From Islamic Revivalism to Islamic Radicalism in Southeast Asia: A Study of Jama'ah Tabligh in Malaysia and Indonesia oleh KBA

in #indonesia7 years ago

image

Dalam postingan kali ini, saya ingin memperkenalkan salah satu karya saya yang berjudul From Islamic Revivalism to Islamic Radicalism in Southeast Asia: A Study of Jama'ah Tabligh in Malaysia and Indonesia (2015). Karya ini terbit di UK oleh Cambridge Scholars Publishing.

Buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ada beberapa peneliti yang memburu buku ini, akan tetapi karena diterbitkan dalam bahasa asing, akhirnya jarang beredar di pasaran. Saya selalu berusaha untuk menerjemahkan karya ini ke dalam bahasa Indonesia. Namun, kesibukan selalu menjadi alasan utama, sehingga tidak punya waktu khusus untuk melakukannya. Bagi yang berminat silahkan mengunjungi web amazon.com.

image

Buku ini merupakan hasil penelitian doktoral di La Trobe University di Melbourne, Australia. Karya ini dibawah bimbingan Prof. Joel S. Kahn dan Dr. Wendy Mee. Adapun Prof. Joel sudah meninggal tahun 2017. Sedangkan Dr. Mee masih menjadi dosen senior di kampus tersebut. Saya menghabiskan hampir dua tahun untuk melakukan penelitian dan penyelesaian karya ini.

Setelah selesai, saya tawarkan ke penerbit di Eropa, lantas disambut dengan tangan terbuka oleh pihak CSP. Buku ini menawarkan kajian antropologi klasik yang dikaitkan dengan fenomenologi, sufisme, dan sosiologi. Terasa berat awalnya, ketika menyelesaikan karya ini. Sebab, latar belakang keilmuan saya bukanlah antropologi dan sosiologi. Namun, berkat kesabaran alm. Pak Joel dan Ibu Wendy Mee, akhirnya penelitian ini selesai juga.

image

Buku ini berisi tentang laporan etnografi di Kuala Lumpur dan Aceh Besar. Di dalamnya dikupas tentang sejarah dan ritual Jama'ah Tabligh (JT) di markas Sri Petaling, Kuala Lumpur. Di samping itu, saya juga memaparkan tentang pengalaman ikut dalam beberapa program JT di Sumatera. Karena itu, karya ini merupakan karya etnografi klasik. Begitulah kesan dari pembaca buku ini.

Adapun temuan penting dalam karya ini adalah tentang tingkatan pengalaman keagamaan seseorang. Di samping itu, saya juga mengajukan konsep Antropologi Islam, yang pernah ditawarkan oleh Akbar S. Ahmed. Konsep ini memang belum mendapatkan respon dari para peneliti Muslim, kecuali di dalam karya Ronald Lukens-Bull dan John R. Bowen. Konsep Antropologi Islam perlu mendapatkan respon dari para peneliti ilmu sosial dan humaniora Muslim. Sebab, melalui konsep ini, praktik-praktik Muslim dapat dijelaskan secara "adil." Dalam karya ini, saya juga melakukan telaah ulang, jasa ilmu sosial dan humaniora di dalam mempersepsikan citra Muslim dan Islam. Kritik ini juga menjadi diskusi panjang antara saya dengan Pak Joel. Hingga akhirnya, beliau menekuni Spiritualisme dalam gerakan-gerakan keagamaan di Asia Tenggara.

image

Akhirnya, karya ini memang ditujukan untuk memadukan berbagai disiplin ilmu di dalam memahami dampak spiritualisme dan intelektualisme Muslim. Karena itu, karya ini paling tidak, akan memberikan cara pandang baru terhadap gejala sosial dan gejala budaya di kalangan umat Islam.

Sort:  

Terbaik Prof KBA, sungguh mencerahkan pemahaman kami yang awam ini khas berkaitan dengan JT.

Makasih Bang. Sedang kami cari waktu utk menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia...

memang dahsyat prof

Sabah ....

Manusia sebagai insan kamil ini yang seharusnya menjadi tujuan belajar hidup, dan memang butuh proses. Kalau mencari yang mudahnya saja sih ya nggak akan sampai ke sana.

Menuju kesitu memang penuh onak dan duri. Jadi sabar adalah kawan yang selalu menemani... makasih Bu.

Orang yang takut menghadapi proses berbelit, maka tak pantas mendapatkan hal hebat.

Buku fenomenal dan sangat berat untuk dipahami.

Thanks @abu.teuming. Bukunya ringan, nulisnya 3 tahun..