Cerita Lain Dari Sang Gubernur dan Bupati "Tersangka"

Setelah mendengar perkiraan fee yang diterima oleh sang gubernur dari salah satu tv swasta nasional, tiba-tiba angan ini melayang. Terbayang bila mana 8% dari jumlah uang triliunan dalam bentuk rupiah tersebut dikonversi ke dalam uang virtualnya steemit, STEEM, langkah KPK akan sedikit lebih panjang dalam mendalami arah kasus itu. Melacak jumlah aset dalam bentuk uang digital dengan nama akun yang anonim tidak mudah.

8% dari total triliunan itu sangat besar. Dari RP membeli STEEM, bisa berjumlah ratusan ribu. Lalu lakukan power up, maka akun pak gubernur akan menjadi bidikan yang bagus bagi para steemian di Indonesia. Bagaimana tidak, sekali upvote saja akan memberikan uang virtual yang lumayan berasa. Akun itu akan dipuja-puji di dunia persteemitan.

Semua orang mengetahui bahwa money laundry itu jahat. Namun untuk langkah di atas, bisa jadi agak dibuat pengecualian. Ini masa sulit pak gubernur, begitu pun pak bupati, banyak steemian yang hampir putus asa tidak produktif lagi mem-posting karena nilai tukar SBD-STEEM tak kunjung membaik. Padahal, kita semua butuh uang.

Seandainya bapak berdua ditakdirkan tanpa sengaja bertemu dengan steemambassador kami sebelum kasus ini berlangsung, mungkin tidak akan begini jadinya. Mungkin, bapak berdua dan kami sebagai steemian bisa saling menyelamatkan. Meskipun melihat caranya yang tidak berkah juga berpotensi mendatangkan bala yang lain.

Ini hanya sekedar lintas pikir seorang steemian yang mencoba bertahan. Tetap menghibur diri dengan angan semu berupa "cerita lain" yang belum pernah terjadi. Pun demikian, jiwa ini selalu berharap agar nilai tukar uang virtual ini segera naik. Kenapa? Karena saya butuh uang!

Terima kasih sudah mampir.
Salam pendidik.