Saat anak suka membalas dengan memukul, ini sebenarnya perilaku yang alami dan normal. Apalagi jika anak belum mengenal kata kata atau keterampilan dalam menangani situasi sulit. Balita dan anak anak prasekolah memang sering merespon secara fisik terhadap situasi marah karena mereka belum belajar cara lain dalam menanggapi situasi itu. Jika dia memukul terhadap teman sebayanya, sebagi orang tua kita kadang jadi merasa malu.
Perilaku memukul sebagaimana perilaku agresif lainnya seperti menggigit, menendang, mendorong, mencubit, dan melempar lempar barang, menurut para ahli wajar wajar saja diusia batita. Apalagi jika hal itu dilakukan anak kita yang baru berusia setahun. Ini karena ia belum mampu mengungkapkan perasaan perasaannya maupun keinginan keinginannya.
Menurut psikolog, perilaku memukul biasanya muncul pada anak yang belum bisa berbicara atau baru mulai belajar berbicara. Perbendaharaan katanya masih sangat terbatas, sehingga memukul menjadi salah satu bahasa untuk mengungkapkan keinginannya maupun ketika ia merasa kurang nyaman atau tak aman.
Jika anda mengetahui anak anda memukul, hal pertama yang bisa anda lakukan adalah menghentikan tindakan tersebut . Caranya, pegang tangan anak selembut mungkin, tatap matanya, dan jelaskan kepadanya dalam sedikit kata agar ia tidak memukul. Anak yang sedang marah dan memukul tidak mungkin mendengarkan dan mengerti penjelasan filosofis yang panjang soal mengapa memukul itu salah. Jika dia memukul anak lain dan tidak mau mengalah, tenangkan dirinya dengan mengajak kesuatu tempat yang tak jauh dari tempat pertama. Misalnya taman bermain dimana anak anak tidak dapat melihat teman yang dipukulnya tadi.
Sebuah buku berjudul "what to expect the toddler years" disebutkan, banyak perilaku agresif anak usia ini berhubungan dengan frustasi. Ini karena dalam diri mereka seringkali muncul konflik antara rasa percaya dan tak aman. Keinginan mandiri dan ketergantungan, keinginan berkuasa dan keadaan tak berdaya.dan, jangan lupa, anak usia ini memiliki rasa ingin tahu yang besar serta senang bereksperimen.
Tapi ini bukan berarti anda membolehkan iya memukul, anda tetap tidak boleh membiarkan iya memukul hanya karena ia masih terlalu kecil untuk mengetahui hal yang baik. Karena cukup sulit bagi dia untuk mengerti perbedaan benar atau salah. Tapi ia sepenuhnya mengerti mana tingkah laku yang anda larang. Lagi pula dengan membiarkan anak memukul, lama lama ia tak mengenal cara lain untuk mengungkapkan perasaan perasaannya. Jika memukul sudah jadi kebiasaan, ia akan dijauhi oleh teman temannya yang berarti menghambat perkembangan sosialisasinya.