#Kems : Lhok Mata Ie Beach, One of Favorite Place for Fishing and Camping in Aceh Besar, Indonesia

Pantai Lhok Mata Ie, merupakan sebuah pantai yang berada di desa Ujong Pancu, Aceh Besar. Destinasi ini sering dikunjungi oleh masyarakat kota Banda Aceh. Seperti biasa, mereka menjalankan aktifitas seperti memancing, camping dan sebagainya. Perjalanan menuju ke lokasi ini tidak begitu jauh, hanya menempuh waktu sekitar 1 jam treking bukit dan setengah jam kendaraan bermotor. Hampir setiap weekend, lokasi ini diramaikan oleh para pemancing dan pejalan. Lokasi ini memiliki pasir yang cantik dan air laut yang kebiruan. Dari arah lokasi ini juga tampak pulau Bunta dan pulau Batee. Gugusan pulau tersebut memang segaris lurus dengan lokasi ini. Memancing disini sangatlah seru, konon katanya ikan - ikan disini besar - besar apabila sudah larut malam, jadi dianjurkan memancing saat malam hari. Banyak para pemancing yang bermalam disini.

Lhok Mata Ie Beach, is a beach located in the village of Ujong Pancu, Aceh Besar. This destination is frequented by the people of Banda Aceh. As usual, they run activities such as fishing, camping and many others. This location is not so far, only take about 1 hour tracking hill and half hour motor vehicle. Almost every weekend, this location is enlivened by anglers and traveller. This location has beautiful sand and bluish sea water. From the direction of this location also looks Bunta island and Batee island. The cluster of islands is indeed a straight line with this location. Fishing here is very exciting, supposedly the fish here so great when it's late at night, so it is recommended fishing at night. Lots of anglers staying here.

Seperti halnya kami (saya dan beberapa teman), sudah beberapa kali mengunjungi lokasi ini, lokasi yang dimana menjadi tempat favorit untuk melepaskan sedikit penat setelah bergumul dengan kerjaan selama lima hari penuh. Pagi itu, saya dan lima orang teman bergerak dari Banda Aceh menuju ke arah Ujung Pancu. Sesampainya di bundaran Ulee Lheu kami rehat sejenak untuk membeli beberapa bekal makanan yang akan kami jadikan makanan siang disana, karena dilokasi tidak ada yang menjual makanan. Setelah semuanya selesai, mulailah kami menuju ke arah Ujung Pancu yang jaraknya hanya beberapa kilometer saja dari bundaran Ulee Lheu tadi. Jalanan demi jalanan kami lalui hingga sampailah kami disebuah rumah berwarna putih yang disebelahnya terdapat penangkaran ayam potong.

Just as we (me and a few friends) have visited this location several times, it's a favorite place to let go of a little tired after struggling with five days of work. That morning, I and five friends moved from Banda Aceh to the direction of Ujung Pancu. Arriving at the Ulee Lheu roundabout we take a break to buy some food supplies that we will make lunch there, because there is no location for selling food. After everything is complete, we start headed towards Ujung Pancu which is only a few kilometers away from Ulee Lheu roundabout earlier. The streets after through until we arrived at a white house next to it there breeding chickens.

Lokasi ini merupakan rumah warga dan dijadikan sebuah tempat untuk memarkirkan sepeda motor. Mulailah perjalanan kami lalui, dari jalanan datar, melewati parit besar yang hanya ada batang kelapa sampai melewati tanjakan bukit yang pada waktu itu sedang licin - licinnya karena hujan. Lumpur pun menjadi teman tertawa dan senyum saat perjalanan, melewati jalanan yang licin dengan jatuh terpingkal - pingkal, mereka pun tertawa terbahak - bahak, itulah saya, haha. Tak berapa lama berselang kami sempat melihat sebuah tumpukan jamur yang sedang mekar di sebuah batang kayu yang mulai membusuk, jamur ini begitu cantik warnanya hingga kami mengambil beberapa foto dan berganti pose. Namun, jamur ini tidak bisa dimakan karena bukan termasuk jamur yang aman untuk dikonsumsi.

This location is a home residents and made a place to park a motorcycle. Begin our journey through, from the flat road, past a large trench that only there is a coconut trunk up past the hill climb which at that time was slippery because of rain. The mud became a smile friend while traveling, through the slippery road with a frozen fall, they laughed out loud, that's me, haha. Not long ago we could see a pile of mushrooms are blooming in a log that began to rot, this mushroom is so pretty color until we take some photos and change poses. However, this fungus can not be eaten because it does not include mushrooms that are safe to eat.

Setelah menempuh kurang lebih satu jam perjalanan, sampailah kami di ujung jalan yang kami tuju. Dari kejauhan sudah terdengar. Suara dentuman ombak yang memecah pasir, akhirnya perjalanan sampai. Tak terasa walaupun sering ke lokasi ini, namun rasa letih melanda, begitupun dengan teman yang lain. Walaupun begitu, mereka punya semangat jalan - jalan yang tinggi, haha. Kami mulai mencari lokasi untuk berteduh dan memancing, pada hari itu cuaca agak sedikit kurang bersahabat, namun tak menggoyangkan niat untuk memancing disana. Buat kalian yang suka memancing, lokasi ini cukup recommended untuk aktifitas tersebut.

After about an hour's drive, we arrived at the end of the road we were headed. From a distance it's been heard. The sound of the crashing waves breaking the sand, finally the journey up. Not felt though often to this location, but a sense of tired hit, as well as with other friends. Nevertheless, they have the spirit of high roads, haha. We started looking for shelter and fishing, on that day the weather was a little less friendly, but did not wiggle the intention to lure there. For those of you who like fishing, this location is quite recommended for these activities.

Regards,

Kemal13 - KSI Chapter Banda Aceh