PERTUNJUKAN 'MALIN KUNDANG': Legenda Sumbang tentang Keberadaan Laki-laki Minangkabau

in #indonesia6 years ago (edited)

IMG_20180427_191114.jpg
(Image by Google)

Sahabat Steemians yang berbahagia, di mana pun anda berada semoga tetap saja baik dan sehat serta dilancarkan segala aktivitasnya.

Saya @mpugondrong akan berbagi pada kita semua tentang 'Malin Kundang': sebuah legenda popular tentang seorang laki-laki Minangkabau.

Malin Kundang dalam Legenda:

IMG-20180427-WA0015.jpg

Dikisahkan tentang Malin Kundang, seorang laki-laki di Minangkabau -- secara georafis, lokasinya adalah Pantai Air Manis, Provinsi Sumatera Barat - Indonesia -- yang pergi merantau dengan melayari Lautan.

Malin Kundang yang telah menjadi stigma 'anak durhaka' karena sepulang dari perantauan, kaya dan membawa istrinya yang cantik, tapi dia tidak lagi mengakui sebagai anak dari ibu kandungnya sendiri.

Akhirnya sang Ibu, karena malu dan miskin, kemudian manjatuhkan sumpah serta mengutuk anak kandungnya tersebab kecewa yang teramat dalam.

Begitulah Malin Kundang, akhirnya dikutuk oleh ibunya menjadi batu di pantai Air Manis. Tersebab kutukan itu, kisah legenda inilah yang dijadikan edukasi dalam pendidikan anak agar tidak durhaka kepada ibunya.

Malin Kundang,
dalam Naskah Drama Wisran Hadi:

IMG-20180427-WA0013.jpg

Pada Festival Nasional Wisran Hadi yang diadakan oleh Teater Langkah Fib Universitas Andalas Padang (23-29 April) ini, tuan rumah Teater Langkah sengaja mengangkat naskah drama Malin Kundang.

'Malin Kundang' versi Wisran Hadi, ceritanya dikerucutkan menjadi persoalan eksistensi yang diangkat melalui peran dan fungsi Laki-laki di Minangkabau. Cerita bermula dari kepergian laki-laki (suami) yang merasa hak-haknya yang dirampas secara adat.

Dia mengajak istrinya untuk meninggalkan rumah, pergi.. tapi sang istri tidak sepakat dengan pilihan dan pikiran suaminya. Akhirnya dia memilih untuk tetap tinggal, di rumah memelihara anak satu-satunya, Malin Kundang.

IMG-20180427-WA0007.jpg

Ketika si anak mulai besar dan mempertanyakan keberadaan Ayahnya, sang Ibu pun tidak mampu menjelaskan secara kongkrit. Dia hanya mengatakan cuma pergi merantau. Si Anak dengan sikapnya yang keras, ia ingin membuktikan dan kemudian mencari senbari pergi merantau.

Sang Ibu akhirnya tinggal sendiri, ia ditinggal oleh dua orang laki-laki: suami dan anaknya.
Malin Kundang berlayar mengayuh hidup dengan kata hatinya.

Dari perjalanan waktu yang panjang, Malin Kundang kembali merapat di pantai yang sama, yakni pantai Air Manis: tempat di mana dulu Ibu mengantarnya ketika hendak berlayar.

Malin Kundang bertemu Ibunya ketika turun dari kapal dan dengan membawa seorang istri dari seberang lautan. Malin Kundang berdebat keras dengan Ibunya: tentang bapak, tentang kasih sayang, tentang tanggung-jawab, janji dan lain sebagainya.

Perdebatan itu tetap tidak berujung mulus dan malah melahirkan peristiwa kutukan. Sebagai ending dari naskah ini: anak perempuan Malin Kundang pun mencari bapaknya sampai ke Pantai Air Manis.

IMG-20180427-WA0006.jpg

Pertunjukan 'Malin Kundang' oleh Teater Langkah:*
Pementasan teater Langkah yang mengangkat naskah Malin Kundang ini menarik dan cukup berhasil. Sutradanya mengambil bahasa ungkap dengan menggunakan konsep symbolik.

Pola randai (gerak seni teater tradisi) yang dikombinasikan dengan format pertunjukan modern yang disematkan dalam pertunjukan ini cukup komunikatif. Pengucapan panggungnya berhasil memunculkan momentum puitik atas pola dramatik cerita.

IMG-20180427-WA0005.jpg

Sebagai pertunjukan apresiasi, menjadikan teater sebagai media ekspressi untuk melahirkan pengalaman empirik mahasiswa dalam berkreativitas tentu saja ini amat berarti bagi mereka dalam menuliskan pementasan karya orang lain. Pemahaman semacam itu pantas untuk dipujikan.

DQmNYVk6VCjZXBdGVTHyJsrNf2KG9yJvB88P5ogTQcJhm9x.gif

(Image Pertunjukan by Teater Langkah)


Salam KSI
Irman Syah || @mpugondrong

Sort:  

Pasti seru kalau ngelihat langsung ya pak @mpugondrong..😊😊

Iya, bu dr @irasiregar. hehe.

Bangunan komunikasi artistik itu memang lebih terasa ketika melihat langsung. Selain mengerti dan paham akan situasi dramatiknya, sentuhannya juga kian berasa.

Terimakasih telah sunggah di postingan yang sederhana ini.

Salam KSI
Irman Syah || @mpugondrong

Pertunjukan yang menarik
Sejarah malin kundang yang tak telupakan. Salam sejahtera selalu @mpugondrong

Terimakasih @riezaldi..
Salam @mpugondrong

Salam.

Naskah-naskah Wisran Hadi walaupun berangkat dari latar belakang Minangkabau namun memiliki makna yang universal. Naskah Ibu Suri dan Anggun Nan Tongga adalah 2 dari karya menjadi kesukaanku. Aku sudah pernah membaca Malin Kundang karya beliau, namun belum pernah memainkannya. Naskah dengan judul Malin Kundang juga yang pernah kupentaskan adalah karya A. Alin D.
Alfatihah buat Wisran Hadi.

Terimakasih atas respon aktifnya @emongnovaostia..

Iya. Benar.

Wusran Hadi adalah tokoh Teater Indinesia yang naskag dramanya berangkat dari situasi dan suasana tradisi. Dia banyak menulis naskah yang berangkat dari mitos tapi dengan jalan dialektika pemikiran yang berbeda. Hasilnya tak lain adalag kontra mitos.

Sebagai tokoh teater, Wisran Hadi Dapat disejajarkan dengan Rendra dan Putu Wijaya di Indonesia.

Selain menulis naskah drama, Wisran hadi juga mebulis beberapa novel dan cerita pendek, serta puisi. Naskah dramanya, berturut-turut menang dalam lomba penulisan naskah drama Dewan Kesenian Jakarta. 12 naskah dramanya memenangkan loba tersebut.

Iya, @emongnivaistia. Selain 2 naskah yang anda sukai itu, Wisran juga menulis naskah Puti Gading Cempaka, kalau saya tidak salah, naskah ini berangkat dari mitos yang ada di Bekulu.

Sekali lagi terimakasih emong..
Salam KSI

Irman Syah || @mpugondrong

Emansipasi wanita Minang jauh sebelum modernisasi ekses revolusi industri inggris

Iya.
Bisa.

Soalnya Minangkabau mengambil nasab 'Matrilineal' sebagai garis keturunan.

Dan laki-laki tidak memiliki harta pusaka, dia hanya setampang benih yang membenihi perempuan.

Selain itu laki-laki pada akhirnya kembali ke surau (mushalla)

Salam @mpugondrong

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by Mpu Gondrong from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.