Akhirnya saya bisaaaaa💃💃💃
Aahhh telattt banget...terlambat baru bisa bikin Shibori sekarang. Pasti ada yang begitu ya nanggepinnya...atau perasaan saya aja hehehe...
Tidak pernah ada kata terlambat buat belajar. Belajar tentang apapun itu. Kapanpun, di usia berapapun yang namanya belajar tentang sesuatu yang baru itu tidak pernah ada kata terlambatnya. Begitu hampir banyak orang berpendapat. Ayem hati saya mendengar pendapat banyak orang ini...hehehehee
Saya yang sering dibilang tomboy untuk ukuran perempuan. Keseharian saya sedari kecil sampai kuliah, jauh dari kebiasaan kebanyakan perempuan lain. Mulai dari jenis permainan sampai pakaian, saya cenderung nyaman berdandan layaknya teman-teman pria liannya, Jeans dan t-shirt ditambah sandal jepit adalah pakain kebangsaan saya sehari-hari sampai hari ini. Belom lagi tumpukan jeans belel dan robek-robek (istilah kerennya sekarang; ripped jeans). Masih ditambah sederet hobby saya yang memacu adrenalin layaknya kaum adam. Bahkan kawan-kawan akrab saya adalah mereka para lelaki hahahaa...
Mereka yang sepintas mengenal saya mungkin tidak akan begitu memahami saya seorang tomboy tapi bagi mereka yang akrab dengan saya, tau betul predikat tomboy itu dihidup saya.
Memulainya dengan hal yang kecil. PENASARAN! Dan harus BISA!!
Itu tekat saya ketika saya punya keinginan. Kadang terdengar lebih kepada MEMAKSAKAN.
Itu juga salah satu keburukan saya, mungkin. Ketika saya memiliki keinginan tentang apapun, modal awalnya MAKSA, KUDU dan HARUS. Apapun hasilnya itu nanti urusan belakang, yang penting saya sudah pernah mencobanya.
Singkatnya, ketika saya memulai usaha yang lebih banyak digeluti kaum hawa dan berbau wanita banget. Jahit menjahit...yaaa usaha yang jarang sekali ditekuni anak perempuan seangkatan saya kala itu, apalagi di lingkungan pertemanan saya.
Mereka semua dengan entengnya melontarkan pertanyaan dengan expresi takjub tidak percaya. Hah????jait???bisa???gak percaya!!!! Diakhiri dengan tertawa terbahak-bahak, sepertinya puas menertawakan sesuatu hal yang tidak mungkin saya kerjakan.
Tanggapan saya?? Tersinggung? Marah? Benci? Aaahhh tidak!!! Tidak sama sekali! Saya bahkan ikut tertawa bersama wkwkwkwkkk....! Dengan tanpa memberikan pembelaan sama sekali.
Semuanya saya buktikan dengan berjalannya waktu.
Memulai usaha dan tetap berjalan hingga hari ini, dari tahun 2009. Wow!! Sebuah rekor untuk saya yang terbilang sering gagal dalam mengelola usaha.
Kurun waktu yang hampir 9 tahun ini membuat saya tiba-tiba menjadi seorang yang lumayan kreatif diurusan jahit menjahit..hehheee
(Nanti saya ceritaka asal muasal saya jatuh hati dengan dunia ini, dunia yang tak pernah terfikirkan oleh saya yang seorang tomboy ini hahahha....)
Saya semakin jatuh cinta dengan kain dan motif-motifnya, dengan proses membuat, membentuk, menciptakannya menjadi sebuah karya yang entah itu saya pakai sendiri atau saya jual kemudian.
Keinginan saya untuk tahu banyak hal di dunia jahit menjahit dan perkainan ini, besar. Apalagi tentang segala sesuatu yang etnik-etnik. Batik, lurik dan sekarang Shibori.
Kali ini berkutat dengan Shibori, teknik memotif kain dengan cara melipat dan menyimpul kemudian mencelupkannya dalam pewarna.
Dengan kursus singkat yang saya ikuti...saya bisa menghasilkan banyak motif di 2 lembar kain dalam waktu hanya 2 jam. Ajaib yaaa...seorang saya beribet-ribet dengan dunia ini hahahahaa... saya sendiri takjub hehehee
Ternyata simpel dan gampang banget bikin Shibori ini. Banyak teknik yang bisa kita pelajari untuk mendapatkan motif-motif tertentu pada kain. Atau bahkan tak jarang ada motif yang tak terduga bisa dihasilkan nantinya.
Mengikat kecil-kecil menghasilkan motif jumputan, bulatan-bulatan.
Memilin kain dengan bantuan tali kemudian diserut, menghasilkan motif seperti sisik ikan.
Melipat kain dengan pola seperti kipas kemudian menggulung.
Motif yang dihasilkan tak terduga. Surprise!!
Setelaha semua kain selesai dimotif, saatnya merendam kain di air bersih kemudian mencelupnya ke dalam rendaman pewarna.
Kali ini saya bereksperimen dengan 3 warna ( kiri ke kanan: biru, ungu dan kuning) sayang terlihat gelap semua yaaa heheheee...
Nah kalau sudah meresap warna baru terlihat yaaa...
Saatnya menjemur hasil celupan.
Ada yang unik ketika proses penjemuran, perhatikan gambar atas pojok kiri ada segumpal kain dengan warna biru semu keputihan, ketika terkena sinar matahari, warna tersebut berubah menjadi biru pekat.
Saya menggunakan jenis pewarna Indigosol. Sebenarnya banyak jenis pewarna untuk Shibori ini, ada Remazol, Napthol dan banyak lagi.
Untuk indigosol sendiri tekniknya memang sangat bergantung dengan cahaya matahari yang terik untuk hasil yang maksimal.
Tidak ada pakem khusus dalam hal mencapur warna dan teknik pencelupan. Kalian bebas berexpresi.
1 kain hanya 1 warnapun boleh.
Karena saya sedang tahap belajar maka saya ingin menghasilkan warna yang beragam dari 3 warna tadi.
Untuk kalian yang hidupnya akrab dengan warna, sebenarnya hanya ada 3 warna dasar. Merah, Biru dan Kuning. Dari ketiga warna tersebut dapat dihasilkan turunan-turunan warna lainnya. Tambahkan warna putih di list kalian maka kalian akan mendapatkan warna-warna soft.
(Silahkan googling, untuk jenis pewarna dan turunan warna yang dihasilkan)
Sedangkan dari hasil yang saya dapat dengan ketiga warna yang saya pakai tadi, saya bisa mendapatkan warna pink, kuning, ungu tua dan muda, biru, hijau tua, ada juga warna tosca yang muncul.
Setelah kurang lebih 30 menit penjemuran dan mendapatkan warna yang sempurna, kain dibuka dari ikatan-ikantannya.
Taraaaaa....ini hasil saya...
Serutan memilin kain tadi jadi motif sisik ikan di kedua tepian kain, teknik mengikat kecil-kecil menjadi motif jumputan bulat ditengahnya.
Warna yang mucul pada kain hasil percobaan saya yang pertama, pink, ungu, kuning, coklat, hijau, tosca.
Dan hasil kedua
Hasil kedua ini saya hanya menggunakan 2 warna, biru dan ungu. Hasilnya?? Itulah warna biru tadi yg ketika belum terkena sinar matahari adalah warna semu kebiruan kemudian berubah menjadi biru dongker.
Motif jumputan bulat dan lipatan kipas kemudian digulung, menjadi motif yang ada diujung-ujung pojok kain.
Sedangkan warna putih pada kain adalah warna dasar kain yang ketika proses memotif tertutup dengan ikatan.
Setelah melalui proses penjemuran lagi, hasil dicelupkan ke cairan HCL untuk mengunci warna agar tidak pudar, kemudian bilas dengan air bersih sebanyak 3 kali lalu jemur sampai kering.
Hasil akhirnya mau dijadikan apa yaa?
Aaahhh sesimple itu belajar, semudah itu menghasilkan karya. Dan hanya bermodal hasil celupan pada kain selebar 2 meter tanpa menjadikannya karya apapun, kamu sudah dapat menghasilkan rupiah dari menjual hasil celupan kainmu.
Selamat mencoba hal-hal baru yang mengasyikan.
Selamat berkarya teman-teman steemit!!
Tetap semangat🙏
Itu rambutnya nggak sekalian dimotif shibori sekalian kak? 😂
Etapi lucu. Ku mau satu wkwkwk
Baskomnya bakal nyelup kepala kurang gede kakakkkk🤣🤣😤....wani piroooo😝😝 @dyasukma
Wkwkwk
Ih endorse lah
Kan aku artiz papan triplek 😆😆😆
Asyiik Nez...duluu sempet coba cuma seukuran sapu tangan doank 😛
Banget asyiknyaaa..nemu lahan baruu nih😁😁...ayukkk kapan kita bikin shibori bareng @bungardini