Seri Masa Depan: Virtual Ethnography di Republic of Steemit

in #indonesia6 years ago

IMG-20171113-WA0108.jpg

Saya baru 3 minggu di Steemit. Daftar ke platform ini karena ingin membagikan beberapa pengalaman kepenulisan. Ternyata ada beberapa hal yang pelajari selama di komunitas ini. Pertama, adanya koneksi antara sesama berdasarkan kekuasaan dan pengaruh. Ini mirip dengan alam nyata. Semakin tinggi reputasi, semakin besar pula pengaruhnya. Postingan mereka terkadang bernada sangat bijak. Para pengikutnya akan berlomba-lomba vote. Halaman akaun mereka sangat rapi dan profesional. Ini menunjukkan bahwa di alam maya orang-orang sudah mulai berpikir memperkuat kedirian mereka, ketika sudah berada di puncak. Adapun yang masih dibawah berusaha untuk memperkuat basis berpikir bahwa mereka hadir sebagai warga baru yang sedang menapaki puncak.

Ini memang sebuah platform yang memindahkan kekuasaan, kebijaksanaan, dan pengaruh dari realitas sosial ke alam maya. Saya menyebutnya gejala sosial alam maya (social facts in virtual world). Semakin lama dipelajari gejala sosial alam maya ini, semakin menarik. Terlebih kalau melihat fenomena kedua yaitu persahabatan di steemit sebagai virtual frienship. Semakin banyak followers, semakin menunjukkan keberadaan orang tersebut di Steemit. Begitulah kerajaan persahabatan dibangun di jamaah ini. Bersahabat untuk kepentingan bersama. Solidaritas juga untuk kebersamaan sesama anggota.

Ketiga, banyak postingan yang berusaha membagikan ilmu secara percuma. Saya pun berada di dalam kategori ini. Ada ratusan mahasiswa dan juga pembaca setia karya-karya saya. Mereka kendati belum punya akaun steemit, sudah mulai menikmati tulisan yang saya sajikan hampir setiap hari. Saya kemudian berpikir untuk menjadikan postingan-postingan ini sebagai tabungan tulisan untuk selanjutnya direvisi dan diterbitkan menjadi satu buku utuh. Karena itu, tulisan-tulisan yang saya posting belum sepenuhnya diedit.

Keempat, steemit telah berhasil membangun hubungan tidak hanya mind, tetapi juga jiwa. Karena itu, bangunan emosi semakin kuat, terutama untuk membangun kebersamaan untuk yang sama pula. Saya membayangkan komunitas steemit ini seperti global virtual village without borders. Sebuah kampung yang mengoneksi antar individu karena kesamaan tujuan. Karena itu, disini tidak ada dislike, karena cuma vote. Lalu lintas informasi pun bertebaran dengan sangat cepat melalui cara menyebutkan nama kawan atau membuat tag yang mampu menarik perhatian sesama warga.

Kendati belum ada undang-undang dasar, saya membayangkan Steemit akan menjadi sebuah negara baru (New Digital State) di masa yang akan datang. Setelah kejayaan Facebook dan platform-platform lainnya yang sudah lebih duluan lahir di alam maya ini. Segala persoalan agaknya dapat diselesaikan secara bersama. Saya mengamati beberapa postingan ambassador, curators, dan mereka yang tinggi reputasinya, mereka mampu menggalang kekuatan pikiran untuk tujuan bersama.

Mungkin yang baru bergabung akan berpikir untuk diri sendiri, supaya banyak mendapatkan vote. Tetapi pikiran ini akan berubah, ketika tabungan-tabungan Steem Power menggunung. Dia akan bijak dan memberikan motivasi kepada yang lain, supaya tidak patah semangat. Pola ini persis di dalam kehidupan nyata, mereka yang sukses akan memberikan nasihat-nasihat kepada yang belum sukses. Kerja keras dan dedikasi adalah hal yang utama. Kreatifitas merupakan hal penting untuk menuju puncak dalam negara Steemit.

Berbicara tentang reputasi, memang konsep ini mulai mencuat belakangan ini. Karya-karya tentang reputasi pun semakin banyak diminati. Bagaimana membangun reputasi di era Tsunami Informasi. Orang merubah informasi dan koneksi menjadi modal untuk membangun reputasi yang berujung pada penumpukan pendapatannya. Karena itu, apapun yang dilakukan di alam maya, akan membuat seseorang itu meningkat atau menurun reputasinya. Akhirnya, melalui platform ini tidak ada lagi berita hoax, cacian dan makian, dan saling menjatuhkan atas nama kepentingan suku, ras, dan agama sekalipun. Orang-orang yang menyebarkan data dan fakta di Steemit tidak akan mencari dan menerima masalah. Karena itu, akan merusak citra dan reputasi mereka.

Hal ini dipicu oleh #introducyourself atau #introducemysef, di mana seseorang akan menunjukkan bahwa dia orang yang layak masuk komunitas steemit dan dapat menerima kebaikan dari siapapun. Ketika seseorang menulis introduceyourself, maka dia sedang melakukan pendaftaran penduduk sipil kepada pusat data base steemit. Orang dapat memantau postingannya setiap waktu. Karena tidak ada anonim dari introduceyourself, maka orang tersebut berani menyebutkan SAYA dalam setiap postingannya. Ini adalah bentuk pengejewantah baru identitas kesayaan di alam maya.

Dalam setiap postingan, dianjurkan untuk meletakkan gambar supaya menarik. Ini sebenarnya bagian dari virtual ethnography yang semakin menggejala di alam maya. Ada juga yang menyebutkan dengan istilah cyber-ethnography. Gejala menstudi komunitas online telah mengambil perangkat model-model kajian dari etnografi dalam bidang studi antropologi. Cara ini menjadi tren baru untuk memahami berbagai gejala di alam maya, termasuk penjelajahan saya di komunitas Steemit.

Gambar dan setting yang disajikan oleh Steemitian selalu memberikan kesan bahwa ada makna atau pesan yang ingin disampaikan. Narasi tentang gambar ini menarik perhatian untuk divote oleh para pembaca. Saya melihat mereka yang alim di dalam platform ini selalu menampilkan gambar-gambar yang menggoda dan sangat bagus desainnya. Dalam etnografi, gambar-gambar tersebut biasanya diulas secara detail. Pola ini disebut dengan thick description. Ketika saya memberikan materi di FAME Chapter Meulaboh, sebenarnya saya sedang memperkenalkan bagaimana menangkap fenomena untuk menulis.

(https://steemit.com/writing/@putrimaulina90/diskusi-fame-cerdas-menggali-fenomena-untuk-ide-penulisan)

(https://steemit.com/indonesia/@muh/kehadiran-forum-aceh-menulis-akan-membawa-generasi-aceh-carong)

Jadi, kita sebenarnya dapat menjadi ruang maya ini sebagai bahan untuk mengembangkan cyber-ethnography atau virtual-ethnography. Ruang lebar alam maya ini tentu akan memperlebar pula wilayah penelitian. Saya melihat di ruang Steemit ini banyak data dan fakta yang dapat dijadikan untuk menggembangkan kajian virtual ethnography. Selama 3 minggu bergabung dengan Steemit saya banyak belajar bagaimana mempromosikan gagasan, mencuri perhatian, menjadikan sesuatu yang sukar menjadi sederhana, melakukan kampanye secara bersama-sama.

Sebagai peneliti antropologi, pengalaman ini akan memperkuat wawasan untuk terus mengikuti tren dan gaya hidup di era digital. Selama ini, saya harus ke lapangan (field trip) ke berbagai tempat untuk mencari data. Kadang harus masuk kampung keluar kampung. Melakukan berbagai pendekatan ke dalam masyarakat yang menjadi objek studi. Namun, melalui virtual ethnography saya tidak perlu masuk ke kampung-kampung orang, melainkan mengunjungi “kampung baru” di Negara Digital yang sedang dibangun oleh masing-masing pemilik platform.

Youtube mengajari saya tentang bagaimana segala hal bisa diketahui dan dipelajari. Google mengajari saya bagaimana memori tidak begitu penting lagi, karena kita hanya perlu mengingat kata kunci saja. Facebook mengajari saya bagaimana berkawan dan berlawan di alam maya. Begitulah kesan ketika memasuki new-Digital State yang STEEMIT.
Saya cenderung menyebutnya sebagai #therepublicofsteemit. Sesungguhnya saya tidak pakar di dalam investasi di dalam negara ini. Tidak tahu tentang kekuatan SP yang katanya akan memberikan pengaruh dan reputasi. Tidak paham tentang jual beli yang kerap muncul di layar steemit saya.

Adapun yang saya ketahui dalam 3 minggu ini adalah saya bisa membangun pemahaman baru tentang apa yang terjadi di sekitar kita. Saya bisa mempelajari banyak hal tentang apa itu gagasan dan ide. Demikianlah, ulasan tentang Seri Masa Depan ketika kita berada di negara baru yang baru saja menerima kita sebagai warganya. Tentu di situ ada banyak kepentingan yang di kemudian hari akan terbukti bahwa kebutuhan akan informasi menjadi satu komoditi penting di abad ke-21 ini.

K. Bustamam-Ahmad

11.04.18
DRS

Sort:  

Setiap membaca tulisan Prof KBA rasanya tak ingin melewati setiap kata-kata. mencerahkan

Makasih Bang @hayatullahpasee. Saya baru belajar di steemit ini. Masih banyak ilmu yang harus saya pelajari dari para antum....

Luar biasa pak bustamam ahmad, mohon juga nanti dikasih masukan beberapa tulisan yang telah saya tulis di wall saya dari pak prof kba. Trims atas tulisan yang sangat bagus ini.

Baik. Nanti akan saya visit ke rumah abang. Tulisan saya hanya begitu saja Bang.

Asyik, jika bersua kita bisa berdiskusi lebih dalam lagi, bahkan gagasan-gagasan yang ada dibelakangnya.

Sekedar saja dulu, negara besarnya adalah blockchain, sedangkan negara-negara bagiannya adalah cryptocurrency.

Sesekali berkunjung ke Steemithelp, coba masuk dibagian etika.

Terima kasih atas silaturrahmnya Pak. Saya memang masih belajar tentang Republic baru ini. Mudah-mudahan jika ada waktu, saya ingin dapat pencerahan dari Bapak tentang hal-hal yang menarik untuk saya kaji seanjutnya.
Akan saya kunjungi setiap kelurahan di kampung baru ini. Salam hormat.

Saya musti banyak belajar dari anda selaku new bie di steemit

Saya juga masih baru Bu. Jadi kita sama-sama belajar di steemit.

Salam

KBA13

Setiap membaca tulisan Prof. Ada rasa bahagia yang tidak bisa diungkapkan. Terima Kasih prof.

Ini hanya tulisan sederhana saja Bang. Tanx.

Walaupun sederhana kami sangat ingin memiliki ilmi menulis seperti itu.
Semoga ilmunua turun. Aamiin.
😁

Bang @kba13 ganas that lagoe neu produksi tulisan inoe? Siat teuk meledak akun droen bang. Mantap2 that sharing droen. Lagee ta kuliah ber sks watee tabaca.

Khe khe khe...Nyoe lon tuleh keu rakan-rakan yg na di Padum padum tempat.

Hahaha...mantap bang. Loen pih jeut baca2 karya abang inoe. Sambil tuleh keudroe baca ata abang.

Saya pendatang baru di steemit, pertama kali membaca tulisan bapak, sangat mencerahkan. Semoga bisa belajar lebih dalam tentang steemit dan penulisan. Ini seperti virtual school, ada guru, siswa, teman, kepala sekolah, dan berbagai sumber belajar. Thanks

Saya juga masih baru. Masih perlu belajar banyak di republik ini. Tanx.

Meugiwang, meuhambo, crah lheuh na pak duktur.

Khe khe Khe....bacut bacut ta meudrah...

Saya juga merasakan steemit sebagai platform menawan di masa depan. Mampu melatih teknik menulis dan berpikir secara rutin namun di dalamnya penuh makna dan ide segar.