Meski rumahku tak jauh dari laut, tapi arena bermainku bukan di laut. Keluargaku adalah petani, jadi aku menghabiskan banyak waktu bermain di sawah, kebun dan gunung. Laut bagi kami hanya tempat bersantai di tepi pantai, menikmati suara ombak, sambil bercerita dan menikmati makanan ringan. Sedangkan mandi di laut atau mencari ikan di laut, no way... Ibuku tak pernah mengijinkan. Alhasil, hingga saat ini aku tak pandai berenang, tak pandai menyelam, apa lagi mencari ikan.
Seiring waktu, semua butuh penyesuaian. Saat sekolah tinggi, sering diadakan acara di pulau atau pantai. Berlahan aku mulai berani bersentuhan dengan air asin ini. Aku mencoba mandi di laut, meski hanya di tepi pantainya saja. Saat memasuki dunia kerja, dan merantau ke Banda Aceh, aktifitas mantai dan ke pulau seringkali diadakan, akupun sudah berani snorkling, dengan catatan tidak terlalu ke tengah laut. Rasa yang paling tidak nyaman adalah ketika kakiku tidak bisa menapak. Disitulah aku merasa akan tenggelam, lalu panik.
Beberapa waktu lalu, bos kami mengajak memancing, pak Fendi namanya. Kebetulan dia seorang pemancing. Biasanya ia pergi memancing dengan komunitasnya, tetapi kali ini ia mengajak kami. Sepertinya ia sedang bosan dengan kawan komunitasnya. Jika dia sudah mengajak, rasanya tidak sopan untuk menolak. Akhirnya ajakan beliau aku iyakan, meski tak tau harus bagaimana haha..
Waktu yang ditunggu tiba. Aku sudah siap dengan alat pancing yang terpaksa aku beli, walau belum tau cara menggunakannya. Kami berangkat 5 orang. Setelah semua berkumpul, kamipun berangkat. Lokasi tempat kami memancing adalah Lhokseudu. Lhokseudu ini berupa teluk yang sangat tenang. Kabarnya di teluk tersebut banyak ikannya. Perahu yang kami sewa telah siap, dan kamipun berangkat melaut.. Huhuy first time jadi nelayan :)
30 menit pertama, aku masih stabil. Joran berhasil aku lempar. Target utama ku bukan untuk mendapat ikan, tetapi belajar melempar joran dengan benar. Sering kali pawang kapal (Sopir kapal) menawarkan untuk pindah lokasi mancing, terutama jika di lapak tempat kami memancing tak banyak ikan.
Tibalah kami di pemberhentian memancing yang ke tiga. Letaknya agak ke tengah laut, ombak disini lumayan besar. Saat perahu di hentikan, kapal goyang sejadinya. Kawan-kawan yang lain santai saja, sedangkan aku, macam orang kekurangan oksigen. Kucoba bertahan hingga akhirnya harus menyerah.. Jackpot sampai isi perut habis dan aku langsung tertidur karena lemas. Sayup-sayup terdengar suara kawan-kawan tertawa dan mencibir. Huh!
Matahari meninggi tepat diatas kepala. Aku terbangun karena kepanasan. Semua masih tampak semangat memancing, dan Wahhh.. Di atas kapal sudah banyak ikan. Malu hati juga, karena ikan sebanyak itu, satupun tak ada hasil tangkapanku. Meski kepala masih pusing, aku mencoba membantu menyiapkan umpan. Ikan kecil yang menjadi umpan aku potong kecil-kecil. Setidaknya, itulah yang bisa aku bantu. Ternyata lama kelamaan, aktifitas memotong ikan sebagai umpan dengan kondisi kapal yang bergoyang-goyang membuat aku pusing lagi. Lagi dan lagi hingga aku jackpot untuk yang kedua kalinya. Kali ini perutku lumayan sakit, karena stock makanan di perut sudah tak ada... Huhu
Senja datang, perahu kami menuju ke tepi untuk pulang. Aku berbaring di atas perahu, badan masih lemas, hanya saja saat diberi tahu kita pulang, hati rasa sangat senang. Dalam perjalanan pulang, semua bercerita tentang keseruan peristiwa memancing tadi. Sesekali aku di olok-olok karena mabuk laut dan tak dapat ikan. Biar sajalah... Aku trima, toh meski tak dapat ikan, aku tetap dapat bagian hehee
Sesampainya di darat, aku seperti dapat energi baru. Langsung merasa sehat. Ikan yang kami dapat lumayan banyak, ada ikan kakap, ikan reumong dan ikan belacung. Hasil tersebut dibagi rata alias dibagi lima.. Haha. Aku jadi merasa segan, secara tak satu pun ikan aku dapat, ternyata bagianku sama :p
Malam itu aku tak keluar rumah. Aku sibuk di dapur. Ikan bagianku, kumasak ala ku sendiri. Betapa serunya memasak ikan hasil tangkapan bersama dan betapa nikmatnya melahap ikan segar masakan sendiri...
Satu kata : Maknyus :)
Salam Kaki Lasak, Kemanapun Kaki Dilangkahkan
Follow Me :
Steemit @ kakilasak
Facebook @ husaini_sani
Instagram @ ucok_silampung & @ kaki_lasak
Whatsapp +6282166076131
Kapal oleng kapten! Minum air laut biar nggak mabuk laut lagi...
Hahaha... Ada juga dibilang gitu,. Minum air laut hehe
enak bangeett, bisa main-main ke pantai.... :)
support me
https://steemit.com/food/@rameeha/do-love-food-do-not-waste-food
https://steemit.com/life/@rameeha/day-light-says-bye