sang Seniman Gagah Masa Depan
sebuah renungan saja :
jika mengajar itu adalah bagian kecil dari rangkaian perjalanan hidup, apakah maknanya harus tersamarkan pada asumsi-asumsi maya tentang nafsu dunia yang menggila..?
satu dua hal antara mimpi dan nyata, ukiran dan relief indah beralun sendu di kepala dan hati anak-anak kita bisa jadi rangkaian pahala, atau bahkan sebuah investasi dosa yang menggulung dan berakhir mengganas.haruskah seorang pendidik itu berlari dari kenyataan perbaikan sebuah peradaban..?
atau lari terbirit2 dari ladang besar "pendewasaan diri" dan sebuah mekanisme dahsyat pembangun peradaban..??
dan biarkan rangkaian indah pada nada2 dijiwa seorang mendidik sajalah yang merangkaikan begitu indah dalam simphony "pengabdian".
bertutur dalam bahasa cinta..
berlaku layaknya ksatria berkuda yang berlaga dimedan bertempuran..
merajut rindu dikeheningan malam dalam doa2 khusyu' dihadapan NYA..
..berharap hati-hati kecil itu bertaut dalam cinta yang membuat iri peri2 mimpi
Saat matanya tak luput dari binar cahaya indah sepasang mata pemuja keceriaan.
ya..
"mereka" lah sang seniman gagah masa depan.
Dirangkainya satu persatu keindahan dari jiwa2 kecil pemberani yang selalu taat.
merengkuh mimpi dengan untaian kerja keras dan rayu mesra pada sang Kholiq..
agar kelak..
jiwa2 pemuja keceriaan itu..
mata indah yang memberi semangat hidup hari ini..
adalah harapan bagi tanah tandus dan jiwa kering diujung senja..ditepian samudra.
.: biarlah pengabdian " sang seniman gagah masa depan " seperti hujan yang datang tanpa rencana :.
wallauhu 'alam...