Masriadi Sambo
WAJAH sumringah mengantre di depan gedung bertingkat dua. Pintu bermuka dua itu hanya dibuka separuh. Di depan pintu, sebuah meja diisi dua petugas berpakaian batik campuran biru dan putih sigap melayani. Seorang petugas memanggil nama, petugas satunya lagi menyerahkan toga.
Ya, pagi itu para alumnus mengantre untuk mengikuti prosesi wisuda besok pagi. Sebagian masih terlihat sangat belia, di sudut lain terlihat dengan wajah yang lelah, menandakan usia yang tak muda lagi.
Handphoneku bergetar di saku celana. Nomor yang tertera 0811. Terlintas di kepalaku, pasti nomor itu penting dan wajib diangkat. Meski tengah mengantre untuk mengambil toga, kuangkat tombol terima dan mendengar suara dari seberang sana.
“Saya dari media massa ini. Lamaranmu sudah kami terima. Besok mulai bekerja. Untuk lebih lanjut hubungi kantor cabang kami di kotamu.”
Suara pria agak berat terdengar panjang lebar di seberang telepon. Hari itu, rasanya aku menjadi manusia paling beruntung di muka bumi. Belum mengambil ijazah, bahkan besok baru wisuda, namun diterima bekerja.
“Tapi Bang. Kalau bisa, jangan mulai hari ini bekerja. Saya minta lusa saja. Karena besok saya wisuda.”
Di ujung telepon, pria itu menyetujui. Aku aktif bekerja sebagai wartawan baru di kantor cabang mereka dua hari kemudian.
Matahari tepat di atas kepala ketika aku dan ibu keluar dari gedung utama resepsi wisuda. Keluarga besar kami menyambut penuh haru. Berdiri di depan papan bunga yang tertulis nama dan gelarku.
Mulai dari ponakan, kakak ipar, abang dan kakak kandungku semua hadir. Emak mewajibkan mereka hadir semua ketika ada keluarga yang wisuda.
Bagi Emak wisuda adalah ritual kebanggan keluarga. Bahwa, kami anak kampung, terletak di pinggir hutan, menjadi sarjana adalah prestasi paripurna.
Emak bekerja siang-malam untuk mengumpulkan lembaran rupiah membiayai kuliah kami. Bagi laki-laki, diwajibkan bekerja serabutan. Agar biaya kuliah terpenuhi. Aku menutupi biaya kuliah dengan menjadi kernet angkutan umum, mengecat rumah warga, hingga menjadi buruh bongkar muat barang di pasar pagi.
Congratulations @masriadi! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard: