[Studi Media] MEDIA MASSA & KONSTRUKSI REALITAS

in #indonesia7 years ago

Postingan berikut ini, masih tentang apa yang pernah saya pelajari ketika di bangku kuliah dulu, dan kebetulan masih sedikit menempel diingatan serta di salah satu catatan kuliah saya dulu.

13266E03-5C26-4463-8448-0D92EFFDD7F3.jpeg

Media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada khalyak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Canggara, 200: 134-135).

Dalam menyampaikan pesan kepada khalyak, media massa sering menjadi subjek yang mengkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya (Eriyanto, 2005:23). Fenomena bahwa realitas merupakan sebuah konstruksi dinyatakan oleh Berger. Menurut Berger, realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan Tuhan. Akan tetapi sebaliknya, ia dibentuk dan dikonstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas.

Media massa sebagai alat untuk “menceritakan kembali sebuah realitas”, tidak terlepas dari proses pengkonstruksian sebuah realitas. Karena prosesnya sifat dan faktanya pekerjaan media adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka kesibukkan utama media massa adalah mengkonstruksikan berbagai realitas yang akan disiarkan. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi cerita atau wacana yang bermakna, dengan demikian seluruh isi media tiada lain adalah realitas yang dikonstruksikan (Constructed reality) dalam bentuk wacana yang bermakna (Hamad, 2004: 11).

Noam Chomsky dalam bukunya “Politik Kuasa Media” dijelaskan bahwa fakta di Media massa hanyalah hasil rekonstruksi dan olahan para pekerja redaksi. Walaupun mereka telah bekerja dengan menerapkan teknik-teknik presisi, tetapi tetap saja kita tidak dapat mengatakan bahwa apa yang mereka tulis adalah fakta yang sebenarnya (Chomsky, 2006:5). Dengan berbagai instrumen yang dimiliki, media ikut membentuk realitas yang tersaji dalam pemberitaan, sehingga fakta yang terkandung didalmnya sudah mengalami penyaringan. Oleh karena itu berita yang dihasilkan media tidak hanya mengganbarkan realitas saja, tetapi juga merupakan hasil dari konstruksi media itu sendiri.

Konstruksi realitas yang dibentuk oleh media dapat beragam disetiap media. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konstruksi realitas sebuah media. Salah satunya adalah wartawan, wartawan bisa jadi punya pandangan dan konsepsi yang berbeda ketika melihat suatu peristiwa, dan itu dapat dilihat dari bagaimana mereka mengkonstruksi peristiwa itu, yang diwujudkan dalam teks berita (Eriyanto, 2009:15).

6FD39CB6-6817-47F6-A2E2-8DCAD7632A03.jpeg

Tulisan lainnya tentang peranan media ditulis oleh Ibnu Hamad yang berjudul Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-berita Politik. Hamad berpendapat, bahwa dalam kehidupan politik media massa mampu menciptakan opini publik. Pemberitaan politik (tentang aktor, partai politik, peristiwa politik dan demokrasi), yang mengundang perhatian, tanggapan bahkan tindakan yang disebabkan oleh strategis dan besarnya kemampuan media dalam mengkonstruksi realitas politik. Ia juga mengatakan bahwa setiap media memiliki maksud tertentu dan orientasinya tersendiri dalam berita politik yang dibuatnya. Dan dalam setiap berita (tentang parpol) media memberikan label dengan simbol tertentu sehingga citra (image) setiap parpol politik berbeda satu sama lain.

Dalam mengkonstruksi (memberitakan) setiap peristiwa media melakukan permainan bahasa politik yang berbeda untuk setiap peristiwa atau berita. Biasanya berkaitan dengan pencitraan yang berdampak pada opini publik. Dimana pada kenyataannya media lebih suka mengkonstruksikan berita atau peristiwa politik (khususnya parpol) dari perspektif kepentingan kelompok (partai dan politikus tertentu) di satu sisi dan di sisi lain adalah kepentingan pasar (ekonomi), dan belum menempatkan liputannya dalam pengembangan demokrasi.

Dari apa yang ditulis oleh Hamad, cukup membantu saya untuk melihat bagaimana peranan media dan orientasinya dalam perkembangan kehidupan politik saat ini yang merupakan persoalan atas setiap nilai independensitas setiap media diragukan. Namun, yang menjadi perbedaan pada konstruksi berita oleh media massa terhadap peristiwa tertentu, dan mempertanyakan bagaimana suatu peristiwa yang dikonstruksi oleh media dalam peranannya menyampaikan suatu berita politik (tentang aktor, partai politik, peristiwa politik dan demokrasi) yang memberi pengaruh terhadap perubahan sosial.

Sort:  

terima kasih, kata2 anda membuka pemahaman baru bagi saya, apalagi gambar yang anda posting banyak makna....

^^ mari saling bantu dengan saling follow dan vote. ^^

Terima kasih sudah singgah dan berkomentar.

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by jamsphonna from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.