City Tour Lhokseumawe (Peringatan HAM Sedunia) Belajarlah Dari Sejarah

in #indonesia7 years ago

image

Setiap individu yang hidup di muka bumi punya hak dalam mengeluarkan pendapat dan kewajiban yang harus mereka penuhi. Nah, pada tanggal 10 Desember 2017 kemarin yang merupakan Hari HAM Internasional, Relawan perempuan kemanusiaan melakukan kegiatan Napak Tilas (city tour) naik bus keliling Kota dalam rangka mengunjungi tempat-tempat pelanggaran HAM yang pernah terjadi di sekitaran kota Lhokseumawe.

Sehubungan dengan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang dimulai sejak tanggal 25 November dan diakhiri pada 10 Desember yang mana merupakan Hari HAM Internasional. Kegiatan bertema "Merawat Perdamaian Aceh dan penghargaan atas hak asasi manusia".

Duduk bersama dengan teman sendiri yang sangat antusias juga dengan kegiatan ini, maka tak pelak membuat hari ini merupakan hari yang memberi keberuntungan bagi diriku karena bisa jalan-jalan gratis sambil belajar sejarah.

Jumlah bus yang kala itu berjumlah 4 bus, tentunya sangat disayangkan bagi diriku terutama panitia karena banyak yang mengurungkan niatnya mengikuti kegiatan luar biasa ini dan lebih memilih kegiatan lain yang lebih menggiurkan. Kemungkinan juga karena ada embel-embel hadiah, hingga kegiatan ini jauh dari dugaan panitia karena sedikitnya peserta yang hadir.
image

Perjalanan pertama dimulai pada situs pertama yakni SMK 4 Lhokseumawe. Namun pada lokasi tersebut para peserta hanya diberikan penjelasan di dalam bus oleh tour guide kak Azhaul. Dari penjelasan yang saya tangkap bahwasanya di belakang sekolah tersebut ada 8 warga sipil yang terbunuh dan tidak diketahui sebabnya. Daerah tersebut dahulunya merupakan daerah operasi militer kala konflik. Mereka di kubur tepat di belakang sekolah, dan membuktikan bahwasanya pembantaian tidak memandang tempat buktinya lokasi pendidikan juga menjadi tempat pembantaian kala itu. Sungguh miris mendengarnya.

image

Lokasi kedua berada di simpang KKA. Tempat yang sering dilewati ini ternyata menyimpan luka terdalam kala itu. Bagaimana tidak, tanah , pohon dan langitlah yang menjadi saksi pembantaian dan pembunuhan di lokasi tersebut.

image

Menurut penuturan pak Syamsul sebagai keluarga korban dari pembunuhan tersebut, sekitar 56 orang yang terbunuh dan 154 yang mengalami luka-luka.
Satu hal membuat miris lagi. Kala itu juga seorang anak laki-laki berumur 7 tahun terbunuh dengan barisan para korban. Kala itu para warga yang sedang mengadakan perayaan maulid disuruh untuk pergi karena daerah mereka sudah dikepung oleh para pemegang senjata. Namun naas, ternyata simpang atau jalan tersebut merupakan lokasi operasi pembunuhan oleh militer. Dan menyebabkan kematian massal yang terjadi di tempat tersebut.

image

Tempat operasi militer yang dikunjungi terakhir adalah Rancung. Tempat yang sekarang menjadi favorit kalangan remaja di Aceh untuk berselfie ria ternyata merupakan tempat pembataian dan pembunuhan ratusan warga. Pembantaian bukan hanya dari warga sekitar saja tapi dari berbagai daerah misalnya Bireun, Langsa, Aceh Timur dan Pidie. Namun di Rancung sudah tidak ada lagi jejak-jejak peninggalan pembantaian kala itu. Hanya ada beberapa sumur tua yang tetap terlihat di lokasi.

Dari perjalanan ini mata yang dulunya mungkin hanya melihat hitam dan putih saja kini mungkin lebih berwarna dalam keinnginan berburu lokasi-lokasi sejarah pembantaian dan pembunuhan.
Tempat yang biasa kujadikan sebagai penghilang kepenatan dari aktivitas rutinku. Ternyata menyimpan duka yang begitu dalam. Bagi keluarga dan masyarkat sekitar. Semoga doa mereka dan dukungan kita dapat membangkitkan kembali semangat mereka dari luka kelam.

image

Semoga tulisan saya bisa memberi wawasan terhadap sahabat Steemian , dan menghargai sejarahnya.
Belajarlah dari sejarah maka engkau akan paham mengapa mereka di luar sana begitu banyak berekspresi yang kau anggap mainstreem.

Sort:  

postingan yang sangat bagus,

Setahu saya pemakaian tags di steemit sangat terpengaruh dengan jumlah upvote, misalnya untuk berbicara tentang kemanusian harus memakai tag apa, dan tag indonesia di posisikan dimana dll, terima kasih...selamat berkarya, kunjungi saya di @hasanuddin

Terima kasih sarannya @hasanuddin

Sebuah perjalanan sejarah yang memendam kepiluan.

Iya benar bg @teukukemalfasya.
Saya pun baru tahu sejarah itu.