para steemian yang baru bergabung dapat memahami bahwa semua butuh proses, perjuangan, dan waktu.

^^ mari kita jaga budaya gotong royong dan silaturrahmi ^^

Merdeka ! Benar, begitu SBD turun...turun jugalah semangat menulis ha.ha makanya sayapun lagi cuti ....semoga postingan @muhajir.juli bisa memompa semangat ...menulis ...salam

Yupss...sayapun merasakannya...penilaian di area steemit seolah bermain di fatamorgana...tetapi nyata adanya,nggak usah baper dengan sedikitnya vote...suatu saat akan kita bertemu manfaatnya...mengalir penuh dedikasi dan persahabatan yg saling mendukung.

Mencerahkan dalam kesetaraan, sukses beeh

Merdeka atau dimerdekakan... hehehe

luar biasa tulisan ini...kerennnnn

Ngopi dulu.. Ngopi dulu bro..

DQmbiFi3soXddBoD9izZSjCrdJUHUWpuYagnm8dtW1o31M6.jpeg

Sepertinya di Steemit juga punya "kelas" bung, ada #Plankton, #Minnow #Dolphin dan #Orca, hehehe

Semoga setelah membaca tulisan ini, para steemian bisa "meluruskan" kembali niatnya dalam bersteemit serta ketika genting "berkencan" dengan boot tidak takut diangkut "weha" :D