Aceh, Ganja, Spiritualitas dan Skizofrenia (Part 1)

in #indonesia7 years ago (edited)

Halo stemian.. ini postingan keempat saya selama empat hari berturut-turut. Sangat senang bahwa postingan-postingan sebelumnya mendapat apresiasi yang baik dari para steemian. Sehingga semakin bersemangatlah saya dalam menulis.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya dalam hati, kenapa empat kata dalam judul tersebut disandingkan?. Tulisan ini akan saya buat dalam 2 part yang berkesinambungan yang akan menjelaskan hubungan keempatnya. Part 2 hanya akan diposting secepatnya jika tulisan ini diterima dan dinikmati steemian. Jika tidak maka tulisan akan tetap diposting tapi belum tau kapan diposting. Hehe..

Tulisan saya dibawah ini merupakan hasil kesimpulan saya sendiri setelah mengikuti seminar tentang skizofrenia Desember 2017 lalu di Banda Aceh (sengaja dibuat dalam bahasa sederhana dengan pengurangan istilah medis agar lebih mudah dimengerti para steemian). Narasumbernya adalah dokter-dokter Spesialis Kejiwaan di provinsi Aceh.

Kalau ada kekurangan atau kesalahan dalam tulisan ini maka hal itu berasal dari saya pribadi. Jadi jikalau ada pakar yang lebih ahli yang membaca postingan ini ingin memberikan saran, masukan serta kritik saya akan sangat senang sekali.

Sebelum menjelaskan hubungan keempat kata diatas ada baiknya kita memahami sedikit dulu tentang skizofrenia. Jadi part 1 kali ini hanya akan membahas mengenai skizofrenianya saja.

Apa itu skizofrenia?

Berasal dari kata Yunani yaitu Schizo yang artinya terpecah dan Phrenos yang artinya pikiran. Jadi schizophrenia adalah terpecahnya pikiran seseorang yang ditandai dengan gejala yang membuat penderitanya sulit membedakan realita dengan halusinasi dan waham. Waham sendiri adalah suatu keyakinan salah yang dipertahankan dan tidak dapat dipatahkan. Contoh waham adalah ketika dia menganggap bahwa dia adalah Tuhan (ini namanya waham kebesaran), dan banyak jenis-jenis waham lainnya.

Tapi jika seseorang laki-laki meyakini dirinya ganteng padahal tidak ada yang mengakuinya, itu bukan waham tapi sebuah gangguan kepribadian narsistik (kenapa saya tidak memakai contoh seorang wanita meyakini dirinya cantik? Karena sesungguhnya setiap wanita itu cantik (tergantung mata yang melihat). Hehehe..

Gejala dan tanda awalnya apa aja sih?

• Gangguan tidur
• Perubahan nafsu makan
• Perilaku yang tidak biasa
• Perasaan yang tumpul atau tidak konsisten
• Pembicaraanya ngalor ngidul
• Ide-ide aneh yang tidak biasa, contoh : berfikir orang-orang di TV berbicara langsung kepadanya.
• Perasaan tidak nyata yang menetap, misal : dia yakin dia adalah jenderal besar padahal bukan.
• Perubahan melihat benda, suara/bau (halusinasi)

Perbedaan halusinasi dengan ilusi adalah :

 Halusinasi itu sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Contoh : dengar bisikan-bisikan halus ditelinga (kalau orang Aceh bilangnya di TSAH.. TSAH bak geulinyuëng) padahal tidak mendengar apapun.
 Sedangkan ilusi adalah persepsi yang salah terhadap sesuatu, misal dia melihat kursi tapi menurut dia kursi itu adalah seekor harimau.

Gimana cara mendiagnosa skizofrenia?

Segala sesuatu pasti punya alat ukurnya. Nah alat ukur untuk menegakkan diagnosa skizofrenia adalah melalui Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM IV), kalau di Indonesia menggunakan Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ).

Karakteristiknya adalah memiliki 2 atau lebih gejala berikut yang menetap selama minimal 1 bulan. Gejalanya adalah :

 Delusi/ Waham (sudah dibahas sebelumnya)
 Halusinasi
 Pembicaraan kacau (inkoheren)
 Tingkah laku katatonik (mempertahankan satu posisi, misal dia hanya berdiri mematung berjam-jam hingga berhari-hari).
 Menunjukkan gejala negatif seperti afek datar (tidak berekspresi sama sekali terhadap apapun) atau hanya diam membisu dalam waktu yang lama (Alogia)
 Fungsi pekerjaan dan sosialnya terganggu.

Nah, gejala-gejala tersebut diatas berlanjut selama lebih kurang 6 bulan.

Jenis-jenis skizofrenia itu ada berapa macam?

Ada 3 macam skizofrenia :

 Skizofrenia Paranoid
Contoh : seseorang berkeyakinan bahwa ada yang mengejar-ngejar dia dan ingin membunuhnya.
 Skizofrenia Hebefrenik
Contoh : seseorang cenderung menyendiri (menarik diri dari lingkungan sosial) dan merasa perasaannya selalu hampa, sering tanpa ekspresi, sering senyum-senyum sendiri, dan mengulang ungkapan suatu kata berulang-ulang.
 Skizofrenia Katatonik
Ini yang disebut walking coma, jadi dia semacam membeku mempertahankan satu posisi tertentu dalam waktu yang lama.

Siapa saja yang bisa menderita skizofrenia? Apa penyebabnya?

Genetik

Penyakit ini adalah penyakit yang bisa diturunkan secara genetik. Para pakar menyebutkan bahwa ada suatu kelainan kromosom bernama kromosom C4 pada DNA penderita penyakit ini, sehingga terjadi gangguan konektivitas antar sel saraf. Jadi kalau orang Aceh mengatakn penyakit ini adalah penyakit putoh saraf, maka istilah tersebut sangat tepat.
Sebenarnya penyebab pastinya belum jelas. Tidak hanya memiliki satu penyebab ada banyak faktor yang mendukung munculnya penyakit ini. Tetapi faktor stress tidak dapat dikategorikan sebagai penyebab. Stress hanya sebagai faktor pemicu yang persentasenya Cuma 0,00 sekian. Penyebab dan pemicu adalah dua hal yang berbeda. Stress membuat gejala penderita tambah buruk jika penyakit sudah ada.

Anak yang lahir dari kedua orang tua yang menderita skizofrenia akan mengalami kemungkinan sebesar 47% untuk mengalami skizofrenia ini. Sedangkan jika hanya salah satu dari kedua orang tua nya yang mengidap skizofrenia maka peluang si anak menderita hal yang sama hanya sebesar 12%. Untuk lebih lengkapnya steemian boleh searching mengenai Liabilitas skizofrenia berdasarkan kerabat yang terkena Skizofrenia, disana akan lebih jelas dipaparkan persentasenya. Laki-laki lebih banyak menderita penyakit ini dibandingkan dengan wanita.

Biokimia

Selain kelainan kromosom, penyebab penyakit ini adalah kelainan zat biokimia di dalam tubuh. Zat biokimia yang fungsinya sebagai pembawa sinyal antar sel saraf jumlahnya tidak sesuai dengan yang seharusnya (terjadi peningkatan). Zat biokimia ini disebut dengan neurotransmitter.

Jadi seorang pecandu ganja juga bisa menampilkan gejala seperti skizofrenia , karena zat-zat obat terlarang tersebut dapat menggangu neurotransmitter. *Neurotransmitter yang paling berepngaruh dalam gangguan jiwa adalah Dopamin. dopamine meningkat jumlahnya dan mengalami hiperaktivasi sifatnya sehingga timbul lah yang dinamakan gejala positif pada si penderita seperti halusinasi, menjadi agresif, waham, bicara banyak dan kacau (disorganized). Dan hal ini disebabkan karena kerusakan di mesolimbik (bagian otak yang mengatur masalah perilaku).

Selain dopamine terdapat pula kelainan neurotransmitter serotonin yang peningkatannya akan mengakibatkan timbulnya gejala negative seperti anhedonia (suatu keadaan dimana seseorang tidak mendapat kesenangan dari melakukan kegiatan kegiatan yang dulu menyenangkannya atau membuatnya bahagia), kurang motivasi, apatis, afek datar, depresi, sedikit bicara dan berfikir. Akibatnya pasien penderita penyakit ini sulit memusatkan pikiran, perhatian, konsentrasi mudah pecah dan sulit mengingat.


Source

Parah tidak sih penyakit skizofrenia itu? Bisa sembuh tidak?

Skizofrenia ini penyakit gangguan jiwa berat yang kronis dan dengan prediksi perjalanan penyakit kedepannya BURUK, bisa sembuh tapi kemungkinannya sangat kecil dan kebanyakan harus minum obat seumur hidup.

Akan tetapi ada banyak ragam kejadian pada penyakit ini. Sebahagian penderita hanya memiliki satu episode penyakit ini dan kemudian sembuh sempurna, sebahagian lain pulih sementara waktu dan kemudian kambuh lain di episode berikutnya. Pada beberapa orang gejala menetap seumur hidupnya.

Makin sering kambuh, maka akan terjadi penurunan bermakna pada ukuran otak (volume otak) dan paling sering terjadi di bagian otak depan (frontal). Makin lama durasi kejadian kambuh maka makin banyak jaringan otak yang hilang.

Ada banyak kasus yang si penderita tidak sembuh total akan tetapi dapat berdamai dengan gejala penyakitnya dan terus melanjutkan hidup. Pernah nonton A Beautiful Mind?, film ini menceritakan kisah ahli matematika dan pemenang penghargaan Nobel, John Nash yang berjuang dengan paranoid schizophrenia nya. Di akhir cerita John Nash akhirnya dapat berdamai dengan halusinasinya sendiri.


(Enam lukisan kucing karya Louis Wain pelukis terkenal di dunia yang menderita skizofrenia)
Source

Apakah penyakit ini bisa dicegah?

Dicegah 100% tentu tidak bisa karena penyebabnya genetik. Tapi faktor pemicunya bisa kita kendalikan. Jika seseorang memiliki riwayat orang tua yang mengidap penyakit ini maka sejak kecil si anak harus sangat diwaspadai dan diperhatikan masa-masa tumbuh kembangnya. Perhatikan pola asuh dan lingkungannya si anak, karena biasanya gejala baru muncul saat dewasa.

Jaga ibu hamil dengan ekstra, karena masa kehamilan dan 1000 hari pertama masa emas anak dimulai sejak dalam kandungan. Berikan asam folat bagi ibu hamil yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tabung saraf janin yang nantinya akan berkembang sebagai sistem saraf.

Bagaimana pengobatannya?

 Minum obat
Obat-obatan ini fungsinya adalah menurunkan aktivitas neurotransmitter yang kita bahas sebelumnya, yaitu dopamine dan serotonin.

 Psikoterapi / konseling
Salah satu jenis psikoterapi yang dipakai adalah CBT (Cognitive Behavioural Therapy). Terapi akan menghadirkan hubungan antara apa yang dirasakan penderita berorientasi dengan apa yang difikirkan untuk menolong mengembangkan pola berfikir yang lebih baik
 Program masyarakat dan dukungan kelompok orang yang menderita hal yang sama.

 Dukungan anggota keluarga dan teman

 Meningkatkan Spiritualitas.

Berapa lama harus minum obat sampai dinyatakan sembuh?

Kriteria sembuhnya adalah :

 Gejala menghilang
 Sudah dapat berinteraksi social
 Bisa hidup mandiri, aktivitas sehari-hari bisa dilakukan tanpa bimbingan
 Dapat bekerja secara produktif

Demikian informasi yang bisa saya sampaikan di part 1. Mudah-mudahan part 2 dapat segera diselesaikan. terimakasih sudah membaca hingga tuntas.

Sort:  

Sy pernah dialog dan bercerita dgn orang penderita Skizofrenia ini. Dia layaknya orang normal namun hidup di BKO (bawah kendali obat)

Betul pak @catataniranda, ketika minum obat yang fungsinya menekan neurotransmitter maka gejala akan berkurang dan bisa juga gejalanya hilang sementara. Evaluasi penilaian terhadap gejala sangat penting untuk menentukan apakah obat bisa dikurangi dosisnya atau boleh berhenti minum obat. Tapi dari kasus yang sering saya temui penderita harus minum obat seumur hidupnya.

scizofrenia, penyakit permanen yang kita ibaratkan flu pada tubuh kita, di saat putus obat maka ia akan kambuh.tetapi ada yang semi sembuh dengan tahu, klien tersebut mau kambuh dan datang pada petugas kesehatan dan meminta untuk di suntik.terima kasih @medicamalia atas berbagi ilmunya.

Terimakasih kembali pak @ifraim sudah melengkapi jawabannya.. 😊
Mari saling membagi ilmu..

This post has received a 2.98 % upvote from @boomerang.