Pemerintah telah melakukan penguatan kualitas belanja negara melalui peningkatan kualitas belanja modal yang produktif, efisiensi belanja non prioritas seperti belanja barang dan subsidi yang harus tepat sasaran, sinergi antara program perlindungan sosial, menjaga dan refocusing anggaran prioritas seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal untuk pengurangan kesenjangan dan perbaikan pelayanan publik.
LPEM FEB UI memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 bakal mencapai 5,4% Ini berarti lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di 2017. Dalam kajian tersebut dipaparkan, pertumbuhan ekonomi akan banyak didorong oleh investasi dan ekspor, serta didukung oleh investasi asing dan pemulihan ekonomi di banyak negara maju. Riset tersebut memuat pesan kepada Presiden Joko Widodo soal pembangunan infrastruktur.
Presiden Joko Widodo telah menetapkan asumsi dasar ekonomi di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Mulai dari target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen sampai nilai tukar rupiah dipatok Rp 13.500/USD tahun di tahun ini. kebijakan keberlanjutan dan efisiensi pembiayaan, yang dilakukan melalui pengendalian defisit dan rasio utang, defisit keseimbangan primer yang semakin menurun, dan pengembangan creative financing, seperti melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU.
Berikut beberapa asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 :
1. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,5 persen. Pertumbuhan ekonomi yang optimis tersebut akan dicapai melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi, dan perbaikan kinerja ekspor dan impor.
2. Inflasi diperkirakan tetap dapat terjaga di tingkat 3,5 persen, didukung oleh perbaikan kapasitas produksi nasional, stabilisasi harga, serta harga komoditas global yang masih relatif rendah.
3. Nilai tukar rupiah diperkirakan berkisar Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS). Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membangun upaya penguatan di sektor keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
4. Rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan pada 2018 diperkirakan sekitar 5,3 persen. Antisipasi pasar dalam menghadapi kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat serta kondisi inflasi domestik yang terkendali berkontribusi dalam upaya pengendalian tingkat suku bunga SPN 3 bulan.
5. Asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia diperkirakan sebesar US$ 48 per barel. Peningkatan kebutuhan energi dalam rangka pemulihan ekonomi global menjadi faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak 2018.
6. Volume minyak dan gas bumi yang siap dijual selama 2018 diperkirakan mencapai 2 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari produksi minyak bumi sebesar 800 ribu barel per hari dan gas bumi sekitar 1,2 juta barel.
Angka-angka proyeksi diatas merupakan hasil analisis dari berbagai pihak dengan berbagai asumsi. Namun seluruhnya berangkat dari asumsi bahwa pasar Indonesia akan tetap berposisi optimis berdasarkan kepercayaan pasar melihat Indonesia mampu menghadapi disrupsi teknologi yang saat ini terus terjadi.
Postingan yang sangat bermamfaat salam sukses bang, saya baru mulai lagi
hahaha sama sama baru mulai lagi nih @edy02
upvote juga yaa https://steemit.com/aceh/@irvanni13/legenda-nian-nio-lian-khie-putroe-neng
Ya bang gimana sekarang bang
lancar bg @edy02