Sadar atau tidak, orang tua adalah cinta pertama setiap anak. Cara orang tua mendidik anaknya tentu berbeda-beda. Hal ini didasarkan pada pengalaman, pendidikan, dan lingkungan tempat kita tinggal. Termasuk bagaimana cara nenek kita, mendidik orang tua kita.
Saya pernah menonton video YouTube Sacha Stevenson, ia terkenal lewat video-videonya tentang How To Act Like Indonesian, yang menceritakan dengan lugas tentang kebiasaan baik dan buruk orang Indonesia (sometimes it refers to Javaness). Video yang menarik bagi saya adalah yang berjudul "Orang Tua Indonesia". Saya telah menonton video ini berkali-kali, dan tidak pernah bosan.
Dalam video tersebut, ia mengatakan bahwa ia mengadakan polling lewat twitter dengan pertanyaan "Sebagai orang dewasa, siapa yang paling sering kamu bohongi?" Ternyata dari hasil polling banyak yang berbohong pada orang tua dengan persentase: Orang tua (45%), musuh (20%), pasangan (18%), dan bos (17%). Surprised? Yes, I am!
Kira-kira, kenapa hal ini terjadi?
Saya sebagai anak, dalam hal ini setuju lagi dengan Sacha. Hal ini bisa terjadi karena, rata-rata orang tua Indonesia punya agenda untuk anaknya. Sacha juga menyebutkan umumnya ada 3 tipe orang tua di Indonesia, berdasarkan agenda mereka untuk anaknya:
- Yang Penting Kamu Bahagia
- Yang Penting Sukses
- Yang Penting Shalat dan Berdoa
Ketika si anak bisa mendeteksi agenda orang tua untuknya, ia akan berperilaku sesuai dengan keinginan orang tua. Ia awalnya akan mengikuti arus hingga tiba saatnya ia dewasa dan melihat bahwa hidup menawarkan banyak pilihan. Ketika ia tidak berperilaku sesuai dengan yang diagendakan orang tua untuknya, ia memilih berbohong agar orang tuanya tenang, tidak kecewa, dan memberi ceramah rohani panjang lebar.
Sukses itu penting. Tapi coba kita review kembali. Kita sukses supaya apa? supaya bisa hidup berkecukupan? Tapi apakah berkecukupan saja cukup? Bukankah kebahagiaan lebih penting daripada berkecukupan? Ya, saya tau kita tidak bisa membeli es krim dengan cengiran, tapi apakah bahagiamu bergantung pada es krim? Pada benda? Bahagia lebih dari itu kawan!
Orang tua harus bangga ketika anaknya tumbuh melaksanakan yang wajib, patuh pada orang tua, dan ia menjadi pribadi yang bahagia dan dapat membahagiakan sekitarnya. Kita beribadah untuk apa? Untuk mengikuti aturan agama? Oke, ketika kita patuh pada agama, maka kita merasa telah mampu menjadi hamba yang baik, memenuhi perintah Allah dan Rasul. Lalu, apa yang kita rasakan? Tenang. Ketenangan yang membahagiakan.
Kebahagiaan dimulai dari keluarga. Jika orang tua mengajarkan anak untuk bahagia, maka ia tumbuh dengan menemukan kebahagiaan di setiap langkahnya. Bahagia adalah segala hal yang kita butuhkan. Bukankah kita selalu berdoa agar bisa bahagia di dunia dan di akhirat?
Salam Bahagia,
Nanda Mariska
begitulah orang tua kita walaupun kita berbohong atau bahkan membangkang mereka pasti akan tetap menyayangi anaknya :)