Semakin canggih teknologi informasi semakin mudah kita mendengar atau membaca berita-berita yang terjadi dalam kehidupan. Berbagai macam informasi terbaru bisa kita ketahui dalam hitungan detik saja.
Diantara berita-berita yang sedang hangat-hangatnya dinegeri ini adalah pemberitaan tentang pembunuhan, hampir tiap hari ada saja korban tindakan kekerasan tersebut terjadi dinegeri ini. Baik itu dibunuh orang lain dan mirisnya ada juga pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya sendiri.
Hilangnya nyawa manusia seakan-akan sudah menjadi sebuah hal yang sangat mudah terjadi. Manusia yang sudah tidak lagi berprikemanusian dan mengikut rayuan setan dengan teganya melakukan hal yang paling terkutuk ini.
Baru-baru ini sebuah berita viral dimedia sosial tentang seorang wanita yang ditemukan tewas bersimbah darah. Wanita ini dibunuh dengan sangat keji, dimana banyak ditemukan luka tusukan benda tajam disekujur tubuhnya.
Kasus kematian karyawati bank Ela Nurhayati, di Lembang, Bandung Barat, masih misterius. Pelaku masih belum teridentifikasi polisi meski sudah memeriksa 11 saksi termasuk mantan suami korban.kumparan
Dan ada lagi kasus pembunuhan yang terjadi di Aceh, seorang penjual Es campur ditemukan tewas oleh istrinya dengan kondisi yang juga sangat mengenaskan. Korban dibunuh oleh orang tak dikenal dengan cara yang sangat sadis, dimana saat ditemukan korban mengalami luka bekas goresan benda tajam dilehernya.
Zaduli (34) penjual es campur asal Desa Ujong Kulam Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara pada Sabtu (15/9/2018) ditemukan tewas dengan leher Tergorok di tempat tidur dalam kamarnya. Korban ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan oleh istrinya, Jamaliah (30). Serambi news
Dari dua kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa bahaya terhadap keselamatan nyawa manusia sudah sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, didalam rumah sendiri yang kita anggap aman, ancaman terhadap pembunuhan bukan lagi halangan bagi pelaku tindak kriminal ini.
Sangat tepat seperti ungkapan yang diucapkan bang napi pada acara salah satu stasiun televisi jaman dahulu, "kejahatan bisa terjadi bukan karena ada niat pelaku, tetapi karena ada kesempatan. Waspadalah...waspadalah".
Manusia semakin lemah imannya, manusia tidak lagi takut akan dosa yang dilakukannya. Manusia sudah nekat, hal ini bukan dilakukan bukan tidak ada sebabnya. Setiap kasus pembunuhan selalu dilatar belakangi oleh penyebab-penyebab lain yang tidak kita ketahui, hanya Allah yang Maha Mengetahui. Dan biarlah penegak hukum yang menyeledikinya.
Mari kita sama-sama mawas diri, menjaga tingkah dan perilaku dalam kehidupan bermasyarakat agar orang lain tidak sakit hati dan dendam terhadap kita. Jagalah kehidupan masing-masing dan jangan suka mengurusi kehidupan orang lain.